Setiap orang tentu memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam kehidupannya. Karier, keluarga atau percintaan, menjadi prioritas yang banyak dimiliki oleh kebanyakan orang. Karena waktu yang terbatas, terkadang kita nggak bisa menyeimbangkan segalanya. Bila diperhatikan, orang yang banyak menghabiskan waktunya untuk mengejar karier cenderung mengesampingkan kehidupan cintanya. Bila kamu merasakannya, jangan-jangan ini yang membuat kamu terlalu sibuk untuk memikirkan hubungan percintaan.
Terlalu lelah bekerja justru membuatmu malas bersosialisasi
Satu hal yang terlintas di pikiranmu setelah bekerja hanyalah kasur yang empuk dan selimut yang hangat. Bertemu dengan orang lain untuk sekedar berbasa-basi menjadi pilihan terakhir yang bahkan nggak kamu harapkan terjadi di hari kerja. Bila terpaksa melakukannya, hal tersebut justru menjadi beban baru bagimu.
Mengunjungi tempat baru menjadi kegiatanmu setiap minggu
Hampir setiap minggu, kamu perlu mempersiapkan koper dan pakaian untuk berpergian ke tempat baru. Bukan hanya sekedar jalan-jalan, kamu kerap terpaksa melakukannya karena tuntutan pekerjaan. Karena terlalu asik menjelajahi tempat baru, kamu kerap merasa bahwa mencari pasangan di lokasi yang sama menjadi sulit.
Kamu nggak pernah sempat menerima ajakannya karena 24 jam sehari masih terasa kurang
Candle light dinner bersama pasangan mungkin saja menjadi kencan ideal hingga email pekerjaan masuk secara mendadak. Meski ingin mengabaikannya, kamu nggak punya pilihan lain dan memilih untuk mengakhiri waktu berdua bersamanya. Andai waktu bisa diperpanjang, kamu bahkan tetap memilih untuk menyelesaikan pekerjaanmu terlebih dahulu.
Ratusan email dan pesan yang belum di baca justru menjadi sahabat setiamu
Dibandingkan membalas pesan si dia yang sekedar menggodamu, nampaknya membaca email dari rekan kerja justru lebih penting dan menyita waktu. Sambil menunggu ketiduran, mengistirahatkan otak dan memastikan nggak ada pekerjaan yang terlewat justru menjadi pengantar tidurmu yang setia.
Kamu terlalu nyaman dengan pencapaian saat ini
Setelah melewati perjuangan beberapa tahun kebelakang, kamu bersyukur telah mencapai posisi yang diinginkan. Setelah merelakan waktu yang terambil, kini saatnya kamu menikmati hasil jerih payah dan nama yang mulai dikenal. Akibatnya, kamu mungkin saja terpacu untuk semakin produktif sehingga nggak memiliki waktu untuk memikirkan cinta!
Kamu takut nggak ada orang yang tepat untuk mendampingimu
Terbiasa mandiri membuat kamu menganggap bahwa calon pasangan harus dapat mengimbangimu. Setiap orang tentu saja memiliki standar yang sesuai untuk maju bersama. Namun ingat, posisi yang tinggi nggak perlu membuat kamu khawatir untuk dianggap menakutkan oleh pria. Percaya deh, suatu saat akan ada prince charming yang tepat untuk menjadi pendampingmu.