Era digital membawa banyak perubahan dalam hidup, dan salah satunya perkembangan profesi. Salah satunya adalah Social Media Specialist. Pernah mendengar jabatan atau pekerjaan ini, Bela?
Apa, sih, pekerjaan seorang Social Media Specialist? Secara garis besar, kamu akan diminta untuk mengurus akun media sosial perusahaan atau merek. Mulai dari merencanakan, menentukan dan menyiapkan tema konten yang akan diunggah, menjadwalkan waktu unggahan, sampai membalas komentar yang masuk. Lebih jauh lagi, kamu harus mengumpulkan data dan membuat grafik mengenai pengikut akun media sosial tersebut, seperti demografinya, besaran engagement-nya, dan perubahan jumlah followers. Wah, banyak, ya? Jika kamu tertarik untuk menjadi Social Media Specialist, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui.
1. Lebih sulit dari kelihatannya
Melansir dari Her Campus, bekerja di bidang media sosial membutuhkan kemampuan multi tasking, selain harus menjadi social media savvy. Ada kalanya kamu harus bisa mengambil foto dengan bagus, dapat membuat copywriting dan storytelling, mendesain sendiri kontennya, bahkan memiliki sikap yang baik untuk berinteraksi dengan followers. Media sosial adalah "wajah dan suara" perusahaan. Karena itu, selain harus membuatnya terlihat bagus, kamu perlu membangun pesan yang bagus dan berbicara dengan cara yang tepat agar para followers nggak unfollow akunmu. Tentu akan menimbulkan banyak tekanan, terutama jika kamu bekerja seorang diri, dan satu kesalahan kecil dapat menjadi situasi genting yang dapat mengancam reputasi perusahaan.
2. Hari-hari akan berwarna dan berbeda selalu
Satu hal yang harus kamu ekspektasikan saat bekerja di profesi ini adalah setiap harinya akan selalu berbeda. Artinya, kamu nggak akan terjebak di rutinitas yang membosankan. Ada kalanya, pekerjaan kamu berjalan dengan lancar. Kamu bisa merencanakan konten untuk strategi pemasaran selanjutnya atau membalas komentar pengikut dengan santai. Namun, ada kalanya hari-hari kamu padat dengan situasi produksi konten atau penuh kekhawatiran karena menerima banyak keluhan dari followers. Bahkan, ada saatnya kamu merasa kesal karena beberapa unggahan harus diganti di hari-H atas permintaan atasanmu.
3. Kreativitas adalah kunci
Kreativitas adalah kunci untuk bekerja di posisi ini. Bahkan untuk orang yang kreatif sekalipun, kamu tetap merasa kesulitan karena selalu dituntut ide-ide berbeda setiap saat. Kamu harus memilikirkan sesuatu yang baru dalam waktu yang cepat, memikirkan situasi dan solusi kala masalah datang. Meski menantang, pekerjaan akan terasa menyenangkan karena kamu mendorong dirimu melewati limitmu.
4. Harus bisa menjadi perencana yang baik
Faktanya, bekerja menjadi social media specialist membutuhkan kemampuan manajemen yang baik, loh! Kamu harus merencanakan konten selama sebulan atau periode tertentu dan menentukan jam tayangnya di akun media sosial. Lalu, kamu pun harus memikirkan jenis konten yang dibutuhkan, banyaknya unggahan dalam periode tersebut, cara mengukur keberhasilannya, dan rencana lain jika unggahan atau promosi tersebut nggak berjalan sesuai keinginan. Kamu pun harus terus memikirkan perkiraan masa depan sembari melihat perubahan yang ada dalam dunia media sosial.
5. Banyak keuntungannya!
Tenang, bekerja sebagai Social Media Specialist juga memiliki banyak keuntungan, kok! Kamu bisa mencoba produk baru sebelum dirilis ke publik, dapat mengunjungi acara secara gratis, menggunakan teknologi terbaru, berinteraksi dengan banyak orang keren, dan berbagai keuntungan lainnya tergantung dari jenis perusahaan tempatmu bekerja.
Seru, kan? Berkarier di media sosial memang masih terbilang baru, namun penuh kesenangan dan tantangan yang dapat mengembangkan kemampuan dirimu. Ketika berhasil menguasai bidang ini, kamu akan dihadapkan dengan berbagai peluang lebih besar di masa depan. Tertarik melamar menjadi Social Media Specialist, Bela?