Meski sudah dikeluarkan dari drama River Where The Moon Rises dan menulis permintaan maaf atas tindakan bullying , nama aktor Ji Soo masih menjadi bahan perbincangan dan menemui babak baru.
Melansir dari Soompi.com, sebuah acara MBC berjudul True Story melakukan investigasi terhadap isu bullying yang menimpa sang aktor. Demi membuktikan isu tersebut, tim produksi acara mewawancarai para terduga korban bullying Ji Soo saat sekolah, sekaligus anggota keluarga mereka.
Mengejutkannya, pengakuan dari para terduga korban bullying Ji Soo ada yang bertolak belakang dari tuduhan awal ketika kontroversi ini mencuat ke publik. Lalu, pengakuan seperti apa yang para terduga korban ungkapkan di acara tersebut? Bagaimana tanggapan dari pihak agensi dan Ji Soo sendiri? Yuk, intip selengkapnya di sini, Bela.
1. Ji Soo sering melakukan pemerasaan
Seorang terduga korban aktor Ji Soo berinisial A membeberkan bahwa saat semasa sekolah, Ji Soo kerap memerintah dirinya untuk membelikan makanan seperti roti atau makanan ringan dengan menggunakan uangnya.
Tidak hanya itu, Ji Soo juga menyuruh A membelikan makanan dengan waktu yang telah ditentukan, sekitar 1-2 menit. Jika A tidak bisa kembali tepat waktu, maka Ji Soo akan memukul dirinya.
Tindakan pemerasan Ji Soo terjadi berulang kali. Bahkan, Ji Soo selalu menaikkan uang yang harus dibawa oleh A setiap sekolah mulai dari 5.000 won (sekitar Rp63 ribu) hingga 100.000 won (sekitar Rp1,200 ribu). Kenaikannya ditentukan bertahap oleh Ji Soo.
A mengaku bahwa ia pernah melaporkan tindakan ini ke pihak sekolah, tetapi para perundung tidak takut dengan guru. Biasanya, para perundung akan mencari kekuatan lain dari anggota bully sehingga korban tertekan. Jadi, sejak saat itu, tidak ada yang berani melaporkannya lagi.
2. Ji Soo memanfaatkan ketakutan korban
Mirisnya, Ji Soo juga memanfaatkan kondisi ketakutan korban untuk dijadikan pesuruh atau perisai di sekolah. Seorang teman sekelasnya yang berinisial B menuturkan jika Ji Soo pernah menyuruh dirinya berdiri di depan kelas dan bernyanyi atau menari.
Kalau tidak dilakukan, maka B akan mendapat hukuman dari Ji Soo. Bahkan, saat jam pelajaran sekolah, Ji Soo menggunakan B sebagai pelindung untuk tidur di dalam kelas. Ji Soo akan menyuruh B duduk secara tegak agar Ji Soo tidak ketahuan sedang tidur. Tapi, saat postur tubuh B menurun sedikit saja, maka Ji Soo akan memukul punggungnya.
3. Korban disarankan untuk pindah sekolah
Selain mewawancari para terduga korban, acara MBC juga mendalami hasil wawancara tersebut dengan mengunjungi salah satu anggota keluarga, yakni ibu terduga korban bullying Ji Soo.
Sang ibu mengungkapkan bahwa pihak sekolah tidak dapat berbuat banyak atas tindakan bullying yang dilakukan Ji Soo saat itu. Malahan, seorang wali kelas dari anaknya meminta agar sang anak pindah ke sekolah lain untuk menghindari bertemu dengan Ji Soo lagi.
4. Tuduhan pelecehan seksual Ji Soo dibantah
Sebelumnya, sempat dituduhkan bahwa Ji Soo juga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap salah satu temannya. Tetapi, berdasarkan pengakuan teman lainnya dengan inisial F, memberikan pandangan yang berbeda atas kontroversi ini.
F menyebutkan jika Ji Soo memang melakukan tindakan bullying dan telah mengakui, tetapi ada bagian yang tidak benar, yakni soal tuduhan pelecehan seksual Ji Soo, F mengatakan bahwa Ji Soo tidak melakukan hal tersebut melalui ingatannya. "Jika sesuatu seperti itu terjadi, aku dan teman sekelasku pasti akan tahu kejadian mengejutkan itu"
F juga menambahkan, "Harusnya Ji Soo dihukum berdasarkan atas apa yang ia perbuat saja. Bukan atas tindakan yang dibesar-besarkan oleh pihak lain."
5. Ji Soo disalahkan oleh anggota grup penindas
Ternyata, tindakan bullying Ji Soo terhadap teman-teman sekolahnya bermula saat ia direkrut oleh grup penindas atau dikenal dengan istilah iljin pada tahun kedua sekolah. Sejak saat itu, Ji Soo merasa mendapat kekuatan untuk bertindak sesuka hati dan gegabah.
Seorang teman dengan inisial E mengatakan, "Ada sekelompok grup nakal, Ji Soo termasuk di dalamnya. Jika kamu menentang mereka, kamu akan dikucilkan oleh seluruh kelas." Namun, seseorang dalam grup penindas tersebut secara mendadak menjadi orang yang dikucilkan di tahun ketiga.
Merasa tidak terima, orang tersebut melimpahkan kesalahan atas perbuatan yang dilakukan oleh anggota lain di grup penindas ke Ji Soo. Orang inilah yang dinilai sebagai pelaku bullying terparah di sekolah, selain Ji Soo sendiri.
6. Ji Soo berusaha meminta pengampunan
Selain para terduga korban, pihak agensi juga memberikan pernyataan bahwa Ji Soo masih berusaha untuk meminta pengampunan dari mereka yang telah disakiti oleh tindakan sang aktor di masa lalu.
Ji Soo sudah menanggapi kontroversi ini dengan respons tertulis yang ditujukan ke acara MBC, ia menuturkan, "Selama hari-hari sekolah, aku bergaul dengan orang-orang dan lingkungan yang salah. Dengan bodohnya, aku hidup dalam ilusi seolah-olah mempunyai kekuatan besar di tanganku. Jika aku diberi kesempatan, aku ingin secara tulus dan mendalam meminta maaf kepada mereka yang terluka oleh tindakanku."
Itulah pengakuan dari para terduga korban bullying Ji Soo yang masih terus berlanjut. Semoga isu bullying ini memperoleh hasil akhir yang baik buat keda belah pihak, ya, Bela.