Konsep rumah angker tampaknya tak pernah gagal untuk diangkat menjadi sebuah film horor. Bertepatan dengan momen halloween, bioskoponline.com menayangkan film baru karya sutradara Dwi Sasono dan Dondy Adrian berjudul Rumah Kaliurang.
Kisah ini diangkat dari sebuah urban legend tentang rumah angker di daerah Kaliurang, Yogyakarta. Katanya, siapapun #YangDatangTakBisaPulang. Film ini kemudian menceritakan lima orang sahabat, yaitu Rani (Shareefa Daanish), Brama (Randy Pangalila), Kinan (Erika Carlina), Aji (Wafda Saifan) dan Anom (Khiva Iskak), yang tak sengaja terjebak di sana. Bagaimanakah akhir nasib mereka?
Bikin kena mental
Kalau menggunakan istilah netizen sekarang, Rumah Kaliurang membuat saya sebagai penontonnya kena mental. Tak bisa dari rumah angker itu saja sudah membuat frustrasi. Eh, lima sekawan itu rupanya tak cukup bisa menahan egonya sehingga berpencar di tengah cerita. Konflik jadi kian runyam.
Terlebih lagi, pencahayaan yang digunakan benar-benar minim. Banyak adegan yang hanya menggunakan lilin atau korek untuk penerangan. Dengan suasana yang sudah creepy, penonton akan dibawa menuju lorong kegelisahan yang tak berkesudahan. Setiap menit hanya berisi antisipasi apakah akan terjadi hal buruk atau ada makhluk seram apa yang menanti selanjutnya.
"Terus terang selama hidup saya nggak pernah lihat (makhluk halus). Apakah di sini juga pernah lihat? Nggak kan? Tapi kita mengalami ketakutan. Nah itu yang pengen saya bangun sebetulnya. Kita ngelihat sisi gelap di sana itu nggak enak. Dan sisi itu selalu ada di sudut-sudut rumah kita," kata Dwi.
Diam-diam menghanyutkan
Saya kira, Rumah Kaliurang akan seperti film horor kebanyakan yang penuh jumpscare. Rupanya saya salah. Saat menonton, saya menyarankan untuk menggunakan headset, earphone, dan sejenisnya. Suara yang digunakan rata-rata berupa detail kecil yang tak terlalu kencang. Namun, hal itulah yang justru membuatnya lebih mencekam. Film ini sungguh diam-diam menghanyutkan.
Tentu, Rumah Kaliurang juga punya aspek yang bikin penonton terkaget-kaget. Sepertinya kamu juga akan kaget kalau tahu ini adalah Rumah Kaliurang yang asli. Ada beberapa momen benda tampak jatuh secara tiba-tiba yang juga terjadi di dunia nyata. Kalau kamu menonton saat suasana sepi, dijamin kamu akan ikut merinding, deh, Bela!
Eksekusi akting yang juara
Sejujurnya, ada beberapa adegan yang membuat alur Rumah Kaliurang sedikit miss di tengah cerita. Namun, saya tak ambil pusing karena hal tersebut terbantu dengan eksekusi akting para pemeran yang juara. Mungkin itu memang bagian dari misterinya, batin saya berpikir positif.
Satu tokoh yang paling membuat saya takut selama menonton tentu Shareefa Daanish yang tenar dengan beberapa film horornya. Hanya dengan diam saja, suasana mendadak terasa creepy. Ia yang aslinya punya perbedaan usia cukup jauh dengan pemain lainnya pun bisa masuk ke dalam circle pertemanan tanpa terlihat canggung.
Bukan open ending
Balik lagi ke pertanyaan di awal, bagaimanakah nasib kelimanya? Korban jiwa jelas ada. Namun, ada juga yang selamat dengan cara yang tak terpikirkan oleh akal. Film pun ditutup dengan apik. Meski adegan akhirnya tampak seperti open ending, ada detail kecil yang melengkapinya selama bagian kredit ditayangkan. Sungguh ide brilian!
Saya merekomendasikan Rumah Kaliurang untuk kamu yang butuh tontonan horor dengan alur padat. Selamat menonton dan siap-siap dibuat merinding, ya, Bela!