Overthinking alias berpikir berlebihan pasti pernah kita rasakan. Perasaan berpikir berlebihan biasanya kita alami saat sedang menunggu sesuatu hal yang nggak pasti atau saat dihadapkan dengan dua pilihan. Berpikir berlebihan bukan hanya membuat kita semakin stres, namun juga bisa menimbulkan serangan panik yang berpengaruh kepada performa kita di kantor.
Berpikir berlebihan ternyata juga punya sisi positif, yakni membuat kita lebih siap dengan hal-hal nggak terduga yang akan terjadi, namun overthinking juga bisa meningkatkan stres. Supaya kita bisa mengontrol pikiran, Popbela punya lima tips supaya nggak terlalu sering berpikir berlebihan. Apa saja?
Unsplash.comHal pertama yang bisa kita lakukan saat sedang berpikir berlebihan adalah akui bahwa kita memang melakukan hal itu. Semakin kita mengelak, semakin pikiran yang berlebihan itu akan mempengaruhi kita. Jika kita mengakui apa yang terjadi, kita semakin mudah membedakan pemikiran yang berlebihan dan mana yang tidak.
Unsplash.comBerpikir berlebihan membuat beban pikiranmu semakin berat. Untuk sedikit menguranginya, coba ambil buku catatan dan tulis apa yang kamu pikirkan dalam bentuk daftar per poin. Kamu bisa memilah dengan cara mencoret hal-hal yang nggak perlu kamu pikirkan. Semakin banyak yang kamu coret, semakin sedikit yang kamu harus pikirkan.
Unsplash.comSaat kita berpikir berlebihan, pasti ada saja hal-hal di luar logika yang kita pikirkan. Supaya masalah bisa terselesaikan tanpa harus menambah beban pikiran, coba mulai berpikir secara logis. Berpikir secara logis sedikit banyak bisa membantu kamu menghindari diri dari berpikiran yang seharusnya tidak kamu pikirkan.
Unsplash.comSupaya nggak terlalu sering berpikir berlebihan yang bisa menyebabkan stres, coba untuk lebih fokus mencari dan memikirkan solusinya. Kalau kamu fokus mencari solusi, pikiran berlebihan yang nggak perlu kamu pikirkan akan bisa diatasi.
Unsplash.comDaripada stres memikirkan sesuatu yang nggak perlu dipikirkan dan hanya menambah bebanmu, manfaatkan waktu luangmu untuk mengintrospeksi diri. Bentuknya bisa macam-macam, mulai dari menuliskannya di buku catatan atau curhat kepada orang yang kamu percaya.