Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Pertanda Kamu Siap Resign Demi Jadi Pebisnis

Kapan sebaiknya kita mulai transisi besar ini?

Dina Lathifa

Memasuki tahun 2021, begitu banyak harapan mengalir untuk kehidupan yang lebih baik. Sehingga, ada banyak orang yang ingin menjadi wirausahawan, meski telah duduk di bangku kantor yang stabil. Namun tanpa perencanaan yang matang dan kesiapan mental, kamu nggak akan bisa meniti karier yang sukses dalam dunia penuh risiko dan tantangan hebat ini. Nah, kira-kira, kapan sebaiknya kita mulai transisi besar ini? Melansir dari Entrepreneur, ada beberapa pertanda yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Bergairah dengan profesimu, namun nggak dengan pekerjaanmu

unsplash.com/Hanny Naibaho

Ada kalanya kamu menyenangi profesimu saat ini, misalnya sebagai seorang konsultan keuangan. Namun, kamu selalu berpikir kalau pekerjaanmu kurang sesuai dengan ide-ide dalam pikiranmu. Kamu punya konsep yang dirasa lebih baik, membutuhkan pekerjaan yang lebih menantang, dan nggak peduli jika harus bekerja lebih lama. Hal terpenting, kamu bisa mencapai kesuksesan sebagai konsultan keuangan terbaik. Keinginan itu sama seperti yang dimiliki para entrepreneur sukses.

2. Lelah membayangkan menjadi seorang wirausahawan

unsplash.com/Artificial Photography

Setiap orang pasti pernah membayangkan rasanya bekerja, memimpin sebuah tim, dan mengikuti peraturan yang dibuatnya sendiri. Sebagian orang merasa cukup hanya dengan memimpikannya. Namun jika kamu merasa lelah hanya berangan tentang itu karena belum pernah melakukannya, ini adalah saatnya kamu mulai berpindah dari seorang karyawan menjadi entrepreneur. Founder McDonald's Ray Kroc berkata, "Jika bukan seorang yang suka mengambil risiko, kamu harus keluar dari bisnis." Pesan itu bermakna bahwa seseorang nggak akan pernah bisa menggapai mimpi dari zona nyamannya.

3. Ingin membantu orang lain

unsplash.com/Brooke Cagle

Hal yang membedakan antara karyawan dan pebisnis adalah rasa senangnya untuk membangun tim sendiri dan memberikan kesempatan kerja untuk orang lain. Menyediakan lapangan kerja adalah tanggung jawab terbesar dan yang paling dihargai dari seorang entrepreneur. Faktanya, Ewing Marion Kauffman Foundation memiliki bukti data kalau entrepreneur yang membangun bisnis baru adalah pendorong masyarakat dinamis sebab mereka menciptakan lapangan kerja baru, memperbarui ekonomi, dan memperluas kesejahteraan sosial.

4. Memiliki pendukung di belakangmu

unsplash.com/NeONBRAND

Dame Anita Roddick, founder The Body Shop mengatakan, "Kami sebagai entrepreneur adalah sosok penyendiri dan pembuat onar. Sukses secara sederhana adalah menemukan dan membuat diri sendiri dikelilingi oleh orang-orang yang pandai dan open-minded, yang dapat mengeluarkan kegilaan kami dan menempatkannya untuk kepentingan baik." Makna di baliknya adalah, nggak semua orang mengerti kalau entrepreneur nggak bisa dilakukan seorang diri. Kamu butuh beberapa orang di belakang yang mau mendukungmu saat mengambil risiko dan menggapai tujuanmu. Orang-orang itu bisa siapapun. Saat kamu memilikinya, saat yang tepat untuk beralih.

5. Punya ide besar

unsplash.com/Daniel Monteiro

Butuh lebih dari sekadar ingin untuk menjadi seorang entrepreneur. Kamu harus punya barang yang ingin dijual, dan harus memiliki inovasi yang lebih baik dari yang telah ada di pasaran. Jika nggak terobsesi dengan ide baru, kamu harus mencarinya sebelum resign. Founder Apple, Steve Jobs, telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membuat video game untuk Atari. Namun ia memiliki penglihatan untuk membuat komputer pribadi yang dapat diakses dan menyenangkan untuk semua orang. Itu adalah saat di mana ia menjadi orang paling sukses di dunia, meski Apple sendiri memecat dirinya.

6. Punya rencana untuk mewujudkannya

unsplash.com/QuickOrder

Ide besar itu hebat, namun itu nggak akan berjalan ke arah mana pun jika kamu nggak memiliki rencana untuk mewujudkannya. Namun rencana juga membutuhkan riset dan perkiraan pasar, dan keuangan yang matang dan teliti. Tanpa rencana yang realistis, entrepreneur nggak akan bisa membangun bisnisnya.

7. Juga, punya rencana cadangan

unsplash.com/freddie marriage

Faktanya, banyak bisnis startup gagal. Nggak peduli seberapa besar idemu, matangnya perencanaanmu, kamu menempatkan diri sendiri dalam risiko ketika menjadi seorang entrepreneur. Bahkan, banyak pendiri bisnis nggak selalu berhasil dalam percobaan pertama. Karena itu, kamu harus punya rencana cadangan ketika percobaan pertama gagal. Hal itu membuatmu akan selalu bersemangat dan nggak takut gagal sampai di titik kamu lelah untuk melakukannya. Kamu tahu, Oprah Winfrey pernah dipecat dari pekerjaan televisi pertamanya, lho

Setiap orang memiliki pilihan untuk berpindah dari belakang meja kerja kantor ke meja bisnis pribadinya. Tinggal pastikan, apa kamu sudah siap untuk memulai karier sebagai entrepreneur?

 

BACA JUGA: Mau Jadi Pengusaha Tapi Masih Punya 7 Perilaku Ini? Sampai Kapanpun Kamu Bakal Sulit Sukses

IDN Channels

Latest from Working Life