Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Penelitian Ungkap Bekerja Lebih dari 50 Jam Sebabkan Produktivitas Menurun

Bilang sama atasan, jangan lembur!

Dina Lathifa

Kerja lembur sepertinya hal yang lumrah terjadi pada beberapa tahun terakhir ini. Terlebih ketika industri kreatif berkembang, seseorang nggak lagi memiliki jam kerja standar nine – to – five  yang biasa diterapkan pada perusahaan dengan sistem lama. Melainkan, karyawan memiliki jam waktu fleksibel, yang berarti bisa melebihi dari 40 jam selama seminggu. Mungkin bisa bekerja dari pagi sampai larut malam, atau bekerja di luar hari kerja. Kamu juga melakoni hal yang sama, Bela?

Lembur = Sia-Sia Saja

photo-1504023025066-240e7acef78b-2b7af4a9922da17ce7016ac068d28746.jpgunsplash.com/Victoria Palacios

Alasan lembur nggak selalu dititahkan oleh atasan. Beberapa memilih bekerja sampai larut malam atau bekerja di waktu libur karena ingin lebih produktif, nggak ingin melewatkan peluang yang ada, serta berasumsi bisa lebih cepat sukses. Namun dilansir dari Entrepreneur, bekerja lembur justru menghasilkan sebaliknya. Peneliti menemukan, bekerja lebih dari 50 jam, dapat menjadi sesuatu yang sia-sia.

Hasil Kerja Menurun

photo-1471336199076-1bea7bdb30ba-ea475e7a2fd9f6542e937e2f95115a48.jpgunsplash.com/David Cohen

Menurut peneliti dari International Game Developers Association (IGDA), "Produktivitas menurun segera saat memulai bekerja lembur dan akan terus menurun sampai, sekitar 8 minggu 60 jam. Total pekerjaan yang selesai sama seperti yang bisa diselesaikan dalam waktu 8 minggu 40 jam." Kemudian, ditambahkan dari penelitian yang dilakukan ahli asal Stanford University menemukan kalau 50 jam adalah lama waktu ideal untuk bekerja. Di luar dari itu, hasil kerja akan mulai menurun.

Solusi

photo-1500283265283-63cc4f18a97b-f74abd4c243fca484be50eae59476eef.jpgunsplash.com/Eepeng Cheong

Namun, apa penelitian seperti itu cocok untuk seseorang yang bekerja sebagai enterpreneur? Cocok, kok, Bela. Hal yang perlu dilakukan adalah mulai mengelola sistem kerja agar kamu dapat memaksimalkan produktivitasmu. Misalnya, membagi jam kerja ke dalam beberapa shift untuk menjaga otak tetap segar selama bekerja. Selain itu, rencanakan jam kerja yang reasonable atau yang sepantasnya.

Kalaupun kamu tetap memilih memaksakan diri bekerja di akhir pekan, misalnya, usahakan untuk meluangkan waktu beristirahat. Mungkin mengerjakan tugas di Sabtu pagi, dan sisanya dihabiskan untuk bersantai. Sebab, tubuh juga harus beristirahat, serta ada keluarga dan teman yang menanti menghabiskan waktu bersamamu. Opportunity does sleep, Bela. So, you should have a life.

 

BACA JUGA: Begini Cara Orang Sukses Bekerja dengan Baik Tanpa Lembur

IDN Channels

Latest from Working Life