Sejarah Kurban saat Iduladha, Buah Kesabaran Nabi Ibrahim AS

Kurban pertama ada sejak masa nabi Adam AS

Sejarah Kurban saat Iduladha, Buah Kesabaran Nabi Ibrahim AS

Pemerintah telah menetapkan bahwa Iduladha 1443 Hijriah jatuh pada 10 Juli 2022. Selain melaksanakan salat Iduladha secara berjamaah, umat Islam yang ekonominya berkecukupan dianjurkan untuk berkurban.

Ibadah yang dilakukan dengan menyembelih hewan, seperti sapi, kambing, domba, atau kerbau, ini rupanya punya sejarah yang cukup bermakna? Seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya di bawah ini.

Berawal dari mimpi nabi Ibrahim AS

Sejarah Kurban saat Iduladha, Buah Kesabaran Nabi Ibrahim AS

Suatu malam, nabi Ibrahim AS mendapatkan mimpi untuk menyembelih sang putra, Ismail. Padahal, Ismail adalah putra yang begitu lama dinantikannya. Namun, Ubaid ibnu Umair menyebutkan bahwa mimpi para nabi adalah sebuah wahyu. Sang nabi kemudian menyampaikan mimpi tersebut kepada anaknya. Kisah ini pun disebutkan dalam Alquran surat As-Saffat ayat 102.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: "Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, 'Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.'"

Setelah Ismail menyanggupi, keduanya kemudian menjalankan perintah dari mimpi tersebut. Namun, baru sampai Ismail dibaringkan, Allah SWT mengganti sembelihan dengan seekor kambing, yang menurut beberapa riwayat berjenis kambing gibas.

Kisah tersebut dilanjutkan dalam surat As-Saffat ayat 103-110 yang artinya:

"Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia, 'Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.' Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, 'Selamat sejahtera bagi Ibrahim.' Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik."

Kurban di masa nabi Adam AS

Kurban juga sempat terjadi di masa nabi Adam AS. Dua putra sang nabi yang melakukannya, Qabil dan Habil, saat keduanya berseteru. Hal tersebut tercantum dalam surat Al-Maidah ayat 27-31.

"Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka berita tentang dua putra Adam dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, kemudian diterima dari salah satunya (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Dia (Qabil) berkata, 'Sungguh, aku pasti akan membunuhmu.' Dia (Habil) berkata, 'Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam. Sesungguhnya aku ingin engkau kembali (kepada-Nya) dengan (membawa) dosa (karena membunuh)-ku dan dosamu (sebelum itu) sehingga engkau akan termasuk penghuni neraka. Itulah balasan bagi orang-orang yang zalim.' Kemudian, hawa nafsunya (Qabil) mendorong dia untuk membunuh saudaranya. Maka, dia pun (benar-benar) membunuhnya sehingga dia termasuk orang-orang yang rugi."

Waktu untuk menyembelih kurban

Kurban baru disyariatkan pada tahun ketiga Hijriah, bersamaan dengan zakat dan salat hari raya. Perintah ini pun disebutkan dalam beberapa surat di Alquran, salah satunya surat Al-Kautsar ayat 2.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya: "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!"

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa waktu untuk berkurban adalah saat hari tasyrik (10-13 Zulhijah).

"Semua hari Tasyrik adalah waktu menyembelih kurban," (HR Ahmad).

Adapun hadis lain menyebutkan bahwa kurban adalah salah satu penyempurna ibadah seorang hamba.

"Barang siapa menyembelih hewan kurban sebelum salat (Idul Adha) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barang siapa menyembelih kurban sesudah salat (Idul Adha) dan dua khutbahnya, sesungguhnya ia telah menyempurnakan ibadahnya, dan ia telah menjalani aturan Islam." (HR Imam Bukhari)

Keutamaan berkurban

Berkurban merupakan salah satu ibadah yang disukai oleh Allah SWT. Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah menyebutkan keutamaan dan anjuran agar umat Islam melaksanakan kurban.

"Tidak ada satu amal pun yang dilakukan anak cucu Adam pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah SWT dibandingkan amalan menumpahkan darah (hewan). Sesungguhnya ia (hewan-hewan yang dikurbankan itu) pada hari kiamat kelak akan datang dengan diiringi tanduk, kuku, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah yang ditumpahkan (dari hewan itu) telah diletakkan Allah SWT di tempat khusus sebelum ia jatuh ke permukaan tanah. Oleh karena itu, doronglah diri kalian untuk suka berkurban." (HR al Hakim, Ibnu Majah, dan at Tirmidzi yang mengatakan kualitas hadits ini hasan gharib)

Apakah kamu sudah melaksanakan ibadah ini, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved