Google Doodle hari ini, Selasa (11/5/2021) kembali menampilkan salah satu tokoh hebat di dunia, yang kali ini jatuh pada sosok berpengaruh dari Indonesia. Ilustrasi yang ditampilkan adalah seorang pria menggunakan pakaian adat Jawa, lengkap dengan blankon sambil memegang kain batik bertuliskan ‘Google’. Ia adalah K.R.T Hardjonagoro alias Go Tik Swan, seorang seniman Tiongkok-Solo.
Tepat hari ini, google doodle merayakan ulang tahun sang seniman yang ke-90. Budayawan satu ini dikenal sebagai pelopor batik yang sudah menciptakan sekitar 200 motif batik. Tak heran, karena dirinya memang berasal dari keluarga pembatik. Berikut 8 fakta Go Tik Swan yang menjadi google doodle hari ini.
1. Masa muda sebagai penari jawa alusan
Go Tik Swan lahir di Solo, 11 Mei 1931, lalu wafat pada 5 November 2008. Sebelum dikenal sebagai pelopor batik, di masa mudanya Tik Swan dikenal sebagai penari Jawa alusan. Bahkan, ketika masih menjadi mahasiswa di Jurusan Sastra Jawa Universitas Indonesia pada 1955 silam, ia pernah menari di Istana Negara.
2. Menyukai keris dan mendirikan perkumpulan
Tak hanya itu, budayawan satu ini juga menyukai tosan aji (keris). Karena hal tersebut, ia sempat mendirikan perkumpulan "Bawarasa Tosanaji" di Solo pada tahun 1959. Saking cintanya pada seni, ia juga terampil dalam memainkan gamelan.
3. Berasal dari keluarga pembatik
Kecintaannya akan seni terutama batik tidak lepas dari pengaruh keluarganya, tepatnya sang ayah, Go Dhian Ik, yang menekuni bisnis di industri batik. Go Tik Swan semasa kecil juga diasuh oleh sang kakek dari ibunya, Tjan Khay Sing, seorang pengusaha batik di Solo. Sang kakek memiliki 4 tempat pembatikan dengan karyawan sekitar seribu orang.
Sejak kecil, Tik Swan biasa bermain di antara para pembuat batik, mulai dari para tukang cap, anak-anak yang membersihkan malam dari kain dan mencucinya, mereka yang membubuhkan warna cokelat dari kulit pohon soga, hingga orang-orang yang menulisi kain dengan canting. Maka tak heran jika dirinya begitu menyukai batik.
4. Dekat dengan Soekarno dan menjadi pelopor batik
Tik Swan sendiri dikenal di industri batik karena kedekatannya dengan presiden Republik Indonesia (RI) pertama, yaitu Soekarno. Kedekatan mereka karena Tik Swan sering tampil di Istana. Awalnya, Bung Karno hanya mengetahui bahwa Tik Swan adalah seorang penari namun akhirnya ia mengetahui ternyata Tik Swan juga berasal dari keluarga pembatik.
Tik Swa lantas diminta untuk menciptakan ”Batik Indonesia”, batik dengan pola dan warna unik dan beragam, sekitar tahun 1957. Sejak itu, banyak perancang batik di Tanah Air menjadikan Tik Swan sebagai pelopor batik.
5. Ciptakan sekitar 200 motif batik
Siti Supiah Agreni selaku ahli waris, pada 2011 menuturkan sejak tahun 1950-an hingga 2008, hasil karya pelopor batik Indonesia itu mencapai sekitar 200 motif batik. Motif-motifnya tersebut memiliki makna filosofis yang mendalam.
Tik Swan yang kala itu lebih dikenal dengan nama Hardjono, menerima berbagai pesanan batik dari tokoh-tokoh Indonesia seperti Soekarno hingga putrinya, Megawati Soekarno Putri. Parang Bima Kurda adalah motif batik pertamanya yang diberikan sebagai persembahan untuk Soekarno.
Ciri khas batik ciptaan Tik Swan adalah perpaduan multi warna antara batik Solo dominasi hitam dan cokelat, dengan daerah pesisir yang memiliki warna cerah. Ia mengembangkan motif yang sangat populer pada tahun 70-an, bertajuk 'Kembang Bangah' sebagai surat cinta atas jati dirinya.
6. Menerima banyak penghargaan dan gelar bangsawan
Semasa hidupnya, Tik Swan dipercayakan di berbagai posisi. Ia sempat menjabat sebagai Ketua Presidium Yayasan Radya Pustaka yang mengelola Museum Radya Pustaka di Solo. Ia juga sempat menjabat sebagai anggota Dewan Empu di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Di samping itu, karena banyaknya jasa yang ia berikan untuk Indonesia, Tik Swan pun dinobatkan sebagai putra terbaik bangsa. Penghargaan yang diraih di antaranya adalah Satya Lencana Kebudayaan dari Pemerintah RI (2001) dan Bintang Srikabadya dari Keraton Surakarta. Keraton memberinya penghargaan atas jasanya untuk pengembangan budaya Jawa di bidang arsitektur, wayang, tari, sastra, dan batik.
Gelar bangsawannya adalah Kanjeng Panembahan Hardjonagoro dan Raden Tumenggung Hardjonagoro. Sementara gaya batik miliknya dikenal dengan batik Hardjonagaran.
7. Beri warisan koleksi benda purbakala untuk negara
Pada 11 Agustus 2005, Tik Swan menandatangani wasiat berisi penyerahan sejumlah koleksinya berupa benda purbakala kepada Pemerintah RI apabila dia meninggal dunia.
Koleksi-koleksi yang amat berharga itu antara lain keris dan berbagai arca perunggu maupun batu amat langka. Penandatanganan wasiat ketika itu disaksikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Edi Sedyawati.
Itulah 7 fakta Go Tik Swan atau K.R.T Hardjonagoro yang kerap disapa Hardjono, tokoh yang menjadi google doodle hari ini.