Bahasa hadir sebagai pelumas interaksi. Saat menguasai suatu bahasa, kemampuan komunikasi pun turut meningkat dan memudahkan kita dalam memperluas pergaulan dan mengenal suatu budaya. Maka dari itu, kemampuan dalam berbicara dua bahasa atau lebih, membuat seseorang lebih maju dibandingkan penutur tunggal.
Selain bahasa Inggris, setidaknya ada enam bahasa internasional yang banyak digunakan masyarakat global di zaman modern ini.Yakni Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Spanyol, dan Mandarin. Tak hanya memperlebar peluang karier dan lingkup pertemanan, mempelajari bahasa asing juga bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan memori dan fokus.
Mengutip dari Wikipedia, setidaknya ada 7.117 bahasa yang digunakan di seluruh dunia. Dari angka tersebut, ada sejumlah bahasa yang sangat sulit untuk dipelajari. Merangkum dari farandwide.com, berikut adalah 10 bahasa yang paling sulit dipelajari. Kira-kira bahasa Indonesia termasuk ke dalamnya nggak, ya?
1. Bahasa Mandarin
Merupakan bahasa internasional dengan jumlah penutur paling banyak nomor dua di dunia, Mandarin menduduki peringkat pertama bahasa paling sulit untuk dipelajari di dunia. Tak memakai huruf alfabet latin, bahasa ibu negara Tiongkok ini mengusung sistem penulisan yang berbeda. Di mana dalam penerapannya, bahasa ini menggunakan ribuan huruf khusus bernama hanzi dan bahasa tonal yang terdiri dari empat nada.
Tantangan terbesar mempelajari bahasa Mandarin adalah kamu perlu menghafal ribuan huruf hanzi serta menguasai pelafalan keempat bahasa tonal tersebut beserta nadanya. Alhasil, satu kata yang diucapkan dengan empat cara berbeda, begitu juga dengan setiap pengucapan mempunyai arti yang berbeda-beda. Cukup sulit, bukan?
2. Bahasa Arab
Bahasa Arab memiliki peran besar sebagai katalisator dalam penyebaran agama Abrahamik, seperti Islam, Nasrani, dan Yahudi. Sama seperti bahasa Mandarin, bahasa Arab menggunakan 28 abjad tersendiri bernama huruf Hijaiyah. Sedangkan penulisannya dilakukan dari kanan ke kiri.
Faktor utama yang membuat bahasa Arab sangat sulit dipelajari oleh pemula adalah tuntutan untuk menguasai unsur-unsur bahasa, seperti suara, menghafal jutaan kosakata, dan tata bahasa. Makin tricky, unsur bahasa ini terdiri dari banyak cabang ilmu dan bisa berubah tergantung penggunaannya dalam sebuah kalimat.
3. Bahasa Jepang
Bagi pencinta J-pop culture, adalah suatu pencapaian tertinggi jika kamu menguasai bahasa Jepang dengan fasih. Terlebih, bahasa Jepang kini menjadi salah satu bahasa asing yang cukup populer dengan jumlah 125 juta penutur di seluruh dunia. Tergolong bahasa yang sulit dipelajari karena bahasa Jepang terdiri dari tiga aksara yang digunakan, yakni hiragana, katakana, dan kanji.
Hiragana menggunakan kosakata asli Jepang tanpa huruf kanji di dalamnya. Katakana dipakai untuk menulis kosa kata bahasa Jepang yang berasal dari penyerapan bahasa asing. Sedangkan kanji menjadi aksara yang paling sulit dipelajari, lantaran jumlahnya hingga mencapai ribuan karakter dan merupakan hasil penerapan bahasa Mandarin ke dalam Bahasa Jepang.
Begitu juga dengan konsep "keigo" atau penekanan dalam pengucapan dalam bahasa Jepang juga cukup sulit untuk dipelajari. Para penutur harus melisankan kata sesuai dengan formalitas suatu situasi. Alhasil, satu kata dalam bahasa Jepang mampu menghasilkan hingga 10 terjemahan yang berbeda.
4. Bahasa Korea
Bahasa Korea masuk dalam salah satu bahasa dengan sistem penulisan paling logis di dunia. Tak seperti bahasa Mandarin dan bahasa Jepang yang memiliki banyak aksara dan ribuan huruf, bahasa Korea hanya meNggunakan 24 huruf yang terdiri dari 10 vokal dan 14 konsonan.
Walau menawarkan kemudahan dalam penulisan, nyatanya bahasa Korea memiliki aspek lain yang menjadi tantangan untuk dipelajari. Termasuk pelafalan kata yang terdengar sangat mirip satu sama lain.
Begitu juga unsur kalimatnya yang berbeda jauh dengan bahasa Inggris. Berbeda dengan bahasa Inggris yang memiliki susunan subjek, kata kerja, dan obyek, struktur bahasa Korea memakai subjek, objek, dan kata kerja.
5. Bahasa Thai
Bahasa ibu milik Lisa BLACKPINK yang merupakan penutur asli Thailand ini juga masuk dalam bahasa paling sulit yang dipelajari. Lantaran, kamu perlu memahami tinggi nada dalam kaitannya dengan penggunaan kata dan kalimat secara keseluruhan.
Sebagai bahasa yang bernada, bahasa Thai memakai lima macam nada, yang beberapa pelafalannya tidak ditemukan dalam bahasa Inggris. Sedangkan dalam unsur penulisan, bahasa Thailand mempunyai aksara sendiri dengan 44 konsonan, 18 vokal, dan enam diftong yang harus dihafal.
6. Bahasa Vietnam
Masih dalam keluarga dari rumpun bahasa Austroasiatik, bahasa Vietnam juga masuk dalam bahasa yang bernada. Pengucapan kosa kata yang asing bagi penutur bahasa Inggris menjadikan bahasa Vietnam sulit diucapkan. Begitu juga dengan bunyi vokal serta aksennya yang rumit menjadi tantangan besar bagi sebagian besar penutur bahasa Inggris untuk menguasai bahasa Vietnam.
Terlebih, bahasa ini menggunakan enam variasi nada yang ditentukan oleh diakritik atau tanda baca tambahan pada huruf yang mengubah nilai fonetis huruf tersebut. Buat kamu yang ingin fasih berbicara dan membaca dalam Bahasa Vietnam, setidaknya kamu harus menghabiskan 1.100 jam untuk mempelajarinya.
7. Bahasa Hindi
Bahasa nasional yang banyak dipakai di Nepal, Fiji, India, Pakistan ini mempunyai sekitar 615 juta penutur aktif di seluruh dunia. Lahir dari bahasa Sansekerta kuno di Asia Selatan, bahasa Hindi memakai fonetik dan vokal yang berbeda dari bahasa Inggris. Kerumitan ini membuat mayoritas penutur bahasa Inggris merasa kesulitan mempelajarinya.
Sebaliknya, penulisan bahasa Hindi menggunakan aksara Dewanagari yang tak mempunyai tanda fonetik tertentu. Absennya tanda fonetik ini justru mempermudahmu dalam memahami cara mengucapkan kosa kata bahasa Hindi.
8. Bahasa Islandia
Sewajarnya jika bahasa Islandia masuk dalam listikal bahasa yang paling sulit dipelajari. Hal ini terjadi karena bahasa Islandia merupakan bahasa kuno yang tidak mengalami perubahan kosa kata sejak digunakan pada abad kesembilan dan ke-10. Tidak seperti mayoritas bahasa yang selalu beradaptasi dengan globalisasi, bahasa Islandia tidak pernah menambah kosakata serapan dari bahasa asing.
Bahkan, masyarakat Islandia kerap membuat suatu padanan kata baru yang merujuk suatu objek atau benda tanpa mengacu pada bahasa lain. Kosakata benda bahkan diklasifikasikan dalam 15 kelompok dan cara pelafalannya dibagi menjadi dua, yakni klasik dan kontemporer.
9. Bahasa Hungaria
Bahasa Hungaria merupakan bahasa aglutinatif yang menggunakan aglutinasi yang dibentuk dengan penggabungan morfem. Ketimbang memakai preposisi individual, bahasa Hungaria lebih banyak menambahkan prefiks dan sufiks ke dalam satu kata. Artinya, satu kata dalam bahasa Hongaria memiliki arti yang sama dengan satu kalimat utuh.
Meski terdengar mudah, nyatanya hal ini justru menjadi tantangan paling sulit saat mempelajarinya. Perlu kamu ketahui, satu kata itu sangat panjang dan pengucapannya pun sangatlah tricky. Kata terpanjang dalam bahasa Hongaria, “megszentségteleníthetetlenségeskedéseitekért,” berarti “untuk perilaku (jamak) Anda yang berkelanjutan seolah-olah Anda tidak dapat dinodai,” dalam bahasa Indonesia.
10. Bahasa Finlandia
Bahasa Finlandia punya tata bahasa yang rumit. Ini menyangkut konjugasi kata kerja, sistem kasus, gradasi konsonan, dan klitik yang kompleks. Bahasa resmi negara Finlandia dan Swedia ini terdiri dari 15 kasus tata bahasa. Karena hal ini, sebuah makna dalam kosa kata bahasa Finlandia bisa berubah kapan pun apabila terjadi perubahan konjugasi di akhir sebuah kata.
Sementara itu, akhiran kasus ditambahkan ke dasar kata sebagai sufiks berfungsi untuk menyatakan hal yang sama dengan proposisi dalam bahasa Inggris.
Meski ke-10 bahasa di atas sangat sulit dipelajari, nggak ada salahnya kamu mempelajarinya sebagai cara untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan budaya bangsa lain. Dengan tekad belajar yang tinggi dan konsistensi, kamu pun bisa menguasai bahasa tersebut. Selamat belajar, Bela!