Nama Abimana Aryastya kembali menjadi sorotan setelah menjadi bintang tamu di salah satu konten dalam kanal Youtube Vincent dan Desta. Dalam konten video tersebut, Abimana blak-blakan berkisah mengenai hidup dan kariernya kepada Vincent dan Desta.
Sempat dikenal sebagai Robertino yang memiliki rambut gondrong dan berwajah antagonis, Abimana mencoba peruntungan sebagai anak band. Bahkan ia tidak melanjutkan sekolahnya sejak kelas 4 SD dan memilih untuk berkarier dalam bidang musik seperti idolanya kala itu, Bimbim Slank.
Berikut adalah profil berserta perjalanan karier Abimana Aryastya yang memiliki kehidupan keras sebelumnya.
1. Tidak berpendidikan tinggi
Dalam bincang-bincang bersama Vincent dan Desta, lelaki kelahiran 24 Oktober 1982 tersebut mengakui bahwa dirinya tidak mengeyam pendidikan tinggi secara formal, melainkan hanya sampai kelas 4 SD. Kala itu ia kabur dari rumah dan berkata pada orangtuanya untuk berhenti sekolah. Ia tinggal di TIM (Taman Ismail Marzuki) bersama teman-temannya yang merupakan mahasiswa IKJ.
2. Berawal dari vokalis band
Abimana sangat menyukai musik dan mengidolakan band rock populer, Slank. Suatu hari ia mendengar perkataan Bimbim Slank yang menginspirasinya untuk menjadi seorang musisi.
"Waktu itu, gue enggak tahu kenapa lu ngomong bang. 'Lu kalau mau main musik, lu main musik aja. Kagak usah yang lain, percuma, kagak fokus. Lu main musik, main musik aja'," ungkap Abimana. Sejak saat itu ia ingin keluar dari sekolah dan fokus pada musik.
Meniti karier sebagai musisi seperti yang ia inginkan, awalnya Abimana belajar semua alat musik dari beberapa musisi salah satunya adalah Tharaz Bistara. Ia bersama kawan-kawannya membentuk sebuah band dan berperan sebagai vokalis. Ia bahkan sempat menggantikan Ariyo Wahab sebagai vokalis band S.O.G., namun akhirnya ia mundur dan digantikan oleh Arie Untung.
3. Jadi kru produksi dan tak suka akting
Di awal kariernya Abimana dikenal dengan nama Robertino yang juga nama lahirnya. Abimana menyatakan mulanya ia tidak menyukai akting dan hanya berperan di belakang layar sebagai kru produksi, salah satunya di bidang pencahayaan. Ia hanya belajar dari teman-temannya para mahasiswa dan dosen-dosen IKJ. Ia mulai masuk ke ranah broadcast di umurnya 15 tahun.
Upahnya sebagai kru produksi hanya sekitar Rp125 ribu sampai Rp150 ribu per episode.
Setelah menjalani pekerjaan di belakang layar, ia diajak oleh kenalannya untuk menjadi seorang aktor. Sinetron pertamanya adalah Lupus Milenia. Pria kelahiran 1982 itu mengaku sangat gugup dan tidak berhenti melihat kamera karena merasa aneh dan seperti ada yang memperhatikan.
4. Dibully hingga mundur dari dunia akting
Setelah sinetron Lupus Milenia, Abimana kembali menjadi pemeran di berbagai sinetron dan film lainnya. Ia mengungkapkan bahwa perjalanan kariernya sebagai aktor tidaklah mudah, dunia akting cukup kejam. Ia tidak hanya sekali dua kali di-bully namun juga berkali-kali, terlebih secara verbal.
Ia merasa bahwa ilmu yang telah ia pelajari selama ini berbeda dengan praktik di lapangannya, padahal sebenarnya terori tersebut memang tidak pada tempatnya saja. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mundur dari dunia akting.
5. Berjualan burger dan sablon kaus kecil-kecilan
Setelah sempat mundur dari dunia akting, Abimana bersama istrinya berjualan burger di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Semarang. Ia juga membuat percetakan baju kecil-kecilan yang hanya memproduksi selusin dan langsung dijual. Usaha tersebut tidak bertahan lama, Abimana menyadari bahwa memang dirinya tidak cocok di bidang tersebut.
6. Ganti nama dan titik balik karier
Saat dirinya sedang dalam kondisi keuangan yang tidak baik, tiba-tiba ia mendapat telepon dari Jakarta, yaitu dari Joko Anwar. Ia ditawari casting menjadi pemeran dalam film layar lebar perdana Pratama Tuta, Catatan (Harian) Si Boy. Suami dari Inong Ayu itu langsung berangkat ke Jakarta dan kembali memulai kembali sebagai aktor.
Ia akhirnya dipilih menjadi salah satu pemeran dalam film Catatan (Harian) Si Boy. Abimana meminta pada Joko Anwar untuk berganti nama dari Robertino menjadi Abimana Aryasatya, hal tersebut pun disetujui dan kini nama barunya memberi berkah bagi kariernya.
Film tersebut juga menjadi titik balik dari karier Abimana, karena justru ia mampu menjadi scene stealer di film tersebut. Perlahan kariernya pub mulai naik. Setelah menjadi pemeran pembantu di Catatan (Harian) Si Boy, ia didapuk menjadi pemeran utama di beberapa film seperti Republik Twitter dan Belenggu.
Bahkan kariernya makin bersinar saat ia membintangi film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Tak sampai disitu, ia juga masuk ke dalam puluhan nominasi dan menang beberapa penghargaan.
Insting Joko Anwar tidak salah. Setelah melewati beberapa film, Joko memercayakan Abimana sebagai tokoh Gundala, dalam film berjudul sama, sebagai proyek perdana Jagat Sinema Bumilangit.
Kini nama Gundala sukses melekat pada diri bapak dari empat anak ini. Meski ia kerap terlihat merendah, namun ia sudah pantas berada di jajaran aktor berkelas berdasarkan talenta dan totalitasnya dalam berlakon.
Setelah sukses berada di depan layar, kini Abimana juga ingin mencicipi pekerjaan di balik layar menjadi penulis skrip dan juga sutradara.
Itulah perjalanan karier Abimana Aryasatya yang penuh perjuangan, mulai dari seorang musisi hingga akhirnya menjadi aktor ternama.