Empat tahun vakum dari dunia hiburan Korea Selatan, BIGBANG yang debut pada tahun 2006 di naungan agensi YG Entertaiment mengumumkan comeback terbaru mereka pada musim semi tahun 2022, sekaligus hengkangnya T.O.P dari YG Entertainment.
Agensi mengungkapkan jika BIGBANG telah menyelesaikan semua proses rekaman dan syuting video musik yang berjudul "Flower Road". Sebagian besar anggota berpartisipasi penuh untuk comeback ini. Mulai dari menulis hingga menyusun lirik lagu.
Namun, comeback BIGBANG di tahun 2022 tidak sepenuhnya mendapat dukungan dari warganet. Mereka masih mengingat daftar kontroversi yang dilakukan para anggota. Kontroversi itu pula yang menorehkan sejarah kelam dalam perjalanan karier mereka.
Melansir dari Kbizoom.com, berikut deretan kontroversi yang pernah menimpa para anggota BIGBANG.
G-Dragon didakwa atas tuduhan merokok ganja
Tahun 2011 menjadi awal mula kontroversi BIGBANG hingga mereka dinyatakan hiatus sementara waktu. Anggota yang pertama kali terlibat dalam kontroversi adalah G-Dragon. Saat itu, G-Dragon didakwa atas tuduhan mereka ganja di sebuah klub malam selepas konser di Jepang sekitar bulan Mei.
"Saya mengisap sebatang rokok yang diberikan ke saya di klub. Baunya agak berbeda dari rokok biasa. Jadi, saya curiga itu adalah ganja, tetapi memang benar bahwa saya telah mengisapnya," ungkap G-Dragon.
Saat ditangkap, G-Dragon menjalani serangkaian tes. Dari hasil tes urine, ia dinyatakan negatif. Namun di bulan Juli, G-Dragon dinyatakan positif menggunakan rokok ganja dari hasil tes rambut.
Akibatnya, YG Entertainment meminta maaf kepada publik terutama penggemar. Mereka mengungkapkan bahwa G-Dragon segera membuang rokok tersebut ke dalam toilet setelah menyadari ada kandungan ganja di dalamnya dan ia tidak ditangkap atas kontroversi tersebut.
T.O.P terjerat kasus narkoba
Kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang masih menyelimuti anggota BIGBANG. Tepatnya di tahun 2017, T.O.P menjadi anggota kedua yang ketahuan menggunakan narkoba jenis mariyuana atau ganja.
Menurut laporan pihak Kepolisan Korea Selatan, T.O.P positif mengonsumsi barang haram tersebut saat menjalani wajib militer. Pengusutan terhadap kasus narkoba T.O.P terus berlanjut hingga sang musisi diketahui telah merokok ganja dari Oktober 2016. Ia merokok ganja bersama beberapa kenalan, salah satunya Han Seo Hee (seorang mantan trainee YG Entertainment).
Saat diinterogasi, T.O.P mengelak tuduhan tersebut dan mengaku kalau dirinya hanya memakai rokok elektrik, bukan rokok ganja. Seperti biasa, agensi kembali merilis permintaan maaf ke publik dan pada akhirnya, T.O.P mengakui perbuatannya dan menyatakan menyesal.
Dampaknya, T.O.P didepak dari divisi Kepolisian Militer, sekaligus dijatuhi hukuman pidana 10 bulan dengan 2 tahun masa percobaan dan membayar biaya pengadilan sebesar 12.000 won (Rp149.000 saat itu).
Tak hanya itu, ia juga membuat ulah di tahun 2020 dengan melontarkan penyataan bahwa dirinya tidak akan pernah melakukan promosi atau comeback di Korea Selatan karena warganet Korea Selatan selalu menghakiminya.
Kecelakaan mobil dan tuduhan prostitusi Daesung
Selain narkoba, Daesung 'BIGBANG' pernah terseret kontroversi yang melibatkan korban jiwa. Pada 31 Mei 2011, Daesung mengalami kecelakaan mobil di area Yanghwa. Ia dituduh menabrak seorang pengendara motor yang terbaring di jalanan karena mabuk.
Saat ditabrak Daesung, tubuh sang pengendara motor terlempar ke arah taksi yang melintas. Kecepatan mobil Daesung saat itu mencapai 80 km/jam yang seharusnya hanya 60 km/jam. Tak hanya menabrak, tubuh korban juga terseret mobil Daesung sejauh 22,8 meter. Ia meninggal dunia dengan posisi luka parah di bagian wajah, leher, dan punggung.
Di tubuh korban, polisi menemukan kandungan alkohol melebihi batas legal 0.05%. Sementara, Daesung berada dalam kondisi sadar, namun ia mengaku tidak melihat tubuh korban yang terbaring di jalanan. Atas kecelakaan itu, Daesung sempat dicap pembunuh dan memilih hiatus untuk intropeksi diri.
Usai proses investigasi, kecelakaan mobil Daesung tidak berhubungan langsung dengan kematian dari sang pengendara motor. Ternyata, pengendara motor tersebut merupakan korban tabrak lari dari insiden sebelumnya.
Selepas kontroversi kecelakaan, Daesung kembali mendapat tuduhan baru perihal gedung miliknya yang dijadikan tempat hiburan ilegal pada tahun 2019. Seorang informan membocorkan bahwa gedung yang dibeli Daesung pada November 2017 menjadi tempat transaksi prostitusi.
Namun, Daesung dibebaskan dari tuduhan tidak berdasar itu karena tidak ada bukti konkret mengenai keterlibatan Daesung dengan aktivitas ilegal yang terjadi di gedung tersebut.
Skandal Burning Sun Seungri
Berawal dari laporan aksi kekerasan Kim Sang Kyo, pihak Kepolisian Korea Selatan mengusut tuntas kontroversi yang menyeret nama maknae BIGBANG, yakni Seungri. Tahun 2019, Burning Sun menjadi salah satu skandal terheboh di dunia hiburan Korea Selatan.
Kontroversi tersebut membawa Seungri ke dalam jurang kehancuran dan menghilangnya BIGBANG dari dunia hiburan. Ia melakukan banyak tindak kejahatan hingga dipenjara. Ditambah, rilisnya laporan investiagsi bertajjuk Burning Sun: Exposing the secret K-pop chat groups - BBC World Service Documentaries oleh BBC World Service, membuat personanya semakin memburuk.
Tahun 2021, kontroversi Burning Sun 'tutup buku' dan Seungri dinyatakan bersalah atas sembilan tuduhan terdiri dari pengadaan dan mediasi prostitusi, percobaan penghancuran bukti, penggelapan dana bisnis, pembuatan dan distribusi konten film ilegal, hingga pelanggaran Undang-Undang sanitasi makanan.
Seungri dijatuhi hukuman pidana 3 tahun (namun bebas sebelum 3 tahun) dan denda sebesar 1.15 miliar won (sekitar Rp142 miliar). Informasi pribadi Seungri juga masuk ke dalam daftar nasional Korea bagian Pelanggaran Undang-Undang tentang Hukuman Kejahatan Seksual.
Walaupun dipenuhi catatan kontroversi, comeback BIGBANG tetap dinanti VIP (sebutan penggemar BIGBANG). Akankah kembalinya BIGBANG ke industri musik dapat mengembalikan kejayaan mereka yang hilang? Kita tunggu comeback teranyarnya, Bela.