Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Lama Jamous, Jurnalis Cilik yang Berani Menyuarakan Situasi di Gaza

Ia adalah pahlawan kecil dari Gaza

Audia Natasha Putri

Perang antara Israel dan Palestina telah menimbulkan duka di banyak hati masyarakat di seluruh dunia. Gempuran ganas yang diluncurkan oleh Israel telah merusak banyak fasilitas publik di Palestina dan menewaskan ribuan korban jiwa. Rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, bahkan kamp pengungsian yang seharusnya menjadi tempat berlindung, tak luput dari target penyerangan keji tersebut.

Konflik perebutan wilayah antar dua negara ini sudah ada selama beberapa dekade dan belum menemukan titik kedamaian. Semakin miris, konflik kedua pihak semakin meningkat tajam dan menimbulkan korban jiwa lebih banyak lagi di jalur Gaza, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Namun di tengah prahara tak berkesudahan itu, ada seorang gadis kecil yang dengan lantang menyuarakan situasi di Gaza. Tanpa rasa takut, anak bernama Lama Jamous menjadi jurnalis untuk mengabari dunia tentang kondisi di Gaza beserta cerita humanis penduduk Palestine yang turut menjadi korban perang ini.

Umurnya 9 tahun, tapi keberaniannya sangat besar

Instagram.com/lama_jamous9

Saat anak-anak seusianya sedang menikmati masa kecil yang indah, Lama Jamous harus merasakan pedihnya menjadi korban perang Palestina-Israel. Ia dan keluarganya kini tinggal di perlindungan pengungsi di Rafah, di mana sebelumnya mereka mengungsi di Khan Younis. Terlebih tempat tinggalnya, yakni Gaza, menjadi sasaran serangan Israel. Keluarga beserta dirinya pun terpaksa minggat dari sana untuk menyelamatkan diri.

Terkaman suara bom dan ganasnya genosida tak membuat ia takut. Justru, Lama menjadi semakin kuat dan bertekad untuk menghentikan situasi perang yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina. Lama juga seorang gadis yang cerdas. Ia mengandalkan teknologi dan media sosial untuk menyuarakan kebenaran di tengah situasi Palestina-Israel yang memanas.

Dengan memanfaatkan akun Instagramnya @lama_jamous9, ia melaporkan kondisi di Gaza yang porak-poranda dihantam Israel secara langsung. Namanya menjadi viral setelah ia rutin meembagikan laporan tentang kehidupan sehari-hari di tengah perang.

Banyak dukungan kepadanya

Instagram.com/lama_jamous9

Aksi besar Lama ternyata membawa dampak yang besar. Penduduk dunia telah melihat aksi heroiknya dan melayangkan dukungan kepadanya. Akun Instagramnnya juga sudah diikuti oleh 648 ribu orang dan kolom komentarannya dipenuhi kalimat penyemangat dan doa-doa terbaik untuknya.

Menjadi jurnalis adalah cita-citanya

Instagram.com/lama_jamous9

Bocah perempuan bernama lengkap Lama Abu Jamous ternyata punya cita-cita mulia. Saat diwawancara oleh THT World, ia mengungkapkan bahwa dirinya sangat menyukai profesi jurnalis. Baginya, menjadi jurnalis adalah profesi yang baik, karena berani menyiarkan suara kebenaran dan fakta kepada dunia.

Jurnalis cilik ini pun berupaya mewartakan penderitaan penduduk Palestina ke dunia. Ia berharap seluruh dunia dapat mendengarkan kebenaran tersebut dan tergerak untuk membantu menyetop situasi perang antara Israel dan Palestina.

Beberapa hari lalu merupakan ulang tahun saya yang ke-9, tetapi situasi perang mencegah keluarga saya untuk merayakan hal itu. Meski begitu, harapan saya pada hari ini adalah menjadi jurnalis yang menyampaikan penderitaan yang dialami rakyat saya dan keluarga saya dan mengungkapkan kejahatan pendudukan Israel.

Saya memohon kepada Tuhan supaya kami bisa melewati hari-hari yang sulit ini dan saya bisa kembali ke kasur saya yang hangat,” ungkap Lama

Berkesempatan mewancarai Direktur Al Jazeera di Gaza

Dok. Muslim Girl

Pekerjaannya sebagai jurnalis cilik membuat Lama menjadi sorotan masyarakat global dan tokoh dunia. Ia bahkan berkesempatan untuk mewawancarai Direktur Al Jazeera di Gaza Wael Al-Dahdouh. Wawancara keduanya terbilang cukup singkat. Dalam unggahan di akun Instagramnya itu, Lama meminta pesan yang ingin disampaikan Al-Dahdouh kepada warga dunia terkait situasi di Gaza. 

Kami mengalami masa yang sangat sulit, periode yang keras dan menentukan, ini semua merupakan momen historis dan penting. Pada masa ini, warga kami membayar harga yang mahal, signifikan, dan menyakitkan,” kata Wael kala diwawancara Lama. 

Al-Dahdouh mengungkapkan bahwa ia dan warga Palestina tengah mengalami masa sulit dan berhadapan dengan kehancuran, persekusi, dan kerapuham. Lelaki tersebut juga berpesan bahwa para penduduk Palestina sangatlah tegar dan yakin bahwa mereka bisa melewati momen historis ini atas izin dari Tuhan.

Kisah Lama Abu Jamous sebagai jurnalis cilik asal Palestina membuktikan bahwa siapa pun bisa menjadi pahlawan, terlepas dari gender dan umurnya. Di usianya yang ke-9, aksi heroiknya dalam menyiarkan kebenaran dari situasi di Jalur Gaza secara langsung, tanpa campur tangan agenda politik. Kamu bisa melihat kegigihannya dalam menyuarakan kedamaian melalui akun Instagram-nya @lama_jamous9.

IDN Channels

Latest from Working Life