Drama Joseon Exorcist yang dibintangi oleh Jang Dong Yoon, Lee Yu Bi, hingga Park Sung Hoon, baru saja menayangkan episode perdana pada 22 Maret 2021 dan sempat memperoleh rating memuaskan.
Sayangnya, rating ini tidak bertahan lama. Drama ini dituding bermasalah oleh publik Korea Selatan. Ada beberapa bagian dari drama Joseon Exorcist yang dianggap tidak sesuai dan menimbulkan kontroversi.
Parahnya, kontroversi drama ini terdengar hingga ke pihak Blue House, yakni kantor kepresidenan Republik Korea Selatan. Lalu, kontroversi apa yang menimpa drama Joseon Exorcist yang baru tayang ini? Apakah drama ini akan terus berlanjut atau berhenti tayang? Yuk, scrolling di bawah ini, Bela.
1. Dinilai menyimpang dari sejarah
Pada episode pertama, sejumlah warganet Korea Selatan melihat alur cerita dari drama Joseon Exorcist tidak sesuai. Mereka menganggap jika pihak produksi dari drama menayangkan properti yang tidak sesuai dan adanya distorsi sejarah Korea Selatan.
Mendapat kritikan tersebut, tim produksi langsung memberikan penjelasan jika latar pada cerita drama Joseon Exorcist merupakan perbatasan Dinasti Ming yang merupakan bagian dari Tiongkok.
Selain itu, tim produksi juga menekankan bahwa penulis skrip, Park Gye Ok bukan keturunan Korea-Tiongkok. Warganet Korea menuding jika drama tersebut menyimpang dari sejarah karena ada unsur kesengajaan dari penulis skrip. Meski begitu, SBS telah menulis permohonan maaf karena menimbulkan ketidaknyamanan.
2. Menggunakan properti berciri khas Tiongkok
Tidak hanya menyimpang dari sejarah, tetapi penggunaan properti berciri khas Tiongkok justru menambah kontroversi. Dalam episode pertama Joseon Exorcist, terlihat adegan yang menampilkan makanan tradisional khas Tiongkok hingga interior rumah yang mengusung gaya Tiongkok.
Properti-properti tersebut dianggap oleh warganet telah merusak nilai sejarah Korea Selatan. Tidak bisa dipungkiri jika isu sejarah antara Korea Selatan-Tiongkok menjadi ranah sangat sensitif dan memicu perdebatan.
Sentimen ini bermula dari klaim Tiongkok terhadap Kimchi dan Hanbok Korea yang dianggap sebagai bagian dari sejarah mereka. Oleh karena itu, warganet Korea Selatan berupaya untuk melindungi aset sejarah.
3. Mengalami penurunan rating
Tidak dapat dipungkiri, kontroversi sensitif yang menimpa drama Joseon Exorcist turut memengaruhi rating drama tersebut. Semula, rating drama ini terbilang cukup tinggi dan memuaskan dibandingkan sejumlah drama yang tayang secara bersamaan.
Pada awal episode, rating drama Joseon menyentuh angka 5,7% dan 8,9% persen. Namun, rating tersebut langsung merosot tajam ke angka 4,5% dan 6,9% persen, berdasarkan data Nielsen Korea. Drama produksi KBS, River Where The Moon Rises berhasil menggeser rating terkuat yang diraih oleh drama Joseon Exorcist.
4. Para pemeran turut menuai kritikan
Kontroversi drama Joseon Exorcist terus mengalir deras, tidak hanya menyentuh kru produksi dan rating, tetapi warganet juga melayangkan kritikan pedas ke para pemeran dalam drama tersebut.
Warganet kembali mengungkit alasan para pemain mengambil peran di drama itu, terutama pernyataan dari Gam Woosung dan Jang Dong Yoon. Gam Woosung mengungkapkan jika dirinya menikmati saat membaca naskah dari drama tersebut dan ingin tampil karena dinilai menjadi genre yang menyenangkan.
Sementara, Jang Dong Yoon berkata, "Aku mengira ini adalah kesempatan yang tidak biasa karena itu bukan kisah yang umum." Kedua pernyataan tersebut menjadi bahan kritik warganet. Mereka menilai, jika para pemeran sebenarnya ikut bersalah karena telah membaca naskah, namun seolah tidak peduli terhadap akurasi data sejarah.
5. Kehilangan sejumlah sponsor
Tidak main-main, kontroversi yang bergulir di drama Joseon Exorcist. Sejumlah merek ternama yang menjadi sponsor drama ini dikabarkan hengkang dan enggan melanjutkan kerja sama iklan.
Empat sponsor utama, seperti merek Kojima, LG H & H, Ho Gwan, dan CJ Cheiljedang telah memutuskan untuk menarik iklannya dari drama tersebut. Selain ketiga sponsor utama, iklan dari merek Bodyfriend, KT, Banolim Pizza yang secara tidak sengaja tayang saat drama berlangsung, juga tengah dalam tahap negosiasi dengan pihak SBS untuk menurunkan iklan mereka.
Bahkan, salah satu lokasi syuting drama Joseon Exorcist yakni di kota Naju, mengajukan penarikan diri dan meminta pihak produksi untuk menghapus logo kota Naju di akhir kredit drama tersebut. Sejumlah sponsor iklan berbondong-bondong menarik diri lantaran tidak ingin terkena dampak dari kontroversi sensitif ini.
6. Muncul petisi pembubaran drama
Tampaknya, tim produksi Joseon Exorcist dan SBS selaku stasiun televisi yang menayangkan drama tersebut harus bersiap menerima kemungkinan terburuk jika drama tersebut dihentikan secara mendadak.
Pasalnya, kontroversi Joseon Exorcist telah terdengar ke pihak Blue House. Sejumlah pihak mengajukan keberatan kalau drama ini tetap dilanjutkan. Mereka membuat petisi agar tayangan drama Joseon Exorcist dihentikan. Diketahui, petisi tersebut telah disetujui oleh 65.000 responden.
Kendati demikian, tayangan drama Joseon Exorcist masih dalam tahap diskusi oleh berbagai pihak untuk menentukan hasil akhirnya, yakni tetap tayang atau berhenti ditayangkan.
Wah, kondisinya cukup memanas, nih. Semoga kontroversi sensitif drama Joseon Exorcist bisa terselesaikan dengan baik, ya, Bela.