Pandemi seolah tak kunjung usai. Kini dunia bersiap dihantam gelombang kedua pandemi COVID-19 yang terus bermutasi, sehingga menginfeksi lebih banyak orang. Itu artinya, kehidupan normal yang didambakan akan sulit terealiasasi karena masyarakat masih diimbau untuk tetap berada di rumah.
Dampaknya, banyak sektor ekonomi terancam gulung tikar karena pandemi ini. Tak terkecuali para pekerja seks komersial. Pembatasan sosial dan ditutupnya hotel-hotel sebagai antisipasi penularan COVID-19 membuat mereka kehilangan pendapatannya. Lantas, apa yang mereka lakukan di masa pandemi ini agar tetap bertahan hidup?
Pendapatan menurun drastis
Melansir dari TheConversation.com, semenjak diberlakukan lockdown di wilayah Eropa pada awal pandemi 2020 lalu, praktis semua pekerja seks komersial di sana kehilangan pendapatan mereka. Tak ada lagi penerbangan yang datang, pub ditutup, serta hotel yang beroperasi secara terbatas, membuat mereka tak bisa lagi bekerja secara normal. Selama hampir beberapa bulan, para pekerja seks tidak menghasilkan uang satu sen pun.
Mendapat bantuan pemerintah, badan amal, dan menurunkan harga untuk bertahan hidup
Untuk melanjutkan kehidupan mereka, para pekerja seks komersial ini melakukan berbagai cara. Di Inggris misalnya, TheConversation.com melaporkan meskipun praktik ini masih dilarang, namun diam-diam mereka beroperasi kembali. Karena sedikit sekali pelanggan yang menggunakan jasa mereka, para pekerja seks komersial ini bahkan sampai menurunkan harga mereka hingga 30%. Mereka pun tak lagi menjajakan diri secara langsung, melainkan memanfaatkan internet dan berpromosi secara online.
Lain halnya dengan Jerman. Melansir BBC.com, para pekerja seks yang memiliki identitas legal, mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Sehingga, untuk mencukupi kebutuhan dasar seperti membayar iuran dan makan, masih dapat terpenuhi. Namun, para pekerja seks di Jerman mengaku ingin hidup normal seperti orang pada umumnya, dengan menjalani pekerjaan yang pernah mereka tekuni sebelumnya.
Bagi mereka yang tak mendapat bantuan dari pemerintah, akan mendapat bantuan dari badan amal. Biasanya bantuan ini berupa makanan dan pakaian. Sedikit sekali yang memberikan bantuan berupa uang tunai, sehingga mau tak mau mereka harus bekerja secara serabutan untuk mendapatkan sedikit tambahan uang.
Berharap segera mendapat vaksin, sehingga dapat bekerja kembali
Merangkum dari TheGuardian.com, para pekerja seks komersial ini berharap bisa segera mendapat vaksin COVID-19. Sehingga, mereka dapat dengan tenang melakukan pekerjaannya kembali tanpa khawatir tertular virus tersebut.
Sayangnya, menurut laporan TheConversation.com, para pekerja seks komersial ini berada di antrian paling ujung penerima vaksin. Padahal, para pekerja seks komersial ini merupakan kelompok yang paling rentan terpapar. Semoga saja, perolehan vaksin bisa segera merata ke seluruh lapisan masyarakat, ya, Bela.