Kontroversi Rachel Vennya yang kabur dan tidak melaksanakan karantina pasca perjalanan dari luar negeri masih terus ramai di media sosial, nih, Bela. Bahkan, masalah ini kemudian memasuki babak baru setelah Rachel memberikan klarifikasi di channel YouTube Boy William.
Alih-alih kembali mendapatkan simpati dari warganet, Rachel justru dituduh berbohong oleh warganet. Beberapa pernyataan Rachel kemudian dibantah lewat bukti-bukti yang mereka kumpulkan.
Apa saja kebohongan yang berhasil dibantah oleh warganet? Simak selengkapnya berikut ini.
Rachel mengakui bahwa ia tidak melakukan karantina pasca pulang dari Amerika, bukan kabur
Dalam video berdurasi 10 menit 57 detik itu, Rachel memberikan klarifikasi sekaligus kronologi masalah yang menimpanya ini. Rachel mengakui bahwa ia tidak melakukan karantina pasca kepulangannya dari Amerika Serikat, "tapi kabur karantina, betul," kata Rachel.
"Aku pulang dari Amerika dan nggak menjalani karantina seperti yang pemerintah anjurkan. Apa yang aku lakukan tidak bisa dibenarkan sama sekali. Alasanku adalah karena ingin ketemu anak-anak. Terlalu berpikir pendek dan harusnya nggak kayak gini. Aku minta maaf dan nggak ingin bilang soal kangen anak-anak ini sebagai alasan pembenaran dari apa yang udah aku lakukan," jelas Rachel.
Menurut pengakuan Rachel, seharusnya ia menjalani karantina sesuai aturan pemerintah dari tanggal 17 hingga 25 September. Namun, ibu dua anak ini tidak menjalaninya dan malah pulang ke rumah.
Tidak meminta satu kamar dengan Salim Nauderer
Masih menurut pengakuan Rachel lagi, ia membantah soal permintaannya untuk satu kamar dengan pacarnya, Salim Nauderer. Sebab, ia tidak menjalani karantina, sehingga tidak mungkin satu kamar dengan Salim.
"Aku tidak menginap sama sekali di Wisma Atlet dan tidak minta sekamar dengan Salim," ungkap Rachel.
Warganet kumpulkan dan tunjukan bukti yang berbanding terbalik dengan pernyataan Rachel
Pernyataan Rachel soal tidak pernah menjalani karantina di Wisma Atlet dibantah oleh warganet, nih, Bela. Sebuah akun Twitter dengan nama @ItsGitcha menunjukan hal yang sebaliknya.
Dalam foto yang diunggah ItsGitcha, terlihat foto Rachel yang diambil di salah satu kamar di Wisma Atlet. Kecurigaan ini semakin kuat setelah ItsGitcha mencocokan desain kamar latar foto Rachel dengan desain kamar di Wisma Atlet.
Hasilnya? Warganet sangat yakin jika Rachel pernah karantina di Wisma Atlet sebelum akhirnya 'kabur'.
Masih belum puas dengan bukti sebelumnya? Warganet mendapatkan bukti tambahan berupa daftar buku tamu Wisma Atlet. Dalam buku tersebut tercatat nama Rachel Vennya Roland, Salim Suhaili Nauderer dan Maulida Khairunnisa menempati satu kamar yang sama.
Menurut pengakuan warganet lainnya bernama Yasmin Adzahra, ia mengaku pernah melihat Rachel mengunggah Instagram Story di Wisma Atlet. Namun, baru dua menit, unggahan tersebut dihapus.
Dari dua bukti ini, terbantahkan pengakuan Rachel yang tidak menjalani karantina di Wisma Atlet dan tidak meminta satu kamar dengan Salim. Bukti menunjukan, Rachel pernah menginap di Wisma Atlet bersama Salim dalam satu kamar.
Menurutmu bagaimana, Bela? Percaya yang mana, nih?
Pengakuan Rachel soal membawa anak-anaknya ke Bali
Pengakuan lain Rachel dalam klarifikasi tersebut adalah soal anak-anaknya yang bisa pergi ke Bali. Padahal, menurut aturan pemerintah, anak-anak di bawah usia 12 tahun belum diperbolehkan naik pesawat. Rachel mengakui tidak melakukan kecurangan. Maksud dari kecurangan di sini adalah Rachel menyogok agar bisa membawa anak-anaknya ke Bali, melainkan karena ada pekerjaan dengan sebuah agensi perjalanan.
"Aku sama anak-anak bisa naik pesawat karena ada surat tugas. Aku ada perjanjian kerja sama dengan travel agent untuk video YouTube di tanggal 26 September 2021. Lewat surat dari travel agent itu, aku bisa bawa anak-anak ke Bali setelah mendapat persetujuan dari pihak maskapainya," jelas Rachel.
Meminta maaf dan siap menerima sanksi
Sebelum menutup video klarifikasinya, Rachel mengaku malu atas apa yang sudah ia perbuat. Ia juga meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan, serta siap menerima sanksi.
"Aku minta maaf, lagi dan akan selalu minta maaf terus, terutama sama orang-orang yang memang berjuang melawan COVID-19. Aku minta maaf membuat gaduh ini semua," katanya. "
"Aku minta maaf juga sama Menteri Kesehatan dan Menteri Pariwisata yang sampai harus buka suara untuk masalah ini. Aku juga nggak mau ada yang mencontoh kelakuan aku sekarang. Ini bukan hal yang bisa dibenarkan dan aku nggak ada pembelaan dan pembenaran dalam hal ini, sama sekali. Aku itu siap menerima sanksi dan konsekuensi yang akan terjadi ke depan, aku akan jalani itu semua," tambahnya lagi.
Dari kejadian ini, Rachel mengakui bahwa dirinya adalah sosok yang egois dan sombong. Maka dari itu, ia juga belajar untuk nggak mengulangi hal tersebut dan berusaha memperbaiki semuanya.
"Aku merasa malu dengan apa yang udah dilakukan. Aku juga belajar untuk nggak egois dan nggak sombong," ujar Rachel.
Dari klarifikasi dan bukti warganet ini, bagaimana tanggapanmu, Bela? Tulis di kolom komentar, ya!