Semakin dekat dengan tanggal penayangannya, film Keluarga Cemara 2 karya sutradara Ismail Basbeth banyak dinanti-nantikan. Siapa yang nggak kenal sosok Emak, Abah, Euis dan Ara dari film Keluarga Cemara?
Sebelum tayang serentak di seluruh bioskop tanggal 23 Juni 2022, film Keluarga Cemara 2 diputar untuk pertama kali dalam ajang internasional (World Premiere). Tepatnya di acara Bali International Film Festival (Balinale), Kamis (09/06/2022) lalu.
Dalam pemutaran perdananya, tiket berhasil terjual habis, bahkan para penonton sampai rela antri panjang, lho!
Diakui oleh para filmmaker di Balinale
Bukan hanya mendapat sambutan yang positif dari para penonton, para filmmaker dan pegiat film yang menonton Keluarga Cemara 2 juga turut memberikan kesan setelah menonton. Di antaranya adalah Fajar Nugros, seorang sutradara dan penulis asal Indonesia.
“Sebagai anak kedua, saya merasa relate dan merasa bahwa film Keluarga Cemara 2 sangat hangat. Filmnya dengan cerdas mengangkat kisah tentang pencarian keluarga yang hilang. Kalau diminta untuk memberikan satu kata untuk Keluarga Cemara 2, saya bisa bilang bahwa film ini adalah neon, ia menghangatkan dan menerangkan,” ujar Fajar.
Adapun komentar dari Shandy Gasella, seorang penulis dan pengulas film. “Menurut saya, film Keluarga Cemara 2 merupakan sebuah lanjutan yang manis dari film pertamanya. Sang penulis, Irfan Ramli dan Ismail Basbeth sebagai sutradara berhasil memberikan suguhan yang beda dari film pertamanya,” ungkapnya.
Relate dan menyentuh
Film pertamanya, Keluarga Cemara (2018) berhasil mengajak 1,7 juta masyarakat di Indonesia untuk tersenyum, menangis dan tertawa bersama pada saat pemutarannya. Pada penayangan perdana Keluarga Cemara 2 di Beachwalk Bali XXI, film ini bahkan mendapatkan standing applause setelah penayangannya.
“Dari awal pembuatan filmnya, memang saya dan tim ingin membuat film yang dapat menampilkan keluarga yang utuh. Sehingga teman-teman yang menonton, akan merasa relate dan tersentuh dengan filmnya. Konflik dan problem diperlihatkan pun, saya yakin juga sering dialami oleh keluarga di Indonesia. Sehingga semua pesan-pesan penting yang ingin kami sampaikan di film Keluarga Cemara 2 ini, harapannya bisa kita nikmati tanpa merasa digurui,” tutur Anggia Kharisma selaku produser.
Dibintangi oleh jajaran artis yang serba bisa
Menceritakan tentang permasalahan sehari-hari yang begitu dekat dengan keluarga, film yang kembali diproduseri oleh Anggia Kharisma ini kembali menampilkan jajaran pemain utama dari film sebelumnya. Ada Ringgo Agus Rahman (Abah), Nirina Zubir (Emak), Adhisty Zara (Euis), Widuri Puteri (Ara) dan tokoh baru Niloufer Bahalwan (Agil).
Berperan sebagai Emak, sepak terjang Nirina di dunia akting memang tidak perlu lagi diragukan. Lebih dari 30 judul film telah dibintanginya, mengiring namanya sebagai nominasi sekaligus keluar sebagai pemenang dalam ajang-ajang bergengsi.
Selain pernah dinobatkan sebagai aktris dengan bayaran termahal, salah satu penghargaan yang diraih aktris kelahiran 1980 ini yakni, menerima penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Indonesian Movie Actors Awards tahun 2020 lewat aktingnya dalam film Keluarga Cemara.
Selain Nirina, Widuri Puteri—yang telah aktif bermain teater sejak berusia 10 tahun—bukan hanya jago berakting, tapi juga piawai dalam bermain musik dan bernyanyi. Film perdana yang dimainkan Widuri, Keluarga Cemara, persembahan Visinema Pictures berhasil mengantarkannya pada nominasi Piala Maya 2018.
Lagu yang dinyanyikannya dengan Muzakki Ramdhan, Ali Fikry, Ocean Fajar dan Malka Hayfa sebagai lagu tema film Nussa juga masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia dalam kategori Duo/Grup/Kolaborasi Anak-Anak Terbaik. Kali ini, Widuri juga terlibat sebagai vokalis untuk mengisi lagu tema "Seperti Cemara" bersama Zara Adhisty.
Menyuguhkan konflik yang dekat dengan keluarga, film pertamanya yang diadaptasi dari novel berseri karya mendiang Arswendo Atmowiloto ini menyimpan banyak pesan moral untuk para penontonnya. Siap menontonnya, Bela?