7 Buku Korea Terjemahan Indonesia yang Seru Buat Akhir Pekan

Ringan dan menyentuh hati

7 Buku Korea Terjemahan Indonesia yang Seru Buat Akhir Pekan

Tidak hanya terkenal dengan industri musik dan filmnya, Korea Selatan juga populer akan buku-bukunya yang berkualitas. Buku-buku tersebut menyuguhkan cerita yang dekat dengan realitas kehidupan. 

Salah satu contohnya, buku Korea terjemahan Indonesia berjudul Kim Ji-yeong, Lahir Tahun 1982 karya penulis Cho Nam-Joo, yang laris manis di pasaran dan diangkat menjadi sebuah film. 

Kini, banyak buku-buku asal Korea Selatan yang diterjemahkan oleh penerbit Indonesia dan mendapatkan tempat di hati pembaca. Untuk menemani akhir pekan kamu, Popbela menghadirkan rekomendasi buku Korea terjemahan Indonesia di bawah ini.  

1. Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah

7 Buku Korea Terjemahan Indonesia yang Seru Buat Akhir Pekan

Direkomendasikan oleh V 'BTS' dalam wawancara eksklusif Grammy Museum 2020, buku ini berisi sejumlah esai pendek sebanyak 198 halaman, ditulis oleh Kwon Rabin berdasarkan pengalaman pribadinya. 

Esai-esai pendek karya Kwon Rabin mampu menyentuh hati para pembaca, karena menghadirkan fase-fase kehidupan yang pasti dilalui oleh setiap manusia. Mulai dari fase kehilangan, jatuh cinta, hingga bangkit dari keterpurukan. 

V mengungkapkan bahwa buku karangan Kwon Rabin memberikan pengaruh yang cukup besar baginya. Usai direkomendasikan oleh V, buku tersebut langsung menempati urutan teratas di Amazon Japan dalam kategori buku asing.

Kini, buku berjudul Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah sudah dapat dinikmati oleh pembaca Indonesia, karena hadir dalam bentuk terjemahan. Buku ini cocok banget dibaca oleh kamu yang tengah memasuki fase dewasa muda. 

2. Aku Bukan Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Tidak setiap hari dapat kamu lalui dengan mudah. Tidak semua peristiwa penuh kebahagiaan. Ada kalanya, masa jenuh dan berat hadir dalam hidup. Jika kamu sedang merasakannya saat ini, maka buku Korea terjemahan Indonesia berjudul Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah, bisa menjadi bacaan yang menenangkan di akhir pekan. 

Ditulis oleh Kim Dong Hyuk dengan nama pena Geul Bae Woo, buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah terbagi menjadi tiga bagian, yakni kegagalan, hubungan antar manusia, hingga diri sendiri. 

Lewat bukunya, penulis mengajak pembaca untuk lebih peduli terhadap diri sendiri dan beristirahat sejenak jika merasa lelah. Dalam buku ini, banyak insight mengenai kehidupan yang bisa kamu dapatkan dan kutipan-kutipan menarik yang dapat dijadikan caption media sosial. 

3. Hidup Apa Adanya

Tak dapat dipungkiri, tuntutan dan tekanan dari orang-orang sekitar akan selalu ada dalam kehidupan dan kamu pasti pernah merasakan kegelisahan tersebut. Kim Su Hyun memahami proses quarter life crisis yang dialami setiap orang dan menuangkannya lewat tulisan. 

"Pernah aku merasa jika diriku ini begitu buruk dan lemah. Usia tanggung, kemampuan tanggung, dan pengalaman kerjaku pun tanggung. Aku merasa tidak memiliki apa-apa dengan cukup baik. Kok, aku menjadi orang yang tanggung-tanggung seperti ini, ya?

Seperti itu-lah keresahan yang Kim Suhyun utarakan lewat kata pengantarnya di buku. Sang penulis berharap hadirnya buku Hidup Apa Adanya, membuat pembaca bisa lebih menerima keadaan dan menjadi diri sendiri. 

Buku Korea terjemahan Indonesia setebal 296 halaman ini cocok untuk kamu yang tengah mengalami tuntutan dari berbagai pihak, entah melanjutkan pendidikan, karier, hingga pernikahan. Kamu akan diajak oleh penulis menyelami tulisan yang inspiratif dengan ilustrasi yang menyenangkan, sehingga tidak terasa menjemukan saat dibaca. 

4. Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang

Siapa yang sering merasa kesulitan mengatakan 'tidak' kepada orang lain? Jika kamu salah satunya, maka buku Korea terjemahan Indonesia Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang, menjadi asupan yang tepat untuk dibaca di akhir pekan. 

Sesuai dengan judulnya, buku ini menghadirkan banyak penjelasan mengenai cara efektif untuk mengatakan tidak dan menghadapi orang-orang kasar yang mungkin kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. 

Tidak akan terasa membosankan saat membaca buku karangan Jeong Moon Jeong, karena ia menulisankan pengalaman pribadinya dengan sangat elegan, mudah dipahami, dan tanpa terkesan menggurui.  

5. Please Look After Mom

Mengalami fase kehilangan bukan hal mudah untuk dijalani. Penulis Kyung Sook Shin menggambarkan fase gelap tersebut ke dalam sebuah buku fiksi berjudul Please Look After Mom, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustama Utama pada Februari 2020 lalu.

Buku ini bercerita tentang sepasang suami-istri yang pergi mengunjungi anak-anak mereka di kota Seoul. Namun naas, sang istri hilang dalam perjalanan dan tak kunjung ditemukan. Berangkat dari kisah tersebut, sang penulis ingin memberitahukan kepada pembaca tentang pentingnya peran seorang ibu.  

Teruntuk kamu yang pernah atau sedang mengalami kehilangan akan sosok ibu atau orang terdekat, buku berjudul Please Look After Mom bisa menjadi pelipur lara di akhir pekan.

6. Every Day is A Sunny Day When I Am with You

Terkadang, kehidupan pernikahan identik dengan kegetiran hidup. Namun, Bae Sung Tae dapat meramunya menjadi kumpulan cerita bergambar yang manis nan menggemaskan. Buku ini mengisahkan sepasang kekasih yang baru saja menikah dan tinggal bersama dengan dua kucing peliharaan mereka bernama Mango dan Jelly. 

Selan itu, buku tersebut juga memberikan kamu gambaran pernikahan seutuhnya tentang pembagian tugas masing-masing pasangan. Disajikan dengan alur cerita yang ringan dan ilustrasi indah dari Bae Sung Tae, yang telah memiliki lebih dari 500.000 penggemar di berbagai akun media sosialnya. 

Kamu bisa menikmati buku karangan Bae Sung Tae di akhir pekan bersama sang suami atau pasangan sambil ditemani secangkir minuman atau makanan kesukaan. 

7. Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?

Memikirkan tentang hari kematian, rasanya mengerikan untuk dibayangkan saat ini. Tetapi, Kim Sang Hyun mengemasnya dengan penuh kehangatan dan bermakna. Sang penulis mengajak pembaca untuk merenungi akhir dari sebuah perjalanan hidup sebagai manusia. 

Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dipublikasikan oleh Penerbit Haru. Berjumlah 168 halaman, buku ini tidak terlalu tebal untuk dibaca.

Namun, cukup membuat pembaca meresapi setiap kata yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan membacanya, kamu akan semakin kuat menjalani hidup dan menata hati untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi seperti salah satu kutipannya. 

"Apa pun itu, jika pada akhirnya semua akan menjadi kenangan. Aku ingin meninggalkan kenangan yang indah. Saat ini pun, suatu saat akan menjadi kenangan, dan aku percaya kenangan itu akan mengagumkan." (halaman 37)

Nah, itulah sebagian besar daftar buku Korea terjemahan Indonesia yang bisa kamu nikmati di akhir pekan saat bosan menonton drama atau film Korea. Adakah buku yang sudah kamu baca, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved