Umat Islam sebentar lagi bersiap menyambut bulan haji. Dalam kalender, bulan tersebut bernama Dzulhijjah. Terdapat serangkaian ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan dalam waktu ini selain haji, yaitu berpuasa sebelum Hari Raya Iduladha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Puasa sunah ini dilakukan selama 9 hari. Puasa ini terdiri dari puasa Dzulhijjah (tanggal 1-7), puasa Tarwiyah (tanggal 8), dan puasa Arafah (tanggal 9). Menurut kalender Masehi, hari pertama bulan Dzulhijjah akan jatuh pada Kamis, 30 Juni. Namun, masyarakat harus menunggu keputusan Kementerian Agama terlebih dahulu yang akan diumumkan melalui sidang isbat.
Niat puasa Iduladha
Membaca niat puasa sunah Iduladha tak harus pada malam hari sebagaimana puasa Ramadan. Jika lupa, niat boleh dibaca pada siang hari selagi puasanya belum batal.
Karena nama puasa yang berbeda-beda, bacaan niatnya tentu berbeda pula. Simak dan hafalkan bacaannya di bawah ini.
Niat puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘ala
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta‘ala.”
Niat puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘ala
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta‘ala.”
Niat puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta‘ala
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta‘ala.”
Ketentuan puasa Iduladha
Selain ketentuan membaca niat, pelaksanaan puasa sunah Iduladha sama seperti puasa wajib. Misalnya makan sahur, tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, dan berbuka setelah azan Magrib berkumandang.
Jika mampu, perbanyaklah bersedekah kepada sesama. Lakukan ibadah-ibadah tersebut karena mengharap rida Allah SWT semata. Semoga tahun ini kita sama-sama diberi kelancaran untuk melaksanakannya, ya, Bela!