Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mau Jadi Kreator? Simak Teknik Storytelling dari Kalis Mardiasih

Kalis Mardiasih punya 3 teknik storytelling, nih!

Aisyah Banowati

Penulis perempuan dan aktivis, Kalis Mardiasih, hadir di tengah-tengah gelaran hari kedua BFA Yogyakarta 2024. Hari ini, Sabtu (1/6), Kalis Mardiasih menjadi pembicara terakhir dalam sesi talkshow bertajuk Empowering Women Through the Art of Storytelling. 

Sosok Kalis Mardiasih terkenal karena aktif menulis di media sosial serta telah menerbitkan bukunya sendiri. Dirinya tak ragu untuk menulis kritik, dan merupakan sosok aktivis yang peduli dengan isu-isu mengenai perempuan.

Teknik storytelling Kalis Mardiasih

Dok. IDN Media

Salah satu topik yang dibahas bersama penulis buku "Muslimah yang Diperdebatkan" ini adalah seputar teknik storytelling. Menurut penuturan Kalis Mardiasih, ada tiga teknik yang biasa ia terapkan pada karya miliknya.
 
"Ada teknik yang paling penting dalam storytelling itu sebetulnya mengerti tujuan dari menulis itu apa, mengerti target audience, dan emosi apa yang ingin kamu sampaikan," jelasnya.

Cara Kalis Mardiasih menggunakan storytelling untuk menjangkau lebih banyak pembaca

Dok. IDN Media

Selama aktif di media sosial, Kalis Mardiasih menyadari bahwa rata-rata pembaca tulisannya adalah perempuan dewasa. Ia pun mengaku ingin menjangkau lebih banyak anak muda, dan mulai memikirkan langkah apa yang harus dilakukannya. 

"Jadi, dulu aku  bertanya-tanya kenapa followers aku yang muda-muda itu dikit banget, sampai kemudian aku refleksi, ternyata pantesan dikit karena topik aku itu perempuan dewasa. Jadi, aku kayak ngomongin perkawinan, kontrasepsi. Nah, itu anak muda nggak relate. Jadi, dari situ aku start untuk ngomongin topik yang lebih relate kayak self love, self esteem."

Kalis Mardiasih pun tak ragu membahas hal yang menurut sebagian besar orang adalah topik yang sensitif, seperti kekerasan seksual. "Gimana perempuan muda ini mulai mengenali agar mereka nggak jadi korban kekerasan sejak remaja. Karena kadang kekerasan itu baru dibicarakan ketika korbannya sudah ada dan kita ngomongin pemulihan. Padahal kalau kita ngomongnya mulai dari pencegahan, kekerasannya jadi nggak ada. Setuju?"

Itulah sedikit cuplikan dari sesi talk show bersama Kalis Mardiasih di BFA Yogyakarta 2024. Kalau kamu ingin mengikuti berbagai talk show bersama narasumber menarik lainnya, datang ke BFA Yogyakarta 2024, yuk!

Selain mendengarkan talk show, kamu juga bisa berbelanja berbagai produk kecantikan dan perawatan tubuh dengan diskon up to 75%. Pas banget, kan, udah gajian? 

IDN Channels

Latest from Working Life