Tayang setiap akhir pekan, Twenty Five Twenty One menjadi drama Korea yang paling dibicarakan di media sosial. Berlatar belakang krisis ekonomi 1998 di Korea Selatan, Kim Tae Ri mendapat peran utama sebagai Na Hee Do, seorang anak SMA.
Na Hee Do bercita-cita menjadi atlet anggar profesional seperti Go Yoo Rim (Bona 'WJSN'). Namun, impian itu tergerus realita krisis negara, karena klub anggar sekolah Na Hee Do ditutup. Ia mencari cara agar bisa bermain anggar dengan pindah ke sekolah Goo Yoo Rim.
Memerankan anak SMA, kemampuan akting Kim Tae Ri mendapatkan pujian dari berbagai kalangan. Ia mampu menggambarkan sifat Na Hee Do yang penuh semangat, pantang menyerah, dan terkadang ceroboh. Padahal, dari segi usia, Kim Tae Ri sudah bukan anak SMA lagi.
Lantas, seperti apa kisah hidup dan perjalanan karier Kim Tae Ri di dunia hiburan Korea Selatan? Merangkum dari berbagai sumber, yuk kenalan lebih jauh dengan sosok atlet anggar di Twenty Five Twenty One.
Kehidupan masa kecilnya diasuh sang nenek
Aktris cantik nan awet muda ini lahir di Seoul, Korea Selatan pada 24 April 1990 dari keluarga berpenghasilan rendah. Semasa kecil, Kim Tae Ri diasuh oleh sang nenek. Pilihan karier pertamanya bukan menjadi aktris.
Ia menyukai bidang seni dan desain dan berharap menjadi seniman lukis. Namun perlahan, Kim Tae Ri menyadari ia tidak cukup berbakat di bidang itu dan memutuskan alih profesi dengan mengambil jurusan Komunikasi Media.
Mengambil jurusan Komunikasi Media
Tak menjadi seniman lukis, Kim Tae Ri berharap dapat menjadi wartawan atau penyiar kelak. Ia menempuh pendidikan di jurusan Komunikasi Media di Universitas Kyung Hee, Yongin, Korea Selatan.
Siapa sangka, jurusannya tersebut malah membawa Kim Tae Ri ke dunia seni peran saat tahun kedua. Ia bergabung dengan klub teater kampus. Melihat reaksi penonton membuat Kim Tae Ri senang tampil di atas panggung.
Selepas kuliah, Kim Tae Ri memutuskan untuk menjajal dunia seni peran, meski tahu bahwa jalan yang ia tempuh tidah mudah. Ia melakukan berbagai pekerjaan paruh waktu di berbagai tempat seperti kafe, restoran cepat saji, hingga surat kabar sebelum mengejar impiannya di dunia hiburan Korea Selatan.
Debut sebagai model
Merasa cukup dengan pekerjaan paruh yang dilakoninya, model menjadi langkah pertama Kim Tae Ri memasuki dunia hiburan Korea Selatan. Paras cantiknya mulai terlihat di berbagai iklan komersil di televisi.
Pada tahun 2010, Kim Tae Ri membuat film pendek berjudul Citizen Zombie dan melanjutkan aktivitas keartisannya sebagai model video klip untuk lagu Tafka Buddha, Bitnara Yang, dan Number Nine.
Pernah menjadi aktris teater
Dalam dunia seni peran, Kim Tae Ri merasa mendapatkan banyak kesempatan belajar akting. Pada September 2012, kesempatan emas datang. Ia tampil sebagai aktris teater Spoonface Steinberg, yang ditulis Lee Hall, seorang dramawan Inggris.
Spoonface Steinberg pertama kali disiarkan sebagai monolog dramatis di BBC Radio 4 pada 27 Januari 1997. Berkat popularitasnya, tayangan itu kembali dibuat versi teaternya. Kemudian, peran-peran kecil menghampiri Kim Tae Ri. Ia membintangi tiga film pendek berjudul Who Is It?, Lock Out, dan Moon Young pada tahun 2015.
Mengikuti audisi untuk film perdana
Tak puas dengan kariernya di teater, Kim Tae Ri menantang diri dengan mengikuti audisi film The Handmaiden garapan sutradara Park Chan Wook. Ia mengalahkan 1.500 kandidat pada audisi film dan mendapatkan peran sebagai Sook Hee.
The Handmaiden merupakan film thriller psikologis erotis yang diangkat dari novel Sarah Waters berjudul Fingersmith. Di film ini, Kim Tae Ri pertama kali beradegan vulgar sesama perempuan. Ia beradegan panas dengan Kim Min Hee dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Meraih penghargaan berkat film The Handmaiden
Berkat totalitasnya sebagai Sook Hee, talenta akting Kim Tae Ri mulai diperhitungkan. Ia memenangkan lebih dari lima penghargaan Best New Actress pada 2016 di Blue Dragon Awards, Buil Film Awards, Busan Film Critics Association, Cine21, Director's Cut Awards, dan Film Korea Festival.
Peran Sook Hee masih membuat namanya bersinar di ajang penghargaan bergengsi. Setidaknya, ada dua penghargaan yang berhasil Kim Tae Ri bawa pulang sebagai Best New Actress, yakni KOFRA Film Awards dan Asian Film Awards di 2017.
Di tahun yang sama, ia mendapat nominasi di kategori yang sama dalam acara Chunsa Film Art Awards dan Baeksang Arts Awards. Tidak hanya itu, beberapa adegan panas Kim Tae Ri di film itu menjadi topik diskusi terpanas di Festival Film Cannes.
Curi perhatian lewat film bernuansa politik
Pasca kesuksesan di The Handmaiden, Kim Tae Ri mencuri perhatian di film 1987: When The Day Comes yang dirilis pada 2017 bersama Lee Hee Joon dan Ha Jung Woo. Film bernuansa thriller politik ini digarap oleh sutradara Jang Joon-hwan dan penulis naskah, Kim Kyung Chan. Film tersebut mendulang kesuksesaan besar di Korea Selatan.
1987: When The Day Comes mengambil premis utama politik Korea Selatan dan Gerakan Demokrasi Juni dari kisah nyata. Setelah syuting film tersebut, Kim Tae Ri menghubungi ibu dari seorang mahasiswa yang meninggal saat protes demokratis.
Ia meminta maaf ke ibu korban karena menelepon tengah malam dan mentraktir sang ibu dengan hidangan yang lezat. Ketulusan hati Kim Tae Ri juga terlihat pada seorang aktris cilik saat dirinya mengaku berusia 12 tahun agar bisa lebih akrab.
Pernah beradu akting dengan Song Joong Ki
Kesuksesan Kim Tae Ri di bidang akting berlanjut sejak saat itu, ia mendapatkan peran utama di dua film sekaligus, yakni Little Forest dan Mr.Sunshine di tahun 2018. Seusai Mr. Sunshine, Kim Tae Ri jarang terlihat di layar lebar karena memperdalam bahasa Inggris di Inggris, selama dua bulan pada 2019.
Ia hiatus sementara dari dunia akting, sebelum kembali beradu akting dengan Song Joong Ki di Space Sweepers (2021) sebagai Kapten Jang. Sosok kapten Jang digambarkan sebagai perempuan berkarakter cerdas dan salah satu pasukan elit UTS di Space Sweepers.
Sayangnya, ada pengalaman kurang menyenangkan yang diterimanya dalam film tersebut. Beberapa adegan dirinya dihapus di hasil akhir film, tetapi Kim Tae Ri menanggapi dengan bijak. Ia menganggap alasan penghapusan adegan dilakukan demi kesempurnaan film.
Berlatih anggar secara intensif demi peran
Demi perannya sebagai Na Hee Do di Twenty Five Twenty One, aktris penyayang kucing ini telah berlatih anggar secara intensif sebelum proses syuting dimulai. Tak hanya latihan, Kim Tae Ri juga menulis jurnal untuk mencatat pengalamannya.
"Aku fokus berlatih anggar selama 5 sampai 6 bulan sebelum syuting, karena Na Hee Do adalah atlet anggar nasional. Aku bahkan menulis jurnal untuk mencatat pengalamanku. Dan, jurnal tersebut dijadikan sebagai properti syuting di Twenty Five Twenty One."
Aktris yang memiliki banyak hobi ini juga mengaku bahwa karakter Na Hee Do tidak jauh berbeda dengan dirinya, yang pemberani dan jujur dalam berekspresi.
Nah, itulah serba-serbi mengenai Kim Tae Ri yang totalitas menjalani karier sebagai aktris. Kemampuan aktingnya bisa kamu lihat di drama Korea Twenty Five Twenty One. Dijamin bakal ketagihan nonton!