Kisah Ahn Jun Ho di drama Korea D.P baru-baru ini menyedot perhatian publik, karena dianggap realistis dengan sisi kelam wajib militer yang terjadi Korea Selatan. Dibintangi oleh Jung Hae In dan aktor Korea lainnya, drama tersebut sukses merajai posisi puncak kategori acara televisi terfavorit dalam waktu singkat.
Sejumlah media Korea Selatan pun menyoroti penggambaran alur cerita yang dilakukan oleh sutradara muda, Han Jun Hee. Mereka mengungkapkan jika kondisi dalam drama D.P tidak berlebihan, justru sejalan dengan realita yang di lapangan.
Lalu, seperti apa kisah kelam yang terjadi saat wajib militer? Benarkah penindasan dan pelecehan banyak dialami oleh kaum laki-laki seperti yang diungkap dalam drama D.P? Melansir dari Koreaboo.com, ikuti kisah kelam wajib militer di bawah ini.
Tercatat lebih dari 800 kasus kekerasan
Sebuah media lokal Korea Selatan, NME melakukan penelusuran terhadap kondisi pahit para tentara saat menjalani wajib militer. NME mengklaim banyak kasus kekerasan dan penghinaan yang dialami oleh kaum laki-laki Korea Selatan, namun jarang disorot. D.P menjadi salah satu drama Korea yang cukup berani untuk membahas hal tersebut.
"Dari pemukulan brutal, penyerangan seksual, hingga penghinaan tidak manusiawi telah terjadi. Penggambaran dalam drama tersebut tentang perpeloncoan di wajib militer rasanya tidak berlebihan. Lihat saja, artikel surat kabar yang menyuarakan tentang intimidasi di militer Korea Selatan."
NME juga membeberkan jumlah kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan militer Korea Selatan,
"Pada tahun 2020 saja, ada sekitar 946 pelaporan kasus penindasan dan pelecehan di militer Korea Selatan. Walaupun, kami menyakini masih banyak kasus serupa yang tidak dilaporkan oleh korban."
Penindasan saat wajib militer dianggap normal
Kekerasan saat wajib militer memang banyak terjadi, namun perilaku tersebut dianggap normal oleh atasan atau pejabat senior yang tidak ingin reputasi lembaganya hancur.
"Mereka sering diabaikan oleh atasan yang tidak berperasaan dan telah menormalkan perilaku 'sadis' tersebut dengan alasan generasi baru terlalu lemah-lembut. Buruknya, pejabat senior akan langsung menutupi kasus kekerasan yang mencuat karena dinilai akan merusak citra lembaga."
NME sendiri memuji kerja keras sang sutradara dan para pemeran drama D.P karena memberikan ruang pada kasus tak terungkap dalam wajib militer Korea Selatan.
Kaum laki-laki Korea merasakan kekerasan
Sejalan dengan pernyataan NME, kaum laki-laki Korea Selatan berusia 20 hingga 40 tahun dan telah menjalani wajib militer mengakui adanya kekerasan di lingkungan militer. Beberapa di antaranya menceritakan pengalaman mereka sendiri saat sesi wawancara dengan Channel A.
"Drama tersebut mengingatkan saya pada semua hal yang berkaitan dengan korup, tidak adil, dan kekerasan yang saya alami secara pribadi saat menjalani tugas militer pada hari itu."
Warganet Korea sendiri setuju mengenai alur cerita D.P yang mengangkat tentang dinas militer Korea. Laki-laki yang telah mendaftar wajib militer antara tahun 2000 hingga 2020 menyatakan kondisinya tidak berubahnya. Militer Korea Selatan masih penuh masalah.
"Saya dulu memiliki atasan yang merisak saya tanpa alasan. Saya bertanya-tanya di mana mereka sekarang dan apakah mereka baik-baik saja? Serial ini mengingatkan saya pada mereka dan membuat saya penasaran."
Kekerasan di militer nyata adanya
- Tak hanya media dan warganet Korea yang bersuara, namun sang sutradara pun turut berbagi pandangannya di sebuah wawancara mengenai insiden kekerasan di dalam pangkalan militer Korea Selatan,
"Hanya karena kita tidak pernah melihat atau mengalaminya sendiri, bukan berarti insiden pahit dan menyakitkan tersebut tidak nyata."
Kim Bo Tong, penulis webtoon dari drama ini ternyata pernah menjadi bagian dari unit D.P. Ia membagikan pemikirannya melalui unggahan di medial sosial.
"D.P menjadi bagian dari kehidupan untuk membantu mereka yang masih berjuang dalam kegelapan sendirian."
Bahkan, para pemain dari drama D.P melakukan pendalaman peran dengan menemui beberapa mantan tentara dari unit D.P sebelum serial ini dirilis agar mendapatkan penggambaran yang tepat mengenai sisi gelap wajib militer.
"Kisah dalam drama ini dialami oleh banyak orang. Saya ingin membuatnya terlihat serealistis mungkin. Oleh karena itu, saya menemui komandan peleton saya agar bisa menampilkan akting yang terbaik."
Dapat dikatakan dengan enam episode, drama ini mampu menyajikan kisah tak bisa soal sisi kelam wajib militer Korea Selatan. Buat kamu yang belum sempat menonton, segera nonton aksi Jung Hae In dan kawan-kawannya di serial D.P, Bela!