Rasanya, kisah orang ketiga dalam sebuah rumah tangga jarang gagal membuat emosi masyarakat Indonesia meledak. Pemutaran perdana Noktah Merah Perkawinan sore itu dipenuhi dengan rutukan gemas para penontonnya. Marsha Timothy, Oka Antara, dan Sheila Dara benar-benar melakukan pekerjaannya dengan baik.
Noktah Merah Perkawinan aslinya merupakan sebuah sinetron hits di era 90-an yang dibintangi oleh Ayu Azhari, Cok Simbara, dan Berliana Febrianti. Dengan adanya gap generasi yang cukup jauh, Sabrina Rochelle Kalangie menggandeng Titien Wattimena untuk membuat sebuah remake berbentuk film yang nyambung dengan realitas saat ini.
"Film ini bukan hanya tentang pernikahan yang rusak karena orang ketiga. Pada dasarnya ini tentang value ketika kita membangun hubungan dengan orang lain. Terlepas dari itu, isu yang diangkat pun juga sangat dekat dengan apa yang biasa terjadi di keluarga-keluarga di Indonesia sampai saat ini," ujar Sabrina.
Saya mengamini hal tersebut. Konflik yang dibawa film ini jauh lebih sederhana dan padat. Penonton akan dibawa menyelami emosi secara perlahan. Tensi di antara Ambar, Gilang, dan Yuli pun dibawa naik sedikit demi sedikit kemudian... duar! Pecahlah pertengkaran Ambar dan Gilang dengan dialog ikoniknya, "tampar, Mas! Tampar!"
Jujur, saya sampai menahan napas saat menonton adegan ini. Akting Marsha dan Oka benar-benar layak mendapatkan seluruh jempol saya! Campur tangan orang tua dalam hubungan mereka pun cukup membuat saya geregetan. Masih dengan soundtrack yang sama dengan sinetronnya, penonton jadi dapat lebih mendalami kesedihan para pemerannya.
Pemilihan profesi arsitek lanskap untuk Gilang dan pembuat keramik untuk Ambar tak saya sangka menambah bumbu dramatis bagi jalannya cerita. Hal-hal yang diurusi oleh dua pekerjaan tersebut butuh ketelatenan. Sehingga, saat keduanya berantakan karena hubungan yang memburuk, sisi rapuh mereka juga terungkap dari pekerjaan mereka.
Saya merekomendasikan film ini untuk siapapun di luar sana yang ingin mengetahui bagaimana sebuah hubungan pernikahan berjalan. Untuk mendapatkan manisnya, harus ada dua sisi yang saling bersinergi dan berkomunikasi. Sang produser, Sunil Suntani, juga berpendapat demikian.
"Film ini dapat dinikmati semua kalangan, bukan hanya mereka yang berpasangan, tapi juga bersama teman-teman. Film ini mengupas kisah yang tak lekang oleh waktu: ketika cinta harus terbagi. Sabrina dan para cast memberikan yang terbaik dan memberikan update yang refreshing," katanya.
Kamu sudah bisa menyaksikan kisah rumah tangga Ambar dan Gilang beserta badainya mulai 15 September, lho! Yuk, amankan kursi bioskopmu!