Rasanya seperti sebuah keajaiban
Ketika kita berdisko
J.Y. Park–pendiri JYP Entertainment–mungkin tidak termasuk ke dalam line up Djakarta Warehouse Project (DWP) 2022. Namun, lagu kolaborasinya bersama solois Sunmi yang berjudul "When We Disco" langsung muncul di kepala saat saya hadir ke festival musik dansa terbesar di Indonesia ini. Terutama potongan lirik tersebut.
Bagaimana tidak? Baru masuk sebentar saja, bukan cuma bendera Indonesia yang tertangkap oleh mata saya. Di instalasi spot foto raksasa yang tak jauh dari pintu masuk kategori GA, bendera negara lain turut terbentang, seperti Malaysia, Jepang, bahkan Kanada. JIExpo Kemayoran rasanya seperti sebuah dunia baru di sudut Jakarta malam itu.
Akhirnya offline lagi
Dua tahun terakhir, pandemi menghalangi ruang gerak semua orang, tak terkecuali festival musik ini. Agar pesta tetap berlangsung, opsi online akhirnya dipilih. Ajaib rasanya ketika DWP akhirnya bisa terlaksana secara offline lagi tahun ini.
"Pecah!" ujar salah satu pengunjung asal Yogyakarta, Evan, saat ditanya bagaimana kesan saat di DWP 2022.
Laki-laki yang berhasil Popbela wawancarai ini, rupanya rela jauh-jauh dari kota asalnya untuk berpesta tiga malam penuh. Bersama lima orang temannya, ia menjemput sebuah hiburan yang tidak ada di daerahnya itu. Beberapa penampil yang ia nantikan selama DWP 2022 ini antara lain DJ Snake, Hardwell, dan Weird Genius. Namun, ia rupanya belum cukup puas karena hal ini.
"Beberapa DJ kan collab sama artis gitu. Mungkin (di tahun selanjutnya) artisnya bisa diajak tampil," tambahnya.
Masih akan menyambut DWP 2022 hari ketiga, saya bertanya adakah persiapan khusus dari Evan dan teman-temannya. Katanya, ia paling mementingkan stamina agar tidak kolaps karena mobilitas yang tinggi selama tiga hari.
Ruang ekspresi diri
Saya setuju, stamina harus dalam keadaan prima jika ingin berpesta di DWP 2022. Berdasarkan pengamatan saya, para DJ rata-rata tampil selama hampir satu jam. Belum lagi pemilik tiket GA masih harus berjalan jauh melewati labirin pengecekan barang. Lonjakan energi para penonton yang tetap on fire selama set berlangsung, jujur membuat saya kagum.
Hal ini bukan cuma saja yang merasakan, lho, Bela! Salah satu penampil di Neon Jungle Stage, Atsy X Taner, juga sependapat. Tampil di panggung indoor ternyata tak membuat energi pesta itu terkurung. Crowd di sana justru membuat sebuah lautan flashlight yang indah saat remix dari lagu "A Sky Full of Stars" dari Coldplay dimainkan.
Makin malam, jumlah penonton justru makin bertambah. Siapa lagi kalau bukan karena Illenium dan Armin van Buuren yang sudah dinanti banyak orang? Beberapa jam sebelumnya saja, tampak tidak hanya satu atau dua penonton yang datang mengenakan jersey khas DJ asal Amerika itu. Saat gilirannya tampil, Garuda Land pun terlihat penuh sampai belakang.
"Thank you so much Jakarta!! @djakartawarehouseproject," tulis Illenium di Instagram Story sambil menyertakan empat emoji hati.
Menengok lagi ke sekitar sebelum akhirnya pulang, saya melihat DWP 2022 sudah seperti ajang adu gaya. Outfit nyentrik mereka bahkan masih dibarengi dengan pernak-pernik aksesoris dan face painting. Di sisi lain, tak sedikit juga yang bersua dengan kawan lama atau mencari kawan baru.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, DWP 2022 mungkin masih belum bisa kembali ke titik maksimalnya. Setelah kisruh salah satu festival musik November lalu, sejumlah pembatasan dibuat lebih ketat. Sebut saja dari segi jumlah penonton dan jam pentas yang tak lagi bisa sampai matahari akan terbit. Namun, saya rasa ini adalah sebuah titik awal yang baik setelah semua hal tak terduga yang terjadi. Tidak dibubarkan seperti festival musik lainnya saja, sudah merupakan kabar baik.
Anyway, DWP 2022 masih tersisa satu hari lagi, nih, Bela. Mari berpesta dengan tertib dan nantikan keseruannya di artikel Popbela selanjutnya, ya!
