Belakangan, industri kreatif yang banyak bermunculan semakin memperhatikan ruang kerja yang nyaman. Terlebih lagi jika para pekerjanya didominasi para millennials. Seperti Studio Air Putih yang baru saja meresmikan ruang kerja baru bernama @Batubata di kawasan Serpong. Tak hanya sekedar nama, ruang kerja untuk arsitek yang tergabung dalam Studio Air Putih ini memang didominasi batu bata belanda. Material yang terkesan kuno ini justru membuat Studio Air Putih terlihat unik dan sama sekali tidak memberi kesan jadul, melainkan memberi ruang kerja nyaman tak hanya bagi para arsitektur yang bekerja di sana, tetapi termasuk tamu yang datang.
Sebagai tamu yang diundang untuk melihat keunikan fasad dan interior Studio Air Putih, sebelum masuk ke ruang kerja, batu bata merah langsung menarik perhatian setiap pasang mata yang datang. Untuk menuju bangunan yang terdiri dari tiga compound ini, dari pintu masuk, saya seolah seperti memasuki labirin yang dindingnya berdiri kokoh menggunakan batu bata belanda, sedangkan lantainya dipenuhi batu kecil dialasi turfpave, yang mengikuti bentuk permukaan tanah, sehingga, berjalan di atas batu kerikil pun tidak licin sama sekali.
Selain keunikan Studio Air Putih @Batubata karena fasad bangunannya memakai batu bata yang karakternya kokoh, kantor arsitek yang telah mendapat Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Awards 2018 ini punya satu ruangan yang unik karena sang arsitek, Denny Gondo dan Desain Interior, Joke Roos memindahkan bangunan lama mereka yang bisa dibongkar pasang ke Studio Air Putih @Batubata dan dialihfungsikan sebagai perpustakaan.
“Studio Air Putih sebuah nama tempat kami bekerja dan berkarya, akhirnya harus berbenah diri karena kapasitasnya yang kurang memadai aktivitas kami yang dinamis. Atas pertimbangan ini kami berusaha untuk mencari alternatif tempat kerja yang berujung pada bangunan baru yang kami namakan @Batubata,” jelas Denny ketika bercerita soal ruang kerja mereka yang sebelumnya sangat terbatas.
Ketika mengitari dari satu compound ke compound lainnya, meja kerja arsitek memang sengaja ditata menghadap ke dinding. Rupanya Denny punya alasan sendiri, baginya kerja menghadap dinding justru membuat kerja lebih fokus tanpa ada distraksi. Sedangkan desain interiornya berkonsep simplicity dan fungsional. Denny dan Joke, pasangan suami istri ini memang bekerja sama dengan profesional ketika membangun Studio Air Putih, goals keduanya adalah menciptakan ruang kerja yang lebih nyaman dibanding rumah, agar ide kreatif semakin terasah.
Mengutip tulisan dalam buku SAP Batubata kalau Studio Air Putih ini memang kantor yang fungsinya tidak menyediakan kemungkinan untuk ‘pulang’, kalimat sederhananya sih para pekerja di sini akan merasa betah dan nggak kepikiran untuk pulang karena nyaman. Sebab, kantor ini mempunyai ruang tengah terbuka yang luas dan asri berkat kehadiran pohon rindang. Hingga yang paling terpenting yakni kaya akan cahaya alami karena sekat ruangan menghasilkan refleksi bayangan sinar matahari yang indah, memberikan pengalaman yang berbeda-beda, pada waktu yang berbeda pula.
Kenyamanan desainnya membuat semua yang berada di dalam bangunan ini terhipnotis karena atmosfernya yang nyaman dan teduh. Cocok buat sebagian dari kita yang rindu dengan ruangan yang mendukung untuk lebih fokus bekerja.