Status orang kantoran, tapi punya pekerjaan sampingan alias menjadi freelancer, serunya tak hanya tentang penghasilan yang nambah, tapi juga cara mengatur waktunya. Melakoni dua status sekaligus memang bukan perkara gampang. Keduanya punya tuntutan yang sama. Harus tetap profesional saat di kantor, sekaligus tetap bertanggung jawab pada pekerjaan freelance yang sudah disepakati.
Tapi tenang saja Bela, ini bukan hal yang mustahil untuk dijalani. Meski banyak juga yang mengeluh kalau kehidupan pribadinya jadi berantakan karena sibuk mengurusi pekerjaan yang datang tanpa henti. Eits, tapi kalau kamu punya skill manajemen waktu yang baik, segalanya pasti bisa berjalan lancar.
Tak hanya itu, kamu bisa melakukan tujuh tips di bawah ini ya!
Hindari Memilih Kompetitor
Untuk menghormati perusahaan tempatmu bekerja saat ini, ada baiknya kamu tidak memilih kompetitor dalam menjalani proyek freelance. Hal ini bisa menimbulkan conflict of interest dan rasanya memang kurang sopan untuk dilakukan. Selain itu, hal ini juga berguna agar kamu tidak bosan dan jenuh menjalani dua pekerjaan yang bergerak di bidang yang sama. Kalau kamu bekerja full time di perusahaan yang memperbolehkanmu untuk mengambil proyek freelance, cobalah untuk tetap terbuka tentang garis besar proyek freelance yang kamu kerjakan.
Kerjakan Freelance di Waktu Berbeda
Dengan perbedaan waktu dalam pengerjaan, diharapkan kamu mampu mengerjakan pekerjaan utamamu dengan penuh konsentrasi. Misalnya, kalau kamu harus pergi ke kantor di hari Senin sampai Jumat, kamu bisa memilih weekend untuk mengerjakan proyek freelance. Tapi ingat, kamu pun tetap harus menyediakan waktu senggang untuk beristirahat dan bersantai dengan teman ya.
Cek Kontrak Pekerjaan yang Ditawarkan
Sebelum mengambil pekerjaan freelance, ada baiknya kamu cek dulu kontrak kerja dari perusahaan tempatmu bekerja full time sekarang. Kalau ada klausul yang menuliskan bahwa kamu tidak diperbolehkan bekerja dengan perusahaan lain di luar perusahaan yang sekarang, mau tak mau kamu pun harus mematuhi aturan ini. Daripada dikeluarkan dengan tidak hormat, kan? Jangan lupa cek juga kontrak kerja dari perusahaan yang akan mempekerjakanmu sebagai freelancer. Lihat bagaimana sistem kerja dan jam kerjanya.
Disiplin dan Sadar Diri
Bukan bermaksud meremehkan kemampuan multitasking, tapi ada baiknya hindari menyelesaikan pekerjaan freelance di kantor tempatmu bekerja full time. Karena, kalau kamu melakukannya bisa-bisa isi kepalamu bisa pecah. Ujungnya, malah tak ada satupun pekerjaan yang selesai. Jadinya tugas kantor malah menumpuk dan freelance terbengkalai. Lebih baik disiplin dan buatlah jadwal. Setelah office hour, baru kamu boleh konsentrasi memikirkan proyek freelance.
Selektif dengan pekerjaan
Sangat penting untuk selektif dengan proyek freelance yang datang padamu. Sebab, kamu tentu tak mau kan merasa terbebani ketika pekerjaan sampingan justru menyita banyak waktumu hingga membuatmu sulit fokus pada pekerjaan utama? Jadi, sebelum memutuskan untuk mengambil proyek freelance, berkomunikasilah lebih dulu dengan calon klien untuk menyamakan persepsi dan waktu kerja yang cocok. Yang terpenting, jangan pernah memaksakan dirimu sendiri ya.
Carilah Atasan yang Pengertian
Sebaiknya dari awal diskusikan dengan atasan dalam proyek freelance-mu mengenai jadwal kerja full time-mu. Meskipun pekerjaannya berstatus freelance, ada kalanya atasan suka meminta bantuan lebih di luar kuota jam kerjamu lho. Kalau masih bisa dan ada waktu, lakukan saja. Tapi ingat, jangan sampai tawaran tersebut mengganggu jam kerja full time atau pekerjaan utama ya. Bahkan, kalau pekerjaan freelance semakin membuat pekerjaan utama keteteran, sebaiknya kamu harus mulai memilih dengan lebih tegas.
Seimbangkan Penghasilannya
Ada baiknya kalau kamu juga melakukan manajemen penghasilan dari pekerjaan utama atau full time dan pekerjaanmu sebagai freelancer. Pisahkan penghasilan dari pekerjaan utama dan penghasilan sebagai freelancer supaya kamu dapat membuat estimasi apakah apa yang kamu dapat sebanding dengan yang kamu kerjakan. Jadi, jangan serta merta langsung menggabungkan penghasilan keduanya ya.
Kesimpulannya, bekerja fulltime sekaligus freelance bisa menyenangkan, tapi bisa juga tidak. Karena keduanya sama- sama menuntut perhatian. Tinggal bagaimana kamu menyiasatinya ya, Bela. Semoga bisa membagi waktu dengan baik antara keduanya ya!