Bela, percaya nggak kalau work-life balance itu cuma mitos? Melihat kesibukan kita sekarang, belum lagi jika ada lembur dan pekerjaan yang harus diselesaikan saat weekend, sepertinya hal tersebut memang mitos belaka. Seolah waktu santai nggak akan pernah seimbang jika dibandingkan dengan jumlah waktu yang dihabiskan untuk bekerja, termasuk perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Namun jika berdiskusi masalah work-life balance dengan orang Perancis, mungkin kamu akan mendapat jawaban yang berbeda lho, Bela. Pasalnya, masyarakat Perancis justru sedang berjuang menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan semaksimal mungkin. Memang, apa saja sih yang mereka lakukan?
Budaya kerja Amerika yang terus berlangsung dan terkesan workaholic kadang dianggap ‘keren’ oleh sebagian dari kita, sehingga secara nggak langsung perusahaan yang ada di Indonesia juga nggak berusaha mencegah karyawannya untuk selalu terhubung dengan pekerjaan. Sebaliknya, bekerja atau setidaknya mengecek e-mail di luar jam kantor dianggap sebagai tindakan yang ilegal.
Nggak hanya e-mail, pesan berupa telepon, chat atau SMS yang berkaitan dengan pekerjaan juga dilarang diluar jam kantor. Mereka tentu juga dilarang untuk bekerja saat weekend. Dengan begitu, penduduk Perancis benar-benar menggunakan waktu luang mereka untuk bersantai. Maka nggak heran jika rata-rata angka kepuasan hidup penduduk Perancis sangat tinggi.
Menurut penelitian dari University of British Columbia, orang yang mengecek e-mail maksimal 3 kali sehari akan mengalami stres yang lebih rendah dibanding mereka yang selalu mengecek e-mail, termasuk di luar jam kantor dan terkoneksi dengan handphone mereka. Dengan lebih jarang memikirkan pekerjaan, maka mereka bisa lebih menikmati hari-hari mereka dengan seimbang.