unsplash.com/levimeirclancy
Melansir dari lama ABC News, Direktur jenderal keselamatan publik di Kementerian Dalam Negeri, Franz Ruf mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa para tersangka telah meradikalisasi diri mereka secara daring, dan pemuda berusia 19 tahun tersebut diduga menyatakan kesetiaan kepada pemimpin ISIS pada bulan Juli.
Sang tersangka utama, si remaja berusia 19 tahun, dikabarkan berhenti dari pekerjaan tetapnya untuk kemudian secara terang-terangan mengubah penampilannya agar sesuai dengan propaganda ISIS. Bahkan, ia telah mengunggah sumpah setia kepada ISIS.
Ketika para penyelidik tiba di kediamannya, ditemukan zat kimia dan perangkat teknis yang mengisyaratkan bahwa ia tengah bersiap. Sedangkan, di tempat tinggal tersangka kedua, para penyelidik menemukan materi ISIS dan al-Qaeda.
instagram.com/taylorswift
Demi melindungi sebanyak-banyaknya warga negara, tentu keputusan pihak berwenang terkait pembatalan Eras Tour di Wina ini berhasil mengundang kekecewaan. Tak sedikit juga swifties yang merasa rugi secara materil meski uang pembelian tiket konser akan segera dikembalikan.
Sebab, tak sedikit penggemar yang telah menghabiskan ribuan dolar untuk penerbangan dan penginapan, serta hilangnya kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah tur terbesar yang dilakukan oleh Taylor Swift.
Namun, meski Eras Tour di Wina batal, sejauh ini belum ada kabar apa pun terkait pertunjukan Taylor Swift selanjutnya di Stadion Wembley, London. Saat ini, dikabarkan jika pihak berwenang tengah meningkatkan keamanan menjelang konser yang akan dilaksanakan pada 15-20 Agustus mendatang tersebut.