Bisa akrab dan dekat dengan atasan memang menguntungkan, Bela. Meski tegas, dia bisa memberikan motivasi dan lebih memahami kondisimu. Bekerja pun juga lebih menyenangkan kalau bos memiliki karakter yang menyenangkan. Namun kalau dia dekat denganmu karena perasaan personal, sudah beda cerita, Bela. Yang mungkin terjadi, teman-teman berpikir kamu telah mendekatinya untuk keperluan pribadi atau mendapat promosi. Pokoknya, kamu harus siap batin jika mulai ada gosip di kantor karena sikap si bos padamu. Nah, biar nggak salah terka, yuk kenali tanda-tandanya kalau bos tertarik sama kamu.
Jangankan sama bos, tentu kamu juga peka ketika ada cowok yang berusaha melakukan pendekatan denganmu. Kalau kamu suka, mungkin kamu justru senang. Sebaliknya, kamu justru merasa risi dan ingin menjauh kalau kamu nggak punya perasaan yang sama terhadapnya. Kalau itu semua dilakukan oleh bosmu, tentu ada perasaan yang nggak nyaman dan suasana menjadi canggung. Jangan abaikan perasaan tersebut Bela, karena ketika kamu merasa ada yang nggak beres, itu semua bukan atas prasangkamu saja.
Entah karena nggak ingin dilihat rekan kerja lain atau karena ingin lebih santai, biasanya bos yang tertarik pada karyawannya akan menyusun meeting di jam-jam pulang kerja. Nggak hanya itu, biasanya pertemuan tersebut juga hanya dilakukan secara empat mata. Coba lihat lagi pertemuan yang bos kamu susun, apakah semua itu penting atau hanya diada-adakan.
Wajar jika seorang bos sering mengirim pesan ketika jam kerja atau saat membicarakan proyek yang sedang kalian kerjakan. Tapi kalau dia menelepon dan mengirim chat terlalu sering, mungkin selama ini dia sedang menyimpan perasaan khusus terhadapmu. Jangan-jangan, dia memang menggunakan topik tentang pekerjaan sebagai alasan untuk bisa lebih sering chat sama kamu.
Amati baik-baik gerak-gerik yang dia tunjukkan selama ini baik itu kepadamu secara pribadi atau di depan rekan kerja lainnya. Lebih peka sedikit dong, Bela. Jangan sampai teman-teman satu tim merasa cemburu karena kamu diperlakukan secara spesial olehnya tanpa kamu sadari. Kamu juga bisa bertanya kepada mereka apakah perlakuan yang berbeda dari bos padamu masih tergolong wajar atau nggak.
Bos yang santai dan dekat dengan karyawannya nggak ragu untuk berbagi cerita tentang hal-hal bersifat umum atau perjalanan kariernya. Namun, hanya sedikit bos yang mau membeberkan cerita tentang kehidupan pribadinya. Kalau dia bercerita kepada banyak orang sih masih maklum ya, tapi kalau menjadikan kamu satu-satunya orang yang ia ajak bicara tentang masalah pribadi dan rahasianya, bisa jadi dia memercayaimu bahkan menyukaimu.
Sering diajak meeting di luar kantor hanya untuk menemaninya? Sering memintamu untuk menemaninya belanja atau makan malam bersama dengan klien? Apapun ajakan dan movitasinya, tujuan utamanya adalah biar bisa lebih dekat dan bersamamu lebih sering. Tapi kamu juga perlu melihat tanda-tanda lainnya dulu ya, Bela. Jangan sampai kamu telanjur gede rasa karena sering diajak keluar.
Bukannya mau meremehkan pujian orang lain, tapi tentunya kamu bisa membedakan yang mana pujian yang tulus, mana yang dibuat-buat. Memuji atas target yang bisa kamu capai atau kinerjamu yang bagus memang bisa membuat kamu senang sebagai karyawan. Itu artinya kamu dipandang sebagai karyawan yang sukses. Tapi kalau dia mulai memuji diluar pekerjaan hingga tentang hal-hal yang, ya sebenarnya sih nggak perlu dipuji juga, mungkin dia sedang berusaha merebut perhatianmu.
Sebagai karyawan perempuan, kontak fisik sesama rekan kerja yang berlebihan dari lawan jenis bisa dianggap sebagai sesuatu yang nggak sopan. Mungkin sentuhan yang dia berikan selama ini nggak menjurus ke pelecehan seksual. Tapi risi nggak sih sama laki-laki yang sering pegang-pegang, terlebih jika dia adalah bos kamu? Ingat Bela, jangan pernah mengurangi kewaspadaan kamu saat bos mulai macam-macam.
Aneh nggak sih ketika dia terlihat lebih riang di depanmu? Mungkin kamu sadar bahwa candaan yang kamu dengar nggak lucu, tapi dia tetap memaksakan diri untuk tertawa. Meski kamu jadi sebel sendiri melihat tingkahnya, tahan dirimu untuk berkomentar yang negatif karena bagaimanapun dialah orang yang berpengaruh besar terhadap kariermu.
Tapi menurutmu enak nggak sih kalau ditaksir sama bos sendiri?
BACA JUGA: Tetap Profesional dengan 4 Seni Berteman dengan Bos Tanpa Kelewat Batas