10 Kampus Indonesia yang Berhasil Masuk THE Impact Ranking 2023

Universitas Indonesia menempati peringkat 20

10 Kampus Indonesia yang Berhasil Masuk THE Impact Ranking 2023

Edisi kelima Times Higher Education (THE) Impact Ranking 2023 telah resmi diumumkan. Peringkat ini mencangkup 1.591 universitas dari 112 negara atau wilayah dengan menilai universitas berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) PBB. 

THE Impact Ranking 2023 menggunakan indikator yang dikalibrasi untuk memberi perbandingan yang komprehensif dan seimbang di bidang penelitian, penatalayanan (stewardship), penjangkauan, dan pengajaran. 

THE Impact Ranking 2023 bersifat dinamis karena setiap tahunnya universitas terus berkembang dan berusaha menunjukan komitmen untuk mencapai SDGs. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan untuk memberi perbandingan dari tahun ke tahun. 

Tahun ini, tiga Universitas di Australia—Western Sydney University, University of Tasmania, University of Tasmania—berhasil mendominasi peringkat 10 besar. Lantas di mana posisi universitas di Indonesia? Berikut daftarnya.

1. Universitas Indonesia - Peringkat 20

10 Kampus Indonesia yang Berhasil Masuk THE Impact Ranking 2023

Berdiri sejak tahun 1849, saat ini Universitas Indonesia memiliki 17 fakultas yang terus melahirkan akademisi, teknokrat, dan cendekiawan. Di sini, berdiri salah satu perpustakaan terbesar di Asia Tenggara yang menampung sekitar 1.5 juta buku. 

Dari luas lahan sekitar 320 hektar, hanya 25% yang digunakan Universitas Indonesia untuk kegiatan akademik, penelitian, dan kemahasiswaan. Sisa lahan digunakan untuk memelihara hutan di sekitarnya. 

Tercatat, selama tahun 2022, Universitas Indonesia terus bersinergi dengan industri melalui upaya mendukung terobosan inovasi, penemuan, dan gagasan untuk kebutuhan industri masyarakat. 

2. Universitas Airlangga (UNAIR) - Peringkat 101-200

Berdiri sejak tahun 1954, UNAIR berasal dari nama raja yang memerintah Jawa Timur pada tahun 1019, Prabu Airlangga. Lambang universitas ini adalah burung Garuda tunggangan Whisnu, "Garudamukha", yang sedang membawa guci berisi air abadi “Amrta”.  

UNAIR menggagas program "Sustainable Education for All" yang bertujuan untuk meningkatkan relevansi dan kelayakan lulusan yang tercermin dalam empat indikator, yakni gaji lulusan pertama, masa tunggu untuk diterima bekerja, kelayakan kerja, dan kemampuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. 

3. Universitas Gadjah Mada (UGM) - Peringkat 101-200

Berdiri sejak tahun 1949, Universitas Gadjah Mada (UGM) menawarkan 18 fakultas, sekolah kejuruan, dan program pascasarjana dengan pilihan untuk mempelajari salah satu dari 250 program studi. 

Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan berbagai penelitian sebagai solusi untuk mengatasi berbagai persoalan dan memenuhi kebutuhan bangsa. 

Setiap tahunnya, UGM melaporkan kontribusinya terhadap SDG global. Bermitra dengan berbagai sektor—pemerintah, organisasi berbasis masyarakat, hingga lembaga swadaya masyarakat—UGM terus menunjukkan dukungannya untuk program SDGs. 

4. Institut Pertanian Bogor (IPB) - Peringkat 101-200

Berdiri sejak tahun 1963, Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan kampus yang berfokus pada pertanian tropis dan ilmu kehidupan. IPB memfasilitasi mahasiswanya dengan pusat penelitian, peternakan, rumah sakit hewan, perpustakaan, serta asrama untuk mahasiswa. 

IPB telah bekerja untuk terus berkembang dan menjaga hubungan dengan universitas luar negeri seperti University of Wisconsin, University of Tokyo, University of Adelaide, hingga University of Gottingen.

5. Institut Teknologi Bandung (ITB) - Peringkat 201-300

Berdiri sejak tahun 1920, resmi dengan nama Institut Teknologi Bandung tahun 1959, ITB adalah kampus teknologi pertama di negeri ini. Pada dasarnya, ITB memfokuskan diri dengan teknik dan sains, namun kampus ini juga memiliki mata pelajaran humaniora dan ilmu sosial. 

ITB juga memfokuskan diri untuk mencapai tujuh tujuan dari SDGs yakni Pendidikan yang Berkualitas, Kesetaraan Gender, Air Bersih dan Sanitasi, Energi Bersih dan Terjangkau, Industri Inovasi dan Infrastruktur, Kota dan Komunitas Berkelanjutan, serta Kemitraan untuk Tujuan. 

6. Universitas Diponegoro (UNDIP) - Peringkat 201-300

Berdiri sejak tahun 1957, awalnya Universitas Diponegoro (UNDIP) adalah universitas swasta di bawah naungan Yayasan Universitas Semarang. Sejak tahun 2013, UNDIP telah mendapat akreditasi institusi peringkat A dari Badan Akreditasi Perguruan Tinggi. 

Sebelum mendirikan SDGs Center Universitas Diponegoro, UNDIP telah melaksanakan berbagai kegiatan dan menjalin kemitraan dalam upaya meningkatkan tujuan dari pembangunan berkelanjutan. 

Saat ini, SDGs Center Universitas Diponegoro menghimpun kapasitas intelektual multidisipliner yang ada sebagai aset yang dapat memainkan peranan strategis dalam mendorong pencapaian implementasi SDGs di Indonesia pada 2030—melansir dari SDGs Center.

7. Universitas Padjadjaran (UNPAD) - Peringkat 201-300

Berdiri sejak tahun 1957, UNPAD punya dua kampus utama yang berlokasi di Jatinangor dan Bandung. Awal kehadirannya, UNPAD hanya memiliki empat jurusan yakni hukum, ekonomi, kedokteran, serta matematika dan ilmu alam. Kini, UNPAD menyediakan 16 fakultas termasuk program pascasarjana, spesialis, profesional, dan diploma. 

Memberi dukungan nyata, SDGs Center Universitas Padjadjaran resmi berdiri di tahun 2016. SDGs Center Universitas Padjadjaran berkomitmen untuk mendukung penuh agenda pembangunan global dan turut mendukung pemerintah dalam mewujudkan pencapaian pembangunan berkelanjutan di tahun 2030. 

8. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) - Peringkat 201-300

Berdiri sejak tahun 1960, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) punya tujuan ingin menjadi universitas kelas dunia yang berkontribusi bagi kemandirian bangsa dan menjadi rujukan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 

Turut membantu mewujudkan program pemerintah dalam mencapai tujuan berkelanjutan, ITS berkontribusi dengan mengembangkan berbagai konsep, metodologi yang implementatif, serta penelitian yang inovatif. 

Impactful Friday dan Guest Lecture Series on SDGs adalah salah satu program ITS untuk memperkenalkan dan mendekatkan SDGs kepada lebih dari 14.00 mahasiswa sarjana dan pascasarjana yang dinaunginya.

9. Universitas Hasanuddin (UNHAS) - Peringkat 401-600

Berdiri sejak tahun 1956, cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Makassar ini adalah cikal bakal dari berdirinya Universitas Hasanuddin (UNHAS). Kini, UNHAS merupakan salah satu universitas yang diperhitungkan di Indonesia. 

Sejak 2019, UNHAS memulai perjalanan mereka sebagai salah satu universitas yang mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia. UNHAS telah membuat langkah signifikan dalam mengatasi tantangan global. 

Mulai dari mempromosikan pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, energi bersih, pertanian berkelanjutan, hingga pelestarian lingkungan lewat pendekatan multidisiplin untuk menghadapi setiap persoalan.

10. Universitas Sebelas Maret (UNS) - Peringkat 401-600

Berdiri sejak tahun 1976, sebelumnya Universitas Sebelas Maret (UNS) harus melalui lika liku birokrasi perjalanan sampai akhirnya bisa resmi berdiri. Setahun setelah resmi, UNS—yang saat itu bernama Universitas Surakarta Sebelas Maret—berhasil memiliki kampus induk di Surakarta. 

UNS berkomitmen untuk menerapkan budaya UNS Active lewat orientasi pencapaian, kepuasan pelanggan, kerja tim, integritas, visioner, dan kewirausahaan dengan harapan dapat menjadi pusat pengembangan seni, sains, dan teknologi internasional. 

Melansir dalam situs Times Higher Education, itulah sepuluh kampus di Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar THE Impact Ranking 2023.

Ada kampus favorit kamu, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved