Hear Me: Our Summer jadi kick-off sempurna untuk perjalanan menonton film saya tahun ini. Meski sudah tayang November 2024 lalu di negaranya sendiri, karya remake dari film Taiwan Hear Me (2009) ini baru akan tayang di Indonesia mulai 8 Januari 2025.
Jika kamu sedang tertarik dengan tontonan berbahasa isyarat, menyaksikan Hear Me: Our Summer di bioskop sudah jelas jadi agenda wajib di pekan kedua Januari. Hong Kyung, Roh Yoon Seo, dan Kim Min Ju mempersembahkan akting cerdas lewat ekspresi wajah mereka. Berikut review lengkapnya.
Sinopsis Hear Me: Our Summer
Gara-gara terpaksa mengantar pesanan dari restoran ibunya, Yong Jun (Hong Kyung) jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Yeo Reum (Roh Yoon Seo). Perempuan murah senyum itu tengah mendampingi sang adik, Ga Eul (Kim Min Ju), si atlet renang yang punya mimpi berkompetisi di Olimpiade.
Di saat Yeo Reum terlalu sibuk mengurusi adiknya, Yong Jun hadir untuk mendukungnya dengan tulus. Benih-benih cinta pun perlahan muncul di benak keduanya. Romansa muda-mudi ini tak hanya menggemaskan, tetapi juga sukses menghangatkan hati.
Ekspresi para pemeran yang on-point
Ekspresi memang jadi poin utama dalam bahasa isyarat selain akurasi gerakan tangan. Karena tidak memiliki intonasi, mimik wajah penggunanya akan sangat membantu dalam menyampaikan nuansa pesan. Menurut saya, ketiga pemeran utama Hear Me: Our Summer sukses mengeksekusi tantangan berakting dengan bahasa isyarat ini.
Terutama Roh Yoon Seo dan Kim Min Ju, keduanya merupakan aktris pendatang baru yang berhasil tampil klik sebagai kakak-beradik. Cara mereka berbagi emosi dengan bahasa isyarat turut menyertakan ekspresi wajah yang begitu on-point. Senang, sedih, hingga frustrasi yang mereka rasakan dapat sukses menular kepada saya sebagai penonton.
Hal serupa juga berlaku kepada Hong Kyung. Aktor yang satu ini sebetulnya sudah lama terjun ke bidang akting. Barulah berkat drama Revenant (2023) dan Weak Hero Class 1 (2022), kepiawaian aktingnya mulai dikenali. Hal itupun ia lakukan sekali lagi di Hear Me: Our Summer. Selain pandai berbahasa isyarat, ia juga menghidupkan karakter Yong Jun lewat sorot mata yang emosional.
Tata suara yang menguatkan cerita
Hear Me: Our Summer lebih dari sekedar film berbahasa isyarat. Penonton diajak bersimpati kepada para Teman Tuli dengan membuat simulasi bagaimana selama ini telinga mereka menangkap aneka suara. Penataan suara ini membuat emosi penonton ikut naik turun seiring dengan perubahan dinamis dari benar-benar hening, hanya terdengar getar, hingga lagu terputar dengan meriah.
Selain itu, film ini juga menyelipkan adegan yang menangkap realita diskriminasi terhadap kaum disabilitas. Jo Seon Ho selaku sutradara sekaligus penulis naskah menggambarkan bahwa selama ini masih ada saja orang yang menganggap tuli bisa menular. Hal tersebut lalu ia barengi dengan menyebarkan awareness soal denda merampas ruang publik untuk disabilitas yang berlaku di Korea Selatan.
Waktu Indonesia bagian cengar-cengir
Kalau kamu penggemar tontonan bergenre youth-romance, Hear Me: Our Summer akan membawamu ke waktu Indonesia bagian cengar-cengir. Kepolosan Yong Jun dan Yeo Reum yang sama-sama baru mengenali perasaan cinta, berulang kali membuat satu studio tertawa gemas.
Karena belum menyaksikan film aslinya, saya tidak bisa membuat perbandingan kemiripannya. Namun, jika ditanya apakah Hear Me: Our Summer worth it untuk ditonton, jawabannya adalah iya! Jadi, jangan lewatkan penayangannya selagi masih tersedia di layar lebar, ya, Bela!
