Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Viral di TikTok, Julio Klarifikasi Video Keluhan Pelayanan iBox

Ambil sisi positifnya, ya...

Ayu Utami

Beberapa hari terakhir, FYP (For You Page) TikTok Indonesia diramaikan kisah seorang konsumen iBox yang merasa dirinya dilayani dengan tidak ramah oleh staf iBox. Hal ini terjadi di salah satu mal besar di Jakarta Selatan, karena gayanya yang sederhana ketika memasuki toko.

Akun yang menjadi viral hingga ke berbagai laman media sosial, adalah milik Julio. Mendapat likes hingga 1,6 juta dengan komentar sebanyak 26 ribu lebih, video ini mengungkapkan pengalamannya ketika ingin membandingkan iPhone 11 dan iPhone 12 seperti apa, namun tidak ditanggapi oleh staf iBox. 

"Bayangin, lho, mereka nggak welcome banget karena gue pake pakaian kayak gini," ucapnya dalam narasi video.

tiktok/julio.ioio

Karena merasa tidak ditanggapi dan tidak ramah, Julio langsung berniat membeli iPhone 12 karena penasaran. "Gue lihat iPhone 12 Pro itu nggak sampai satu menit, abis itu gue bilang ke mbaknya, 'Saya mau yang ini satu, warna emas.' Bayangin udah sampai gitu aja, mbaknya nggak percaya, sampai mbak ini panggil ke temennya trus mbaknya bilang 'eh, tolong, dong, urusin ini orang'," ceritanya panjang lebar.

Ia pun menambahkan, "Gue pengen bilang, melayani seseorang itu nggak harus dilihat dari tampilannya, tapi emang kita punya hati untuk melayani."

tiktok/julio.ioio

Kontan video tersebut langsung viral dan kolom komentar akun Instagram iBox pun turut kena getahnya. Dalam unggahan terbarunya, iBox Indonesia mendapat lebih dari 4 ribu komentar yang sebagian besar menanggapi perihal apa yang terjadi di dalam video viral tersebut

Instagram.com/iboxindonesia

Karena banyaknya yang berkomentar, sosok lelaki yang memiliki bisnis ekspor dengan followers hampir 400 ribu di TikTok tersebut, mengeluarkan beberapa klarifikasi terhadap video yang ia unggah. Berdasarkan saran dari teman-teman influencer dan Youtuber nya, sebaiknya Julio tidak menanggapi komentar negatif dari warganet.

Tapi menurut dia pribadi, justru hal tersebut menjadi masukan bagi dirinya, apakah ada omongan yang salah ia ucapkan, serta tindakan apa yang harus ia lakukan. Baginya, dia hanya orang biasa yang bukan seperti influencer atau content creator.

"Di dunia bisnis, contohnya kayak gue, kalau misalnya ada user atau customer yang komplain, ya gue harus perhatiin, supaya bisa improve lebih baik untuk ke depannya. Sama lah, kayak di TikTok ini, gue juga gitu,"  tukasnya.

tiktok/julio.ioio

Pada unggahan video TikTok berikutnya pun, ia kembali menyambangi toko iBox, namun di lokasi mal besar yang berbeda, yang ia rasa pelayanan iBox di lokasi tersebut adalah yang terbaik. Di situ ia kembali menggencarkan klarifikasinya yang mengatakan bahwa kejadian tersebut bukan di semua gerai iBox, melainkan kembali ke pribadi masing-masing.

Julio mengarahkan kameranya ke salah satu staf iBox, untuk meminta pendapat dirinya. "Kalau mengenai video yang sempat booming itu ya, kak? Kalau itu, buat kita pribadi, apa, ya, buat lebih ngoreksi lagi mengenai pelayanannya. Tapi, itu pun kalau misalnya keadaan crowded, kita maklum aja, kita handle yang lain," tanggapnya. "Kalau misal keadaan sepi, kita selalu maksimalin cunstomer yang dateng, yang masuk iBox dengan pelayanan yang  eksklusif, kayak gitu sih, kak," tambah staf tersebut.

tiktok/julio.ioio

Masih saja terima komentar negatif, setelah unggahannya bersama staf iBox, Julio kembali mengeluarkan pernyataan klarifikasi, untuk terakhir kalinya. Mengaku bukan settingan atau strategi marketing, maupun dibayar oleh iBox, dia ke gerai tersebut ingin membeli chargeran iPhone 12, karena produk tersebut dijual tanpa chargeran.

"Kenapa gue klarifikasi dan gue pengen ajak mereka untuk masuk ke dalam video TikTok gue, karena menurut gue nggak semua pegawainya kayak gitu. Mungkin aja ada mereka yang bersusah payah, berjuang bangun pagi, siap-siap untuk kerja supaya dapet gaji, trus naik pangkat, mungkin. Jadi gue menghargai kerja keras teman-teman yang iBox untuk bener-bener ngasih yang terbaik," tukasnya, yang dilanjutkan harapan agar video yang viral di awal, menjadi bahan improvisasi perusahaan tersebut dan staf yang baik, tidak diserang warganet.

Duh, jadi pemantau saja memang lebih baik ketimbang ikut-ikutan ya, Bela. Masih banyak hal positif lain yang bisa kita lakukan, bukan?

IDN Channels

Latest from Working Life