Mirip Korea, Kiko Mizuhara Bongkar Sisi Gelap Dunia Hiburan Jepang

Sudah terjadi sejak lama!

Mirip Korea, Kiko Mizuhara Bongkar Sisi Gelap Dunia Hiburan Jepang

Dunia hiburan selalu memiliki dua sisi, sisi gemerlap dan sisi gelap. Sisi gemerlap kerap ditonjolkan oleh para artis untuk memikat siapa saja yang tertarik dengan popularitas dan kekayaan. 

Namun, hanya sedikit artis yang berani membuka sisi gelap. Salah satunya, Kiko Mizuhara yang membongkar kasus pelecehan seksual di dunia hiburan Jepang. Ia mengungkapkan kondisi miris tersebut dalam wawancara dengan media Jepang, Shukan Bunshun

Seperti apa sisi gelap dunia hiburan Jepang yang dibeberkan oleh Kiko Mizuhara, seorang model sekaligus aktris yang sempat dekat dengan G-Dragon ini? Benarkan kondisi ini sudah terjadi sejak lama? Simak pengakuannya di bawah ini. 

Mencuat saat isu pelecehan kembali memanas

Mirip Korea, Kiko Mizuhara Bongkar Sisi Gelap Dunia Hiburan Jepang

Kasus pelecehan seksual di dunia hiburan Jepang tengah ramai diperbincangkan. Bermula dari laporan media Jepang yang mengungkap bahwa sutradara Hideo Sakaki dugaan kekerasan seksual terhadap beberapa perempuan. 

Hal tersebut mendorong Kiko Mizuhara untuk bersuara dan berbagi pengalaman serupa tentang pelecehan seksual yang ia alami sebanyak dua kali sejak aktif berkarier di dunia hiburan Jepang. 

Kiko mengalami pelecehan seksual dua kali

Tidak banyak yang mengetahui jika model berkebangsaan Amerika-Jepang ini pernah mengalami pelecehan seksual sebanyak dua kali. Pertama, ia menerima pelecehan saat dirinya menjadi model iklan sebuah produk ternama pada 2018. 

Saat itu, Kiko diminta tampil topless di hadapan 20 orang petinggi merek ternama untuk sebuah pemotretan. Ia sempat menolak, namun tidak bisa mengelak karena para petinggi yang datang beralasan ingin melihat hasil foto untuk uji kelayakan. Alhasil, Kiko melanjutkan pemotretan di luar keinginan dan menganggapnya sebagai risiko pekerjaan.

Kedua, pelecehan seksual kembali terjadi kepada Kiko Mizuhara saat dirinya menjalani syuting Ride or Die, salah satu film yang akan tayang di Netflix arahan sutradara Sion Sino. Kiko mengungkapkan jika dirinya mengalami pengalaman tidak menyenangkan dengan sang produser film, Haruo Umekawa. 

Saat syuting, Kiko tidak menerima penjelasan dan pemantauan saat melakukan adegan intim di film tersebut. Sang produser juga menolak memasukkan koordinator pemantau keintiman sebagai bagian dari tim produksi. 

Nggak hanya Kiko, ternyata banyak aktris mengalaminya. Sang produser, Haruo Umekawa dituduh memaksa aktris pergi ke toilet dan mengambil foto bagian sensitif mereka tanpa izin. 

Sutradara film dituduh melakukan pelecehan

Ternyata, tidak hanya produser film Ride or Die yang diduga bermasalah. Tetapi, sutradara film juga dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah aktris muda Jepang dengan modus pelatihan akting dan imbalan peran di sebuah proyek film. 

Menurut sumber Shukan Josei, deretan aktris muda ini mengaku menjadi korban dari Sion Sono. Sutradara senior tersebut sering melakukan rayuan bernada seksual terhadap sebagai besar pemeran perempuan.

Salah satu aktor ternama Jepang, Yuki Matsuzaki turut mengkritik aksi tidak bermoral Sion Sono terhadap para aktris muda tersebut. Sion Sono belum memberikan tanggapan atas tuduhan yang diarahkan kepadanya. 

Lawan main menolak memakai pengaman di area sensitif

Selain Kiko, ada beberapa aktris Jepang yang mendapat pengalaman tidak menyenangkan tersebut. Mereka mengalami pelecehan seksual saat berakting dengan lawan jenis yang lebih tua. 

Banyak lawan jenis menolak menggunakan pengalaman di area sensitif mereka. Tidak banyak yang bisa dilakukan para aktris Jepang saat kondisi tersebut, mereka harus tetap melanjutkan meski sutradara dan tim produksi mengetahuinya. 

Berharap ada koordinator pemantauan keintiman

Merasa adegan intim di beberapa film atau dorama Jepang di luar batasa kewajaran, Kiko berharap adanya koordinator pemantauan keintiman demi mencegah pelecehan seksual yang terjadi saat syuting. 

Kiko mengungkapkan agar para aktris yang mendapatkan peran dengan adegan intim dapat melakukan hal tersebut dengan nyaman. Dengan adanya koordinator keintiman, pelecehan seksual diharapkan tidak terjadi lagi. 

Tak dapat dukungan dari warganet Jepang

Dalam kondisi menangis, Kiko melakukan siaran langsung di Instagram usai wawancara dengan media Jepang mendapatkan kritikan dari warganet. Beberapa warganet Jepang menyerang Kiko dengan alasan sang model berusaha mencari perhatian. 

Berdasarkan laporan dari Kbizoom pada 17 April 2022, Kiko mengatakan jika ia diserang warganet karena berdarah campuran, setengah Korea. Ia semakin takut untuk berbagi pemikirannya di media sosial. 

Tak mudah memang menyuarakan hal cukup sensitif di dunia hiburan. Apa alasannya, pelecehan seksual bukan suatu hal yang dapat dibenarkan. Perempuan bukan objek yang bisa dimanfaatkan demi kepentingan pribadi atau dalih pekerjaan. Semoga apa yang diutarakan Kiko Mizuhara bisa membuat kamu lebih mawas diri, ya, Bela. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved