Sejak kecaman ini mencuat ke publik, respon warganet Korea terpecah menjadi dua kubu. Ada yang mengkritik pernyataan Menteri Luar Negeri Suriname, namun ada pula yang memberikan pendapat berbeda.
"Ini bisa ditoleransi jika kisah dalam drama ini dibuat dari kisah fiksi, namun semua hal yang ada di drama adalah kisah nyata," tulis warganet di situs Naver.
"Apa yang Menteri ini pikirkan? Hahaha, dia bisa menuntut, tapi pasti akan kalah. Drama hanyalah drama saja. Lagipula, Netflix telah memberimu akses gratis untuk promosi," tandas warganet lainnya.
"Tim produksi drama ini seharusnya membuat nama negara fiksi, dibandingkan menamai drama mereka dengan negara orang lain (judul Narco-Saints di Korea = Suriname)," bantah salah satu warganet.
"Saat menontonnya, aku berpikir drama ini menggambarkan citra sebuah negara dengan tidak adil," ungkap warganet.
Sebagai informasi, Korea Selatan dan Suriname telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1975 setelah negara tersebut meraih kemerdekaan dari Belanda. Kini, Kedutaan Besar Korea di Venezuela bertanggung jawab atas hubungan kedua negara.
Narco-Saints menjadi serial bergenre aksi-kriminal yang paling banyak ditonton di Netflix sejak tayang 9 September 2022. Serial ini sukses menggeser posisi Extraordinary Attorney Woo, yang selama ini booming di pasaran.
Semoga kecaman pemerintah Surinam terhadap drama ini segera terselesaikan. Terlepas dari masalah yang membelit, Narco-Saint tetap layak untuk dinikmati.