Bela, ternyata bukan karyawan saja yang bisa melakukan kesalahan. Bahkan seorang petinggi perusahaan, manajer, atau atasanmu pun bisa melakukan kesalahan. Misalnya dengan mengeluarkan ide-ide yang nggak banget untuk dilakukan. Mau mengingatkan, khawatir dikira sok tahu. Tapi kalau tidak diberitahu, nanti malah bisa berakibat buruk. Lalu kamu harus bagaimana?
Atasanmu tentunya memiliki wewenang yang lebih tinggi untuk mengambil keputusan. Karena itu, jangan sampai bersikap seolah kamu lebih pintar, karena itu malah membuatnya tersinggung dan semakin mempertahankan idenya. Gunakan kalimat seperti “Apakah Bapak sudah mempertimbangkannya?”
Jangan sampai terkesan seolah kamu tidak mempertimbangkan idenya sama sekali dan langsung memberikan penolakan. Sebelum menyampaikan pendapatmu, diamlah dulu seolah kamu sedang memikirkannya. Jangan berusaha untuk berdebat dan memenangkan perdebatan, Bela. Ketika ada kondisi menang-kalah dan kamu menang atas bosmu, itu bisa berbahaya bagi posisimu selanjutnya di perusahaan.
Bahkan kalaupun ide-idenya itu memberatkan pekerjaanmu, jangan menyampaikan hal ini, karena membuatmu terlihat tidak profesional dan egois. Bersikaplah dengan sudut pandang mewakili kepentingan perusahaan, bahwa ide yang diambil seharusnya bisa efisien waktu, tenaga, dan uang.
Karena idenya jelek, kamu tidak boleh mentang-mentang tidak mendengarkannya saat rapat atau mengobrol. Tetaplah terlihat jadi pendengar yang baik. Dengarkan bosmu, lalu utarakan pendapatmu. Asal kamu tahu, Bela. Sebagian besar bos senang memiliki waktu bicara yang lebih banyak dari bawahannya.
Jangan langsung menyela dan menyanggah. Itu tidak sopan dan tidak menunjukkan rasa hormat pada pimpinan. Katakan “Kalau boleh saya berpendapat,” atau “Boleh saya minta waktu sebentar untuk menceritakan,” atau angkat tanganmu dalam forum.
Bisa jadi bosmu tidak setuju dengan masukanmu itu. Tapi jangan putus asa dan menyerah atau mengatakan “Terserah bos sajalah.” Sampaikan semua dampak buruk yang bisa terjadi kalau ide itu tetap dilaksanakan dan sampaikan bahwa ada hal lain yang bisa lebih baik. Biarkan bosmu juga memikirkan pendapatmu, sambil kamu tetap memberi dorongan untuk mengubah idenya.
Kalau memang pendapatmu tidak diterima oleh peserta rapat lainnya atau bosmu tetap bersikeras dengan pendiriannya, kamu juga jangan ngotot, Bela. Jangan mengancam pekerjaanmu dengan menjadi orang yang menyebalkan akibat suka ngotot saat diskusi dengan atasan.
Yuk, sampaikan ide brilian kamu ke atasan!