Drama Korea Squid Game kini tengah merasakan popularitasnya dari berbagai penjuru dunia. Namun di balik kesuksesan yang dicapai, ada seseorang yang cukup menderita karena kesalahan cukup fatal yang dilakukan oleh tim produksi Squid Game.
Ada adegan di mana calon para pemain harus menghubungi nomor telepon yang tertera dalam kartu yang diberikan agar dapat diundangan ke dalam permainan berbahaya mereka.
Fatalnya, tim produksi tidak menggunakan nomor fiktif atau menyamarkannya. Malahan, mereka mengambil tiga digit pertama dari nomor tersebut yang merupakan kode area berdasarkan kota di Korea Selatan dan merupakan nomor telepon aktual.
Akibat kesalahan fatal tersebut, privasi pemilik nomor telepon terganggu. Bahkan, ia menghadapi teror dari warganet yang penasaran selama seminggu penuh. Tak hanya diteror, tapi ia juga dimaki dan dimintai tolong untuk membayar utang orang lain yang mencapai 1.2 miliar won.
"Usai Squid Game ditayangkan, aku telah menerima panggilan dan pesan singkat tanpa henti, 24 jam selama seminggu. Hingga, sulit bagiku menjalani kehidupan sehari-hari. Ada pula orang asing yang menghubungi karena memiliki utang yang besar dan berharap aku bisa melunasinya."
Padahal, nomor telepon yang selama ini digunakan oleh sang pemilik telah dipakai hampir dua puluh tahun.
"Ada lebih dari empat ribu nomor asing yang aku hapus dari ponsel. Orang-orang ini benar-benar menghubungiku tanpa peduli siang dan malam karena rasa penasaran mereka yang tinggi. Baterai ponselku sampai terkuras dan mati, biasanya tak pernah seperti ini."
Sang pemilik nomor telepon semula tidak mengetahui alasan dirinya menerima banyak telepon dan pesan singkat dari orang asing. Hingga akhirnya, seorang teman memberitahu bahwa nomor teleponnya muncul dalam drama tersebut.
Tak hanya mengeluhkan nomor teleponnya tersebar, namun sang pemilik nomor telepon juga mengekspos pesan singkat yang diterimanya dari warganet yang penasaran.
"Ada drama panas baru-baru ini disebut Squid Game, yang diproduksi oleh Netflix. Lalu, di kartu undangan tertulis delapan digit nomor telepon, karena hanya delapan digit, kupikir tak akan terhubung. Jadi, aku mencobanya dan ternyata terhubung otomatis."
Dalam pesan singkat tersebut, warganet tersebut juga mengonfirmasi apabila nomor telepon sang pemilik tertera di episode pertama dan kedua. Warganet tersebut berharap tim produksi melakukan tindakan pencegahan, sekaligus meminta maaf karena menghubungi sang pemilik larut malam.
Setelah pemilik nomor telepon pertama muncul dengan keluhannya, ternyata ada beberapa korban lain yang mengalami kondisi serupa. Korban lain menjadi sasaran panggilan iseng warganet sejak 17 September 2021, lantaran nomor ponselnya mirip dengan yang ada di Squid Game.
Sayangnya, membeberkan informasi pribadi seseorang seperti nomor telepon merupakan tindakan yang melanggar hukum dan bisa menghadapi tuntutan denda atau ancaman penjara apabila pemilik nomor telepon tidak ingin berdamai. Tim produksi Squid Game berjanji akan menyelesaikan permasalahan yang menimbulkan kontroversi di kalangan publik ini.
Namun, penyelesaian yang ditawarkan oleh tim produksi Squid Game kurang sesuai harapan, mengingat popularitas dari drama tersebut. Dalam wawancaranya dengan pihak media, sang pemilik nomor telepon mengungkapkan jika perusahaan produksi drama mengakui kesalahan fatal yang dibuat. Tetapi, kompenasi pertama yang ditawarkan terbilang rendah, yakni 1 juta won atau setara 12 juta rupiah.
Sang pemilik nomor telepon berpandangan bahwa tidak mudah untuk mengubah nomor tersebut karena ia menggunakan nomor tersebut untuk urusan bisnis. Apalagi, ada nomor koneksi dan data penting di dalamnya, yang kemungkinan besar akan hilang apabila diganti dengan nomor baru.
Kompenasi yang rendah dalam drama Korea Squid Game langsung memicu protes keras warganet lain, tim produksi pun kembali menawarkan kompensasi yang cukup besar. Melansir dari Koreaboo.com, tim produksi mencoba memberikan tawaran sebesar 5 juta won atau senilai 60.6 juta rupiah, tetapi belum ada tawaran yang diterima. Sehingga, tim produksi masih mencari cara untuk masalah nomor telepon tersebut.
Wah, kalau sudah menyangkut nomor telepon dan data pribadi yang tersebar memang cukup pelik, Bela. Semoga tim produksi Squid Game dapat memberikan tawaran kompensasi terbaik bagi sang pemilik nomor telepon, ya. Belajar dari kasus ini, usahakan untuk tidak melakukan tindakan merugikan orang lain hanya karena mengikuti tren atau rasa penasaran yang tinggi.
