Drama Korea Move to Heaven yang diperankan oleh Lee Je Hoon, Tang Joon Sang, Lee Jae Wook, serta Hong Seung Hee, menjadi salah satu drama yang menjadi perbincangan, karena alur ceritanya menyentuh hati.
Tidak hanya memberikan kesan mendalam di setiap episodenya, tetapi profesi di drama tersebut juga menarik perhatian lantaran profesi penghapus trauma terbilang berbeda dan belum ada di Indonesia.
Mungkin kamu mengira bahwa profesi penghapus trauma merupakan profesi fiksi, nyatanya profesi tersebut ada di Korea Selatan. Justru, profesi inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya drama Korea Move to Heaven, lho.
Buat kamu yang merasa asing dengan profesi penghapus trauma atau penasaran apa yang dilakukan oleh profesi tersebut. Melansir dari kanal YouTube Biohazard Newstar Kim, intip kisah menarik dari profesi penghapus trauma di sini.
1. Profesi sungguhan yang ada di Korea Selatan
Berjumlah 10 episode, penulis drama Korea Move to Heaven mengaku bahwa lahirnya drama tersebut berasal dari sebuah buku berjudul Things Left Behind karya Kim Sae Byul. Ia adalah sosok di balik profesi penghapus trauma yang ada di Korea Selatan dan merupakan orang pertama yang menjalani profesi tersebut, lho.
Tak hanya itu, Kim Sae Byul juga mendirikan perusahaan penghapus trauma bernama Bio Hazard dan menjadi spesialis di bidang tersebut. Namun sebelum mendirikan perusahaan, Kim Sae Byul bekerja di sebuah tempat untuk upacara pemakaman dalam waktu lama. Dari tempat tersebut, ia mempelajari banyak hal dan menjadi spelialis penghapus trauma untuk orang-orang yang meninggal sendirian.
2. Menggantikan tugas keluarga mendiang
Ada kalanya, seseorang meninggal dalam kondisi tidak wajar atau keluarga mendiang belum mampu melihat dan membersihkan barang peninggalan karena masih dalam suasana bersedih.
Nah, profesi penghapus trauma yang akan menggantikan tugas keluarga mendiang dalam membersihkan, membereskan, hingga memilih satu persatu barang peninggalan mendiang. Sama seperti kisah Kim Sae Byul yang menerima permintaan dari seorang putri yang ayahnya meninggal.
Sang anak tidak tega melihat dan membersihkan barang milik sang ayah. Dirinya jarang bertemu ketika ayahnya sakit karena terlalu sibuk bekerja. Hingga akhirnya, sang anak mencari bantuan Kim Sae Byul untuk membereskan barang peninggalan ayahnya.
3. Berbekal peralatan tingkat tinggi
Sekilas, kamu mungkin mengira kalau profesi penghapus trauma adalah profesi yang mudah dan bermodalkan pembersih rumah sederhana. Padahal, profesi ini memerlukan alat pelindung diri dan peralatan tingkat tinggi seperti disinfektan atau bahan kimia lain yang diperlukan untuk membersihkan.
Karena, petugas penghapus trauma nggak hanya ditugaskan di area perumahan, namun mereka bisa ditugaskan ke lokasi berbahaya dan memerlukan peralatan yang lengkap dan aman saat bertugas membersihkan area tersebut. Profesi ini bukan profesi sembarangan, karena mereka menyampaikan pesan tertinggal dari seseorang yang telah tiada.
4. Terlatih dan punya keahlian khusus
Meski terkesan mudah, sebenarnya profesi penghapus trauma adalah sekelompok orang yang terlatih, terorganisir dan memiliki keahlian khusus dalam menjalankan tugasnya. Hal ini karena profesi mereka berhubungan dengan barang peninggalan keluarga mendiang yang memiliki arti tersendiri.
Melansir dari National Trauma & Crime Scene Cleaning PTY LTD, petugas penghapus trauma juga memerlukan mental yang sehat untuk menghadapi segala lokasi di mana layanan mereka diperlukan.
Demi memberikan pelayanan terbaik, perusahaan penghapus trauma selalu melakukan pemeriksaan terhadap petugasnya untuk menguji keterampilan teknis dan sosial seseorang.
5. Biaya sewanya cukup bervariasi
Sebagai salah satu negara dengan tingkat kematian cukup tinggi, profesi penghapus trauma di Korea Selatan memang diperlukan. Oleh karena itu, biaya sewa dari petugas penghapus trauma bervariasi tergantung dari ruangan dan jasa yang diperlukan.
Seperti, biaya untuk sampah sebesar 550.000 won. Lalu, biaya tenaga kerja per dua orang sejumlah 400.000 won dan jika dijumlah sebesar 950.000 won atau sebesar Rp12 juta.
Namun, itu belum termasuk kebutuhan mobil bertangga, apabila lokasi yang dijangkau cukup sulit. Jika barang yang dibersihkan banyak dan memerlukan waktu lama, maka biayanya jauh lebih besar.
6. Sempat mengalami penolakan dari warga
Sebelum profesi penghapus trauma diangkat ke drama Move to Heaven, Kim Sae Byul sebagai seseorang yang menjalani profesi tersebut pernah mengalami penolakan dari warga sekitar.
Dulu, banyak orang yang menaburi garam di mobilnya saat ia menjalankan tugas agar terhindar dari kesialan. Meski begitu, kini warga Korea Selatan mulai menyadari arti pentingnya profesi penghapus trauma. Kim Sae Byul sendiri bersyukur banyak orang di sekitarnya yang memperhatikan profesi ini.
Nah, itulah deretan fakta mengenai profesi penghapus trauma yang muncul di drama Move to Heaven. Ada yang sudah menonton drama ini? Bagaimana perasaan kamu setelah menonton Move to Heaven, Bela?