Berita duka kembali menyelimuti dunia hiburan tanah air. Penyanyi senior, Koes Hendratmo, meninggal dunia di usia 79 tahun, pada Selasa (7/9/2021). Penyebab meninggalnya Koes kemungkinan karena serangan jantung, yang diungkap oleh manajer dari anak Koes Hendratmo.
Sebagai penyanyi, Koes telah melahirkan sejumlah album, seperti Lambaian Bunga (1959) dan Pop Batak Legendaris (2000). Meski seorang penyanyi, Koes lebih dikenal sebagai presenter dalam acara kuis Berpacu Dalam Melodi sejak tahun 1988. Ia juga tercatat membintangi film. Berikut perjalanan karier Koes Hendratmo.
Gemar bernyanyi, Koes adalah anak band saat masih SMA
Koes Hendratmo adalah seorang penyanyi dan pembawa acara yang lahir di Yogyakarta, 9 Februari 1943. Koes dikenal sebagai penyanyi pop legendaris Indonesia yang multitalenta. Mengutip dari website resmi Koes Hendratmo, ia sejak muda senang bernyanyi dan merupakan salah satu anggota band lokal bernama ‘Riang Ria’ di Yogyakarta, Jawa Tengah pada usia 15 tahun. Koes dapat dikatakan memulai debutnya saat SMA di Yogyakarta, Jawa Tengah, sebagai penyanyi pada tahun 1961.
Dia bersaing dengan band-band di seluruh Pulau Jawa dan mengikuti berbagai kompetisi paduan suara yang membawakan lagu-lagu legenda musik internasional, seperti Elvis Presley, Louis Armstrong, Andy Williams, Matt Monroe dan ikon pop Indonesia Rahmat Kartolo dan Onny Suryono.
Merantau ke Jakarta, Koes akhirnya merilis album bersama band barunya
Pada tahun 1964, Koes memutuskan untuk merantau ke Jakarta dari Yogyakarta dengan kereta api. Ia kemudian bergabung dengan band Jakarta 'Dharma Putra Kostrad' pada tahun 1967 dan menjadi vokalis utama.
Pada tahun yang sama, Koes merilis rekaman pertamanya yang berjudul Lambaian Bunga di bawah label Elshinta Records. Pada tahun 1968 rekaman keduanya yang dirilis Ramayana Records berjudul Wanita Wanita Wanita - Koes Hendratmo Pop Indonesia Vol.1.
Album yang pernah dirilisnya, antara lain Lambaian Bunga (1959), Pop Minang dengan Judul Sansaro (1968), "Wanita Wanita" (1970), Pop Batak Legendaris (2000), dan My Love for You (2011).
Melebarkan sayap ke dunia akting
Empat dekade berkarier, ia tentu mengalami pasang surut. Namun, tak patah semangat untuk terus berkarier dan berkarya. Tak cukup di dunia musik, Koes pun terjun ke dunia akting. Kepopulerannya itu membuatnya ditawari membintangi pertunjukan dan film.
Koes sekaligus merintis kariernya dengan menyanyi dan akting ketika ia mengambil peran film pertamanya sebagai penyanyi dalam film berjudul The Big Village pada tahun 1969. Pada akhir 1970-an, bersama dengan mentor dan teman dekatnya Kris Biantoro, Koes membintangi di film lain berjudul Magelang Kembali sebagai seorang prajurit. Film tersebut menggambarkan perjuangan mempertahankan Magelang dari penjajahan Belanda.
Karier semakin bersinar, Koes terkenal hingga ke Eropa
Kariernya tampak semakin bersinar tahun demi tahun mengikuti perannya di berbagai film. Meski begitu, menyanyi adalah hasratnya, ia lebih banyak berkarier dalam bidang musik. Koes juga dikenal dengan bakat unik untuk meniru banyak suara penyanyi terkenal termasuk Engelbert Humeperdink, Tom Jones, Andy Williams, Johnny Mathis, Louis Armstrong, Elvis Presley dan Mario Lanza.
Antara tahun 1970 - 1980, Koes merasa bahwa karir menyanyinya telah naik ke tingkat yang baru. Koes akhirnya melakukan perjalanan hampir ke seluruh pulau di Indonesia, serta tampil di banyak acara. Sejak saat itu, banyak yang meminta bapak dari Anda Perdana, Bonita dan Candisa ini untuk tampil pada pertunjukan luar negeri di seluruh Asia, Timur Tengah dan Eropa.
Semakin melambung saat bawakan kuis Berpacu Dalam Melodi
Selain menguasai industri musik, Koes juga menorehkan jejak di dunia Master of Ceremonies (MC). Dia menjadi pembawa acara di banyak program bahkan seperti resepsi pernikahan, peluncuran produk, perayaan ulang tahun dan acara musik di TV, serta kuis.
Hingga pada tahun 1986, Koes dipanggil oleh "Ratu" kuis senior Indonesia, Ani Sumadi, untuk mengambil bagian sebagai pembawa acara salah satu acara kuis yang baru dibuatnya bertajuk Berpacu Dalam Melodi.
Acara tersebut menjadi populer sekaligus menorehkan nama Koes Hendratmo sebagai salah satu MC terpopuler dan bergaji tinggi di Indonesia. Acara kuis yang menampilkan berbagai pertanyaan trivia mulai dari notasi musik hingga sinopsis lagu, menguji kecerdasan peserta akan pengetahuan musiknya. Pesertanya beragam, mulai dari tokoh masyarakat, artis hingga profesional.
Berpacu Dalam Melodi akhirnya menjadi tontonan rumah tangga dan bertahan selama 18 tahun ketika ditayangkan di TVRI. Pada tahun 2002, Metro TV, Saluran Berita Indonesia membeli hak siar Berpacu Dalam Melodi.
Pada tahun 2000, Koes menandatangani kontrak baru dengan salah satu stasiun TV swasta Indonesia, Indosiar, di mana ia menjadi pembawa acara salah satu variety show paling populer, PESTA (Pentas Sejuta Aksi). Program ini ditayangkan selama hampir 2 tahun.
Koes juga menjadi pembawa acara dalam program di Metro TV bernama Pelangi Katulistiwa. Acara tersebut berbentuk talk show dan hiburan yang menampilkan tokoh-tokoh masyarakat dari seluruh tanah air, termasuk Bupati dan Walikota, dalam upaya untuk mempererat tali silaturahmi antar daerah.
Dipilih menjadi bintang iklan ikonik
Perjalanan Koes Hendratmo terus berlanjut selama bertahun-tahun. Koes juga tercatat menandatangani kontrak sebagai bintang iklan. Ia dipilih menjadi ikon iklan pasta gigi Ciptadent dan minuman energi Hemaviton.
Sering mengisi acara off air dan memulai bisnis EO bersama sang istri
Lama berkecimpung di dunia hiburan, nama Koes semakin jarang tampil di televisi dalam beberapa waktu terakhir. Meski begitu, ia tetap banyak mengisi acara off air seperti yang terlihat di akun Instagramnya.
Bersama sang istri, Aprilia Soebroto, mereka memulai bisnis baru di Event Organizer yang disebut KHAS (Koes Hendartmo-Aprilia Soebroto) Productions, menawarkan jasa katering dan resepsi seperti untuk pernikahan dan pesta ulang tahun, peluncuran produk dan lain-lain.
Dua tahun kemudian mereka mewujudkan passion mereka sebagai instruktur menyanyi dan MC, melalui sebuah entitas bernama "Klinik & MC Koes Hendratmo Singing". Keduanya mengajar para profesional maupun amatir, untuk menyempurnakan bakat menyanyi dan keterampilan MC mereka.
Tutup usia, Koes kini menjadi legenda
Koes Hendratmo menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya seorang diri, yang membuat anaknya merasa pilu. Sang istri telah lebih dahulu berpulang saat Lebaran lalu. Penyebab meninggalnya Koes kemungkinan akibat serangan jantung karena ia memiliki riwayat jantung dan asma.
Sebelumnya, Koes juga terpapar virus Corona dan sudah berhasil sembuh hingga telah melakukan vaksinasi. Ia juga sempat menolak untuk diurus oleh sang anak karena merasa sehat. Meski telah berpulang dan beristirahat dengan tenang, karya dan sosok Koes Hendratmo akan terus terkenang sebagai legenda.
Itulah profil karier dari Koes Hendratmo, penyanyi senior sekaligus pembawa acara ternama yang kini telah tutup usia.