Bela, apakah kamu sering jadi orang terakhir yang meninggalkan kantor karena bekerja lembur? Hati-hati, karena terlalu sering lembur menandakan dua hal: manajemen waktumu kurang baik atau kamu sudah kebanyakan beban kerja. Dua-duanya jelas tidak baik untuk kesehatan mental dan fisikmu. Lembur itu tak selalu berarti produktif, lho! Kalau masih ada cara lain untuk menghindari kerja lembur, maka kamu perlu menerapkan sistem kerja yang lebih efektif. Coba kamu pikirkan lagi, apakah selama ini kamu bekerja kurang produktif sehingga harus tinggal di kantor sampai larut malam? Sebenarnya ada siasat supaya kamu tak perlu lembur lagi lho, Bela! Yuk, langsung baca triknya di bawah ini.
1.
Kalau kamu tidak mau jadi orang terakhir yang meninggalkan kantor setiap harinya, jadilah orang pertama yang tiba di kantor. Kalau kamu tiba di kantor lebih pagi dari biasanya, dua puluh menit saja, harimu akan sangat berbeda, lho! Kamu akan punya waktu ekstra untuk memusatkan konsentrasi pada pekerjaanmu dan tidak akan merasa diburu-buru karena kamu datang ke kantor sangat mepet dengan jam masuk. Di pagi hari juga belum banyak gangguan yang hanya akan menunda pekerjaanmu seperti telepon dan e-mail yang masuk, rapat dengan tim, atau bertemu klien.
2.
Salah satu cara paling efektif supaya pekerjaanmu bisa cepat selesai adalah dengan menetapkan jadwal yang organized bagi dirimu sendiri. Susunlah to-do-list yang jelas dan realistis agar kamu tahu apa saja yang harus kamu selesaikan hari itu. Kalau kamu punya timeline kerja, kecenderunganmu untuk menunda-nunda dan bermalas-malasan akan berkurang jauh.
3.
Bela, kamu harus tahu tugas mana yang sifatnya lebih mendesak dan susah. Lalu atur prioritasmu mulai dari yang paling urgent dan akan memakan banyak waktu, baru kemudian kerjakan yang lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu. Jangan sampai terbalik, ya!
4.
Kebanyakan orang terlalu banyak bersantai dan bercanda selama waktu istirahat sehingga waktunya terbuang sia-sia. Jadi di jam istirahat, pastikan kamu benar-benar bisa menjernihkan pikiran dan mencari inspirasi. Kamu bisa mengobrol dengan teman-teman kerjamu, tapi jangan jadi ajang curhat yang menghabiskan energi dan waktumu, ya.
5.
Usahakan untuk selalu menjadwalkan meeting-mu selama sehari penuh. Siapa saja yang akan kamu temui dan berapa lama waktu yang akan kamu habiskan untuk setiap meeting. Kamu juga bisa kok menunda jadwal meeting-mu yang kurang penting ke lain hari yang lebih leluasa bagimu. Jangan menjadikan meeting sebagai suatu kewajiban sakral yang tak bisa diganggu gugat. Percaya deh, biasanya meeting itu makan waktu karena kamu masih harus basa-basi, jalan ke lokasi, dan belum tentu langsung ada hasil yang signifikan.
6.
Sadari batasan-batasanmu dan beranilah untuk menolak kalau sudah terlalu banyak beban kerjamu. Coba pikir-pikir lagi, apakah pekerjaan tersebut tak bisa dikerjakan orang lain yang beban kerjanya lebih sedikit darimu? Apakah tugas yang dibebankan padamu itu benar-benar ada dalam cakupan tanggung jawabmu?
7.
Kadang waktu kita habis dengan sia-sia di kantor karena kita kewalahan dengan pekerjaan-pekerjaan yang masih menunggak dan bingung apa saja yang harus diselesaikan duluan. Maka biasakan untuk mempersiapkan diri sebelum masuk kantor setiap harinya. Ingat-ingat apa saja yang harus dikerjakan dan kapan kamu akan mengerjakannya sebelum dikejar-kejar oleh bosmu. Persiapan yang rapi di rumah hanya akan memakan beberapa puluh menit, sementara kalau kamu baru gelagapan di kantor bisa menjadi berjam-jam lamanya.
8.
Godaan membuka media sosial di kantor itu memang besar banget. Tapi lebih baik kamu jauhkan saja smartphone-mu dan jangan membuka media sosial seperti Facebook di komputermu. Walaupun seringkali tidak terasa, membuka media sosial selama sepuluh menit tapi dilakukan dua puluh kali dalam sehari kalau dijumlah bisa menjadi tiga jam! Bayangkan, kamu seharusnya bisa pulang tiga jam lebih cepat, lho.
9.
Lembur itu sebenarnya adalah kebiasaan, Bela. Kalau kamu terbiasa untuk pulang tepat waktu, orang-orang pun akan menghormati jam kerjamu, termasuk atasanmu. Tapi apabila kamu sering pulang malam, teman-teman kerjamu pun bakal merasa bahwa kamu tak akan keberatan dengan beban kerja tambahan.
Pulang kerja tepat waktu itu mungkin kok, Bela. Kamu hanya perlu membuat sistem kerja yang lebih efektif dan disiplin bagi dirimu sendiri. Tapi jika hal itu sudah dilakukan tapi tetap tak mengurangi beban kerjamu, sudah saatnya kamu mengobrol dengan atasan atau timmu.