Memiliki mentor adalah sebuah privilege. Baik itu mentor saat menjadi pejuang beasiswa maupun mentor di tempat kerja. Sosok mentor yang tepat akan membantu kamu dalam mencapai tujuan.
Mentor sendiri merupakan seorang profesional yang dipercaya untuk membimbing seseorang atau sekelompok orang dan membantu mereka untuk berkembang. Di tempat kerja, sosok mentor biasanya adalah karyawan senior yang telah berpengalaman.
Contoh lain, jika kamu adalah pejuang beasiswa, sosok mentor akan membimbing kamu dalam penyusunan strategi akademik, menjadi support system, membantu memperluas networking, serta memberi arahan jika ada hal-hal yang masih membuat kamu bingung.
Lantas, bagaimana cara menemukan mentor yang tepat? Bahas bareng POPBELA, yuk!
1. Tetapkan tujuan
Sebelum bertanya-tanya tentang bagaimana sosok mentor yang tepat untuk membimbing, kamu harus memiliki tujuan terlebih dahulu. Goals apa yang kamu inginkan sehingga membutuhkan sosok seorang mentor?
Bisa jadi, ini adalah pengalaman pertama kamu bekerja di industri kreatif setelah sebelumnya bekerja di bidang administrasi. Untuk itu, kamu ingin menguasai teknik mendesain dan mengedit menggunakan aplikasi Adobe.
Atau, jika kamu adalah pejuang beasiswa, tetapkan negara mana yang akan kamu tuju. Tentukan universitas terbaik untuk kamu belajar mengenai suatu subjek tertentu. Pikirkanlah baik-baik sebelum menetapkan tujuan.
2. Bersikap proaktif
Mentor tidaklah datang sendiri. Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah bersikap proaktif dengan memperhatikan sekitar. Adakah sosok yang dapat membantu mencapai tujuan yang telah kamu tentukan sebelumnya? Fokuslah mencari seseorang yang bekerja atau memiliki kemampuan di bidang yang ingin dipelajari.
Jika tidak menemukannya, teruslah mencari dengan memperluas jaringan. Kamu bisa memulai dengan mengikuti kursus, menjadi anak magang di bidang yang ingin kamu tekuni secara profesional, menghadiri seminar, atau bergabung dengan komunitas yang masih selaras. Hal ini dapat membantu kamu terhubung dengan lebih banyak sosok profesional.
3. Cari seorang profesional
Mendapat kesempatan belajar dari seseorang yang berpengalaman adalah peluang yang tak boleh dilewatkan. Entah itu senior, mantan atasan, maupun kolega yang kamu temui saat magang. Gali ilmu sebanyak-banyaknya dari mereka.
Dalam perjalanan mencari sosok mentor yang tepat, fokus untuk mengembangkan keterampilan profesional dan reputasi yang baik agar saat kamu terhubung dengan para profesional di bidangnya, mereka akan “melihat” dirimu dan tertarik menjalin hubungan.
Setelah merasa telah menemukan sosok yang tepat, cobalah meminta orang tersebut untuk menjadi mentor kamu. Komunikasikan tujuan kamu dengan lugas dan jelas agar mereka mau mempertimbangkannya.
4. Sosok mentor berbeda dengan sponsor
Memiliki hubungan mentoring dengan orang yang tepat adalah salah satu cara untuk menghasilkan peluang karier baru, kesempatan mendapat promosi, juga cara untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Akan tetapi, dalam posisinya, mentor hanya berdiri sebagai penasihat.
Berbeda dengan sponsor. Mereka adalah sosok yang dapat memberi peluang pekerjaan, kenaikan gaji, hingga promosi. Untuk itu, jangan berharap jika seorang mentor akan berubah menjadi sponsor. Namun, sosok mentor dapat menjadi jembatan untuk kamu bertemu sponsor. Menarik, bukan?
5. Mengikuti seminar (khusus mahasiswa)
Dewasa ini, sudah banyak platform yang menawarkan sesi mentoring untuk para mahasiswa yang ingin mengikuti program pertukaran pelajar maupun yang memiliki rencana untuk kuliah di luar negeri.
Biasanya, para mahasiswa akan dimentori oleh para lulusan universitas bergengsi, penerima beasiswa LPDP, hingga pelajar yang sukses mengikuti program pertukaran pelajar seperti IISMA.
Dari acara seperti ini kamu dapat memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan untuk dibimbing bersama para mentor terbaik di bidangnya. Bahkan, tak jarang ada yang menggelar acara ini secara gratis, lho!
Yup, itulah lima cara menemukan mentor yang tepat. Agar sesi mentoring kamu berjalan dengan sukses, simak tips di bawah ini, yuk!
- Jangan lupakan tujuan awal kamu mencari mentor.
- Tumbuhkan mindset dengan sikap proaktif ingin terus belajar dengan keinginan untuk memahami ilmu baru.
- Terima kritik yang membangun agar kamu dapat terus bergerak maju.
- Bangun hubungan yang baik dengan mentor agar proses mentoring berjalan menyenangkan.
- Tentukan tenggat waktu sesi mentoring agar kamu dapat melihat seberapa jauh kamu telah berkembang.
Punya tips lain, Bela? Yuk, diskusi di kolom komentar.