Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Tiga Negara Mayoritas Muslim yang Sempat Mendapat Invasi Komunisme

Uni Soviet gencarkan pengaruh komunisme

Nindi Widya Wati

Negara mayoritas muslim tak disangka dahulu memiliki sejarah sempat pernah mendapat pengaruh kuat dari pihak komunis. Kalau paham komunisme sendiri, merupakan ideologi yang tujuan utamanya menciptakan masyarakat dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial.

Adapun, pada era tersebut sebagian besar negara berpaham komunis tak jauh dari keberadaan Uni Soviet. Kala itu, Uni Soviet terbilang cukup gencar menyebar pengaruh ke beberapa negara, apalagi saat negara tersebut mengalami berbagai perpecahan. 

Namun, keberadaan Uni Soviet yang kerap menuai banyak kontra terhadap beberapa pihak membuat paham yang dibawanya perlahan pudar. Bahkan, tercatat kalau beberapa negara yang sempat menerapkan paham komunisme, akhirnya runtuh dan menetapkan diri sebagai negara muslim. 

Penasaran? Kira-kira negara mayoritas muslim mana yang dahulunya mendapat invasi komunisme? Selengkapnya, simak dalam artikel berikut, Bela.

1. Afganistan

Dok. Hotelscombined

Negara yang terletak di persimpangan antara Asia Tengah dan Asia Selatan ini, pernah mendapat invasi negara komunis. Melansir dari Communist Crimes, sebenarnya Afganistan tak pernah tersentuh oleh Perang Dunia II. Akan tetapi, saat ada konflik internal karena perpecahan suku serta campur tangan asing, membuat Afganistan memunculkan kudeta sayap kiri pada tahun 1978. Atas konflik tersebut, muncul rezim komunis yang setia kepada Uni Soviet.

Mengutip dari laman PBS, adanya kudeta komunis di Afganistan membuat Nur Mohammad Taraki sebagai salah satu pemimpin akhirnya memproklamirkan sebuah pemerintahan baru dan bebas pengaruh Soviet. Masuk bulan Juni 1978, ada gerakan gerilya mujahidin yang bertujuan melawan pemerintah dukungan Uni Soviet. 

Saat rezim perlahan goyah, pada 1979 Uni Soviet menginvasi Afganistan. Pada perlawanan sengit tersebut, tercatat sekitar 2,8 juta warga Afganistan melarikan diri. Keadaan yang semakin kacau akhirnya membuat Uni Soviet menarik diri pada 1989. Kelompok Mujahidin pun melanjutkan perlawan untuk menggulingkan rezim komunis pimpinan Najibullah tunjukan Soviet dan membuat kekuasan komunis benar-benar lengser. 

Keberhasilan yang membuat kelompok mujahidin kemudian membentuk negara dengan berlandaskan Islami dengan Burhanuddin Rabbani sebagai Presiden. Meski saat itu tetap terjadi beberapa konflik internal, namun saat ini Afganistan dikenal sebagai negara mayoritas muslim dan kini dikuasai kelompok Taliban untuk menjalankan pemerintahan.

2. Yaman

Dok. Go Travelly

Sepanjang sejarah, Yaman sebagai salah satu negara yang berada di kawasan Asia Barat juga cukup lekat kaitannya dengan pengaruh paham komunis. Mengutip Britannica, dahulu wilayah Yaman pernah terbagi menjadi dua bagian, yaitu Yaman Utara dan Yaman Selatan. 

Kalau mengenai pembentukan, Yaman Utara lebih dahulu ada bahkan sampai mendapat banyak dukungan dari Tanah Arab. Berbanding terbalik memang dengan Yaman Selatan yang justru sangat kesulitan mendapat bantuan, baik dari negara Arab ataupun dunia barat. 

Perbedaan itu yang akhirnya membuat pihak Yaman Selatan mencari dukungan pada Uni Soviet. Seperti gayung bersambut, pada awal 1970-an Yaman Selatan menjadi negara yang diakui Marxis dan secara resmi berganti nama menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman. 

Namun nahas, segala bentuk hubungan baik itu tak berlangsung lama. Apalagi ketika blok komunis menyerah, rezim Yaman Selatan menjadi terisolasi dan perlahan runtuh. Masa sulit yang akhirnya membuat Yaman Selatan bernegosiasi kembali dengan Yaman Utara. 

3. Tajikistan

Dok. Go Travelly

Muslim pribumi di Tajikistan pasca revolusi Oktober 1917 berusaha mencapai status kenegaraan di kota Quqon. Namun, segala usaha tersebut gagal usai Rusia Soviet melakukan invasi. Melansir dari Communist Crimes, dampak besar dari pengepungan Tentara Merah di tahun 1919 ini menelan cukup banyak korban jiwa yang didominasi warga sipil. 

Sementara, tujuan Rusia Soviet sebenarnya melakukan invasi adalah membentuk Republik Sosialis Soviet Tajik. Gerakan yang dilakukan untuk menciptakan masyarakat sosialis di negeri kecil Asia Tengah ini. Memiliki nasib serupa seperti negara taklukkan lainnya, kebijakan di Tajikistan juga dimulai dengan kolektivisasi pertanian lalu terjadilah tindakan agresif pada sekitar tahun 1930-an. 

Momen yang dinanti tiba, saat keruntuhan Uni Soviet akhirnya membuka peluang elit komunis di Tajikistan untuk naik ke puncak kekuasaan. Apalagi, setelah melakukan penindasan terhadap lawan politiknya, terjadilah perang saudara yang berlangsung lima tahun lamanya dan membunuh puluhan ribu orang.

Itulah tiga negara mayoritas muslim yang dahulu sempat mendapat invasi komunisme. Adakah negara lain yang kamu tahu, Bela? Tulis lewat kolom komentar, ya!

IDN Channels

Latest from Working Life