Bisnis start up, sebuah nama yang menarik kalangan millennial untuk bekerja dan mengeluarkan seluruh kemampuan mereka agar dapat mencapai kesuksesan pribadi maupun bersama. Menjamurnya perusahaan baru di masa kini seakan menjadi sebuah tren yang nggak dapat dielakkan. Nggak memungkiri, istilah start up juga keren untuk menjawab pertanyaan, "Sekarang kerja di mana?" yang sering dilontarkan orang-orang di sekitarmu.
Namun jika sedang atau baru ingin menjejaki karier di dunia startup, ini yang akan kamu rasakan:
1. Kamu akan bekerja melebihi keahlian yang dimiliki
Beberapa start up memiliki keterbatasan untuk merekrut banyak pegawai karena masih dalam tahap berkembang. Jadi, dapat dipastikan kamu akan bekerja melebihi dari job description yang diamanahkan padamu sebelumnya. Di satu sisi ini akan sangat memberatkan karena kamu akan mendapatkan beban pekerjaan yang banyak. Di sisi ini akan jadi pengalaman berharga sebagai batu loncatan kariermu.
2. Jam kerja bisa jadi fleksibel
Sebagian start up menerapkan jam kerja fleksibel. Ada yang menerapkan perhitungan jam berdasarkan lama kerja sehingga kamu bisa masuk pukul berapa pun selama memenuhi waktu yang ditentukan. Ada yang memberikan kelonggaran bagi staf untuk bekerja dari rumah, dengan catatan dapat menyelesaikan target harian secara tepat. Ini menjadi sebuah kelebihan yang paling dinikmati kalangan millenial, terutama yang merasa bukan 'morning person'. Namun di sisi lain, kemungkinan lembur melebihi jam kantor juga akan kamu rasakan, Bela.
3. Loncatan karier yang menggiurkan
4. Tekanan stres yang tinggi
5. Kamu merasa nggak stabil di dalam start up
Karena dalam tahap berkembang atau baru saja berjalan, bisnis start up selalu dihantui bayang-bayang kegagalan. Entah itu nggak berkembang dengan lancar, entah nggak mampu bersaing sehingga harus berakhir dengan gulung tikar. Sebagai seseorang yang bekerja di start up, kamu akan merasa takut dan khawatir jikalau masa depan karier jadi nggak terjamin. Satu-satunya yang dapat menjamin kariermu di start up adalah dirimu sendiri, yaitu dengan memberikan kontribusi besar sehingga perusahaan dapat memiliki pertumbuhan yang baik.
6. Budaya dan lingkungan kerja modern
Meski begitu, start up dikenal memiliki budaya dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Sebab, orang-orang yang bekerja di dalamnya umumnya adalah anak muda yang penuh gairah dalam bermimpi dan berkarya. Jumlah karyawan yang sedikit biasanya membuat suasana antara sesama staf dan bahkan atasan menjadi seperti keluarga. Jadi, kamu akan merasa sangat nyaman karena bekerja dengan orang-orang yang saling suportif.
7. Sangat terbuka untuk fresh graduate
Ada kalanya start up hanya mau menerima orang yang telah memiliki pengalaman karena menginginkan pertumbuhan yang cepat. Namun nggak selalu, kok! Kebanyakan perusahaan start up justru mencari fresh graduate atau mahasiswa yang baru lulus. Jadi bagi kamu yang baru saja melewati upacara wisuda, bisa segera melamar ke perusahaan start up yang sesuai dengan passion-mu, Bela!
Apa kamu memiliki pengalaman yang sama, Bela? Overall, bekerja di start up sangat membantu membuka wawasan pada dunia kerja, serta memberikan inspirasi bagi kamu yang masih mencari karier terbaik.