Apa jadinya jika seorang detektif jatuh cinta dengan tersangkanya sendiri? Terlebih lagi, hubungan ini adalah sebuah perselingkuhan. Dengan dua aspek itu saja, film Decision to Leave telah mampu memancing rasa penasaran tim Popbela.
Fakta yang membuat film produksi oleh Moho Film ini kian patut dinanti, adalah kemenangan Park Chan Wook di ajang Festival Film Cannes 2022. Berkat Decision to Leave, ia menyabet piala Best Director.
Seperti apa keseruan film yang turut meramaikan layar lebar Tanah Air mulai 15 Juli ini? Simak review-nya di bawah ini, yuk!
Pesona yang meruntuhkan integritas
Jang Hae Joon (Park Hae Il) merupakan seorang detektif yang menyelidiki berbagai kasus pembunuhan. Karena kepiawaiannya dalam mengintai, ia hampir selalu mampu mengetahui cara tersangka dalam melakukan kejahatannya.
Namun, integritasnya yang semula kukuh, perlahan runtuh karena Song Seo Rae (Tang Wei). Perempuan tersebut merupakan istri Ki Do Soo, orang yang kematiannya tengah ia selidiki.
Benih-benih asmara mulai tumbuh di antara keduanya selama proses investigasi. Seo Rae menunjukkan gelagat mencurigakan sebab ia tak merasa bersedih meski telah kehilangan suaminya. Hal ini membuat Hae Joon diam-diam mengintai sang perempuan di tengah dingin dan gelapnya malam.
Sudut pandang segar ini diperkuat dengan karakter Seo Rae yang sulit ditebak. Ia diceritakan sebagai imigran gelap dari Tiongkok yang sempat terkatung-katung di lautan. Oleh karena itu, bahasa Koreanya tidak cukup baik karena hanya mempelajarinya sebagian dari film. Ia bahkan masih membutuhkan bantuan mesin penerjemah akibat keterbatasan kosakata yang dikuasainya.
Meski berstatus sebagai selingkuhan, penonton akan dibuat bertanya-tanya apakah Seo Rae benar-benar seorang perempuan jahat? Pasalnya, ia lebih digambarkan sebagai perempuan yang lembut, alih-alih arogan seperti kebanyakan karakter sejenis ini.
Celetuk pencair suasana
Untungnya, penonton tak hanya akan dibawa serius dengan tensi hubungan Hae Joon dan Seo Rae. Decision to Leave juga membawa pengetahuan baru seputar dunia investigasi dan forensik kepada penonton. Terima kasih kepada karakter Hae Joon yang digambarkan sebagai detektif cerdas.
Tak hanya itu, Hae Joon seolah ditakdirkan untuk selalu bertemu dengan asisten yang tingkahnya mengundang gelak tawa. Pertama, ada Soo Wan (Go Kyung Pyo) saat ia bertugas di Busan. Kedua, ia dipasangkan dengan Yeon Su (Kim Shin Young) saat bertugas di Ipo. Interaksi mereka melahirkan berbagai celetukan yang mampu mencairkan suasana.
Kim Shin Young yang selama ini lebih dikenal sebagai komedian pun mendapatkan pujian dari Park Chan Wook berkat aktingnya. Sang direktur bahkan terungkap melakukan casting untuk perempuan itu secara langsung.
Dikemas dengan indah
"Orang bijak menyukai laut, orang baik menyukai gunung." - Konfusius
Awalnya, Popbela bertanya-tanya mengapa poster yang terpampang saat menanti film diputar menampilkan latar belakang gunung dan laut. Namun, Seo Rae menyebutkan salah satu potongan quotes terkenal dari Konfusius tersebut di pertengahan film. Tak disangka, elemen sederhana ini justru menjadi sebuah benang merah tak kasatmata yang membuat penonton mindblowing jika menyadarinya.
Pemandangan alam bukan satu-satunya aspek visual yang menawan di dalam film ini. Sinematografi yang digunakan untuk menggambarkan pengintaian yang dilakukan Hae Joon harus diakui amat memikat mata. Adegan ini tak akan sedramatis itu tanpa kinerja kamera yang luar biasa.
Soundtrack-nya sendiri, "Mist", merupakan lagu lawas yang dipopulerkan Jung Hoon Hee dan kali ini dinyanyikannya bersama Song Chang Shik. Kesenduan lagu ini begitu mewakili suasana di sepanjang film.
Hal yang perlu diperhatikan, film yang didistribusikan oleh CJ Entertainment ini memiliki rating dewasa. Namun, adegan seksual dalam film ini tak sevulgar film garapan Park Chan Wook sebelumnya, The Handmaiden.
Kira-kira, bagaimanakah akhir kisah Hae Joon dan Seo Rae? Happy ending atau sad ending? Daripada penasaran, cepat-cepat pesan tiket nontonnya di CGV atau Cinépolis, yuk!