Banyak hal di dunia ini yang dapat perempuan lakukan untuk mengejar mimpi dan cita-citanya. Termasuk menjalani karier sesuai dengan apa yang diimpikannya. Tak perlu takut akan stigma dan pandangan masyarakat, perempuan juga bisa berkembang menjadi apa yang diinginkannya.
Berbagi pengalaman seputar kesehariannya menjalani peran sebagai VP Marketing di lifestyle superapp Traveloka, Shirley Lesmana percaya bahwa tak ada batasan untuk perempuan memilih karier yang ingin dijalaninya. Berawal dari ketertarikannya pada industri teknologi, membuat Shirley mencintai pekerjaannya sekarang ini.
Kepada Popbela, Shirley bercerita bagaimana awal mula ia menggeluti bidang karier ini, serta berbagi tips untuk semua perempuan di Indonesia agar tidak ragu untuk mulai memilih karier sesuai bidang yang dicintainya. Penasaran? Simak berikut ini.
Rekan kerja yang supportif mempermudah proses adaptasi
Dunia industri teknologi memang dikenal dengan pekerjaannya yang mayoritas laki-laki. Namun, hal ini tak menyurutkan Shirley untuk terjun ke dunia tersebut sesuai dengan passion yang ingin dijalaninya. Beruntung, ia memiliki rekan kerja yang supportif, sehingga hal ini mempermudah proses adaptasi saat ia pertama kali terjun ke dunia tersebut.
“Ketika saya pindah ke industri teknologi, saya beruntung memiliki rekan-rekan yang sangat suportif dalam proses transisi saya. Saya percaya bahwa pembelajaran terbaik adalah melalui pengalaman langsung dan bersyukur bahwa sejak awal diberikan kepercayaan menjadi bagian dari formulasi strategi business unit dan memimpin beberapa inisiatif sehingga proses adaptasi dapat terakselerasi dengan baik,” ungkap Shirley.
Growth mindset sebagai modal awal agar lebih berkembang saat menekuni suatu pekerjaan
Apapun bidang pekerjaan yang dipilih oleh perempuan, seharusnya dapat membuat mereka berkembang menjadi sosok yang lebih baik. Oleh karena itu, menurut Shirley growth mindset wajib dimiliki karena akan memacu kita untuk terus mempelajari hal-hal baru setiap harinya.
“Growth mindset merupakan faktor yang sangat penting untuk terus berkembang. Selalu berusaha mengembangkan diri lebih baik dari hari kemarin dan menggunakan setiap kesempatan yang dimiliki untuk belajar hal baru. Karena bisnis sangat dinamis sehingga sangat penting untuk tidak berhenti belajar. Saya rasa ini tidak hanya relevan bagi perempuan, namun juga bagi yang lainnya.”
Menciptakan sandbox environment agar tak berhenti berinovasi
Memiliki growth mindset memacu kita untuk bisa terus berinovasi menghasilkan ide-ide cemerlang. Untuk selalu berinovasi dan menghasilkan ide yang segar, Shirley mengatakan bahwa ia menciptakan sandbox environment di lingkungan kerjanya.
Sandbox environment adalah kondisi yang memungkinkan kita untuk terus berinovasi, namun tetap bisa menjaga risiko yang kemungkinan terjadi di tempat kerja. Ingat filosofi sandbox dalam serial drama Korea Start Up? Yakni, bak pasir yang diletakan di bawah ayunan agar tidak terlalu sakit saat terjatuh.
“Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk dapat menciptakan sandbox environment untuk mendorong inovasi dan eksperimen sehingga setiap anggota tim terus terpacu untuk melakukan terobosan, namun disisi lain kita tetap bisa menjaga resikonya terhadap bisnis,” jelas Shirley.
Jangan ragu mengungkapkan ide meskipun sederhana
Inovasi yang besar tumbuh dari satu ide sederhana yang dikembangkan melalui diskusi dan riset. Shirley mengatakan bahwa tak perlu malu mengungkapkan ide meskipun ide yang kamu miliki terkesan receh. Mungkin saja dari ide sederhana itu, muncul ide-ide baru yang bisa memperkuatnya menjadi inovasi baru yang segar.
“Tidak ada ide yang buruk dan seringkali satu ide akan menginspirasi ide lain ketika dikemukakan. Sehingga, menurut saya penting untuk membagikan konteks ide tersebut sehingga ide tersebut dapat dipertajam di dalam diskusi. Sebaliknya, ketika kita mendengarkan ide yang mungkin terdengar janggal pertama kali, saya menyarankan untuk secara aktif mencoba memahami konteksnya. Dengan demikian, tercipta diskusi yang produktif serta anggota tim akan merasa dihargai.”
Support system yang baik untuk mendukung work life balance
Di masa pandemi seperti saat ini, secara tidak sadar peran perempuan pekerja yang bekerja dari rumah menjadi lebih banyak dari biasanya. Perempuan selain dihadapkan dengan tanggung jawabnya di kantor, juga harus mengurus rumah dan anak di saat yang bersamaan. Menghadapi hal ini, Shirley menyatakan pentingnya support system yang baik untuk mendukung work life balance.
“Menurut saya, untuk menjaga work life balance dibutuhkan support system yang baik dari orang-orang terdekat, contohnya seperti keluarga atau kerabat. Namun, hal ini tidak berhenti sampai di situ. Di kehidupan profesional, kita juga harus bisa mengedepankan kedisiplinan waktu dan bijak dalam mendelegasikan pekerjaan,” katanya.
Membaca penjelasan Shirley di atas, jadi nggak ragu lagi, kan, untuk menjalani karier sesuai mimpi? Kira-kira, sudah sejauh apa kariermu saat ini? Semangat untuk selalu memberikan yang terbaik, ya, Bela!