Pemerintah El Salvador secara resmi memindahkan 2.000 orang tersangka anggota geng kriminal ke penjara baru berkapasitas besar. Melansir The Guardian, pemindahan itu terjadi sebagai tindakan tegas usai negara di Amerika Tengah itu melakukan gelombang operasi anti-geng. Diketahui, aparat yang berwenang atau polisi menyapu lebih dari 64.000 orang dan kebebasan sipil utama ditangguhkan.
Presiden El Salvador bagikan informasi lewat Twitter
Kabar tersebut makin santer dibicarakan, karena Presiden El Salvador Nayib Bukele mengunggah informasi tersebut dalam sebuah postingan di Twitter. Bukele tampak lega bisa memindahkan tersangka anggota geng di penjara baru, karena memiliki ruang untuk 40.000 orang dan dikatakan sebagai yang terbesar di Amerika.
“Saat fajar, dalam satu operasi, kami memindahkan 2.000 anggota pertama ke Pusat Pengurungan Terorisme (CECOT),” kata Bukele.
"Ini akan menjadi rumah baru mereka, tempat mereka akan tinggal selama beberapa dekade, semuanya bercampur, tidak dapat membahayakan penduduk lebih lanjut," sambungnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (25/2/2023).
Keputusan resmi lewat kongres El Salvador
Dalam sebuah kongres El Salvador, Bukele sempat meminta sekutunya untuk meloloskan "keadaan pengecualian" tahun lalu yang kontroversial tahun lalu. Di antaranya, menangguhkan hak-hak utama seperti hak pengacara dan hak komunikasi pribadi. Deklarasi tersebut juga memungkinkan polisi untuk melakukan penangkapan tanpa surat perintah dan tanpa penjelasan.
Organisasi hak asasi manusia mengkritik tindakan tersebut. Mereka menilai pemerintah El Salvador memberdayakan dirinya sendiri untuk bertindak impunitas dengan sedikit bantuan bagi mereka yang dipenjara secara tidak sah. Termasuk, puluhan orang yang meninggal di dalam sel.
Kendati demikiaan, Menteri Keamanan mengatakan tindakan tegas kepada geng ini telah mendapat dukungan luas dari warga El Salvador. Bahkan, ada apresiasi penuh terhadap keputusan tersebut, seperti upaya mengekang geng kriminal yang telah melakukan kampanye kekerasan dan eksploitasi di seluruh wilayah selama beberapa dekade.
Kondisi komplek penjara baru di Amerika
Dalam sebuah artikel di surat kabar Salvador El Faro pada bulan Februari, tercatat kalau beberapa kritikus menanyakan apa yang akan terjadi jika mereka yang ditangkap akhirnya dibebaskan dari penjara. Guna menjawab pertanyaan tersebut, Bukele dan sekutunya tampaknya memberikan jawaban bahwa mereka tidak akan melakukannya.
Secara rinci, komplek penjara berlokasi sekitar 74 kilometer sebelah tenggara ibu kota San Salvador, terdiri dari delapan bangunan. Tiap bangunan ada 32 sel yang masing-masingnya menampung lebih dari 100 orang. Namun, dalam satu sel tak terdapat kasur dan hanya memiliki dua wastafel serta satu toilet.