Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa terlepas dari pemakaian listrik. Mulai dari halaman sampai dapur memerlukan aliran listrik. Namun, seringkali kita abai dalam menjaga keamanan listrik di rumah.
Kurangnya pengetahuan mengenai kelistrikan dapat menjadi bumerang yang membahayakan. Setidaknya, kita paham mengenai penyebab korsleting listrik di rumah, sehingga mengurangi resiko kebakaran dan kerugian yang lebih besar.
Korsleting listrik adalah hubungan pendek arus listrik karena adanya hubungan langsung antara konduktor positif dan negatif. Ingin tahu penyebab korsleting listrik di rumah lainnya? Yuk, simak artikel di bawah ini!
1. Isolasi kawat sirkuit rusak
Usia sakelar yang sudah usang dapat meningkatkan risiko rusaknya kawat sirkuit. Hal ini dapat menimbulkan masalah yang lebih besar seperti terjadinya korsleting listrik. Selain itu, gigitan hewan seperti tikus dan pemasangan yang tidak tepat, juga dapat menyebabkan isolasi kawat sirkuit rusak. Sebaiknya, cek secara berkala ya, Bela!
2. Komponen listrik tidak sesuai
Penyebab korsleting listrik selanjutnya adalah, ketidaksesuaian antara besaran kabel dengan arus listrik. Jika tidak terlalu paham, mintalah bantuan kepada petugas profesional. Selain itu, gunakanlah kabel yang memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar PLN (SPLN) atau Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK).
3. Kabel rusak
Banyak faktor yang menyebabkan kabel menjadi rusak seperti; gigitan tikus, terpotong oleh benda tajam, hingga terhimpit benda yang terlalu berat. Saat melihat kabel mulai rusak seperti terkoyak, segera tutupi menggunakan plester khusus listrik. Jika kerusakan terlalu parah, ada baiknya kamu menggantinya dengan kabel yang baru.
4. Terlalu banyak colokan listrik
Penyebab korsleting listrik yang sering kali diabaikan yaitu, terlalu banyak kontak T yang menumpuk pada colokan listrik. Karena terlalu banyak dan arus yang mengalir terlalu besar, risiko adanya korsleting listrik semakin besar. Dikhawatirkan adanya penumpukan suhu panas yang menjadi penyebab utama dari korsleting listrik.
5. Colokan tersiram air
Hindari colokan listrik dari tempat-tempat yang basah, merupakan ungkapan yang sudah sering kita dengar. Jika colokan yang sedang menghantarkan arus terkena cairan tentunya akan menimbulkan korsleting. Untuk itu, jauhkan colokan dari benda-benda seperti aquarium dan dispenser. Kamu juga bisa memberikan pelindung seperti penutup, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Perangkat elektronik terlalu panas
Jika perangkat elektronik terlalu lama dicolokkan ke arus listrik, maka perangkat akan cepat terasa panas. Rasa panas dari colokkan dan perangkat elektronik, dapat menyebabkan percikan api sehingga menimbulkan korsleting listrik dan kebakaran. Saat perangkat sudah terasa panas, sebaiknya cabut terlebih dahulu dan diamkan selama beberapa saat ya, Bela!
7. Sambungan kabel tidak beraturan
Hindari menyambungkan kabel secara tidak beraturan, hal ini dapat menjadi penyebab korsleting listrik. Sambungkan kabel dengan rapi, baik saat sedang menyolder ataupun memberi isolator. Jika ragu, segera hubungi bantuan profesional agar tidak terjadi salah sambung atau risiko besar lainnya.
8. Sumber listrik ilegal
Menyambungkan listrik secara ilegal dapat memperbesar risiko korsleting listrik. Contohnya saat menyambungkan KWH meter sendiri di sumber listrik, meski awalnya baik-baik saja, tanpa pengawasan ahli hal ini bisa sangat membahayakan. Sebaiknya, gunakanlah jasa instalasi pemasangan listrik bersertifikat seperti Sertifikat Layak Operasi (SLO) dan terdaftar sebagai anggota dari Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI).
9. Kontak colokan kendur
Meski jarang terjadi, kontak colokan yang kendur dapat menjadi penyebab korsleting listrik di rumah. Posisi ini dapat menyebabkan timbulnya percikan api sehingga menciptakan hubungan arus pendek. Jadi sebelum mencolokkan kabel pada stop kontak, perhatikan kontak colokan kamu ya, Bela!
Itulah sembilan penyebab korsleting listrik di rumah. Jika kamu tidak berhati-hati, risiko adanya hubungan arus pendek akan semakin terbuka, sehingga memicu terjadinya kebakaran. Baik sebelum maupun sesudah menggunakan listrik, periksalah kembali colokan dan saklar yang telah kamu gunakan.