Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Terungkap! Ini 6 Tipuan Marketing yang Bikin Kamu Boros

Be a smart buyer, Bela!

Popbela.com

Bela, biasanya kamu sudah tahu apa yang mau kamu beli saat pergi ke suatu kafe atau toko, kan? Tapi, kamu pernah nggak sih nantinya malah beli sesuatu di luar rencanamu hanya karena produk itu lucu atau murah yang akhirnya kamu bingung mau diapakan barang itu.

Kira-kira kenapa sih kamu bisa memutuskan untuk membeli sesuatu yang dadakan itu? Ternyata, para pakar marketing sudah memiliki strateginya sendiri supaya barang yang diproduksi itu menarik perhatianmu. Apa saja ya? Keep scrolling!

1. Tampilan Produk yang Menarik

desain-tanpa-judul-7-4ca5efd0f502da406db95bdfcea53c05.jpg
Kalau kamu harus pilih, kamu akan beli muffin polos atau dengan tambahan cream? Pasti kebanyakan akan pilih dengan tambahan cream karena tampilannya lebih menarik dan sepertinya lebih enak, ditambah generasi millenial biasanya akan memotretnya untuk Instagram.

2. Perbandingan Produk yang Sama

desain-tanpa-judul-9-615be5349f6b1a3f924930c6f6c9496d.jpg
 
Jika kamu menganggap beberapa barang terlalu mahal dan kamu menghindarinya, pakar marketing menambahkan produk serupa dengan harga lebih tinggi, sehingga yang pertama akan terlihat cukup murah dengan perbandingan, dan penjualannya akan naik lagi.

3. Memanfaatkan Kemalasan Kita

desain-tanpa-judul-8-425a0c16f1eb39959ad473fb4159e97a.jpg
 
Pakar marketing tahu kalau kita terkadang suka malas untuk membawa hanya satu botol besar. Mereka juga tahu kalau banyak orang akan lebih memilih minuman dalam kemasan paket karena bisa berguna juga nantinya supaya kita nggak banyak gerak untuk beli lagi.

4. Menggunakan Warna Lebih Cerah

desain-tanpa-judul-6-b08f3e48c8417dd0f05bc45c894cd910.jpg
Pada tahun 1957, Henckels mencipkatan pengupas kentang yang praktis untuk penggunaan sekali seumur hidup dengan harga yang rendah. Lalu seseorang datang dengan ide jenius untuk menambahkan warna yang lebih terang pada alat itu. Setelah itu, orang-orang lebih banyak memilih alat dengan warna yang terang.

5. Menambahkan Trik Menggugah

desain-tanpa-judul-4-5dc27dea740135e65cdad6e7f26048ff.jpg
Pabrik selalu mencoba menambahkan beberapa kata yang dianggap high class pada produk mereka. Misalnya, mereka memberi tahu kalau dalam produk ini mengandung esensi bunga eksotis. Trik lain adalah dengan menyatakan kalau produk ini telah direkomendasikan oleh stylists di Paris.

6. Salah Mengartikan Produk

desain-tanpa-judul-5-927addb6887e037f3a153c4b5ffd28dd.jpg
Pakar marketing sering kali memanipulasi istilah saat menulis deskripsi untuk produk makanan. Misalnya, keripik kentang yang terkenal Pringles bukan benar-benar keripik kentang, karena kandungan kentang sebenarnya hanya 42%. Hal yang sama berlaku untuk keju, terutama dengan irisan yang dikemas terpisah. Isi keju sebenarnya kurang dari 51%, hal ini membuat produsen harus menamainya "produk keju", meskipun dalam huruf kecil yang ditulis di suatu tempat, jauh dari nama merek yang mengandung kata "keju".

Ditulis oleh: Salsabil Nabila Afhani

BACA JUGA : Ini Dia 7 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi untuk Perempuan di Tahun 2016​

IDN Channels

Latest from Working Life