Perfilman Indonesia tengah berbangga dengan The Big 4 yang mengguncang Netflix. Berdasarkan data terbaru, film karya sutradara Timo Tjahjanto ini menduduki peringkat kedua film tidak berbahasa Inggris yang paling banyak ditonton di Netflix. Di atasnya, ada film dokumenter The Volcano: Rescue from Whakaari yang disutradarai Rory Kennedy.
Mumpung sudah masuk musim liburan, kamu juga jangan mau ketinggalan menyaksikan The Big 4, Bela. Supaya makin yakin untuk menonton, Popbela bakal kasih 7 alasannya. Yuk, simak!
1. Diminati penonton internasional
Tahukah kamu? Mengutip dari situs Flixpatrol, jumlah jam tayang The Big 4 di Netflix rupanya sudah menyentuh angka 16,4 juta. Situs IMDb pun menyematkan rating 6,1 berdasarkan penilaian dari 1.100 pengguna. Bagi film yang baru sepekan tayang, pencapaian ini tentu tak bisa diremehkan begitu saja.
Bahkan, The ig 4 memasuki peringkat film yang paling ditonton nomor 1 di Netflix Worldwide, mengalahkan Guillermo Del Toro's Pinocchio.
2. Keluarga disfungsional yang seru
The Big 4 sendiri menceritakan seorang detektif perempuan bernama Dina (Putri Marino) yang menyelidiki kematian sang ayah, Petrus (Budi Ros). Dalam perjalanan tersebut, ia akan dipertemukan dengan empat pembunuh bayaran didikan ayahnya, yaitu Topan (Abimana Aryasatya), Alpha (Lutesha), Jenggo (Arie Kriting), dan Pelor (Kristo Immanuel).
Hal yang membuat format ensemble cast ini seru, masing-masing karakter dibuat unik dan saling melengkapi. Dalam salah satu wawancara, Abimana bahkan mengungkap bahwa karakternya hanya akan menjadi biasa saja tanpa rekan-rekannya.
3. Komedi yang menggelitik
Seiring dengan ujaran penuh rasa bangga, para penonton turut memberikan pujian terhadap adegan-adegan komedi The Big 4. Kekocakan tersebut tak lepas dari adegan aksi yang koreografinya diarahkan oleh Muhammad Irfan. Selain itu, penggunaan umpatan khas Indonesia dan selipan komedi gelap juga membuat beberapa adegan film ini lebih nempel di ingatan penonton.
4. Timo Tjahjanto dobrak zona nyaman
Pencinta film Indonesia selama ini mengenal Timo Tjahjanto sebagai sutradara film horor yang sadis. Namun, ia mencoba mendobrak zona nyamannya dalam proyek Waktu Netflix Indonesia kali ini. Meskipun begitu, dirinya tetap berusaha mempertahankan beberapa ciri khas yang sudah melekat di karya-karyanya.
"Pertama, mereka yang mencari tahu film ini mungkin sudah tahu karya gue. Gue berusaha untuk tidak kehilangan inti yang membuat film gue spesial, dalam hal humor gelap tertentu, (adegan) kekerasan tertentu, adegan aksi tertentu. Gue berusaha tetap menyertakan unsur-unsur tersebut dengan sentuhan yang baru," kata Timo dalam sebuah video di balik layar.
5. Aksi brutal yang mendebarkan
Seperti yang sudah dikatakannya, The Big 4 tetap memiliki adegan-adegan brutal yang mendebarkan. Dalam trailer-nya saja, kamu akan mengetahui bahwa ciri khas Timo menyajikan footage berdarah-darah atau potongan tubuh yang melayang, tak pernah hilang. Namun, hal inilah yang menjadi salah satu pesona film aksi-komedi perdana garapannya. Ditambah tangan dingin arahan tajam Batara Goempar, sinematografi keren langsung memuaskan mata penonton.
6. Persiapan fisik yang penuh totalitas
Karena akan tayang di 190 negara, proses produksi The Big 4 dibuat sematang mungkin. Latihan fisik untuk adegan aksi bahkan sudah dilakukan berbulan-bulan sebelum syuting dimulai. Para pemain harus menguasai kemampuan tembak-menembak hingga baku hantam.
Ketahanan fisik mereka juga dilatih semaksimal mungkin agar sudah kuat saat pengambilan gambar. Menariknya, Marthino Lio yang berperan sebagai Antonio Sandoval sampai benar-benar ditonjok oleh Abimana demi akting yang natural. Bukannya marah, ia justru kagum dengan kemampuan sang aktor dalam mengontrol diri.
"Kalau dari latihannya, sih, untungnya kami ada di tangan yang tepat, ya. Kayak gue kan ketemunya sama Mas Abi. Mas Abi itu dia juga udah sering banget main action. Dan, kontrolnya Mas Abi, sih, gue kagum banget. Pas dia mau nonjok, nonjok, 'ini gue masukin, Yo,' oke, segimana? 'Segini.' Buk. Sakit, tapi sakitnya masih bisa ditahan gitu," ujarnya.
7. Angkat pesan tentang kekeluargaan
"Keluarga lebih kental daripada darah." Kalimat tersebut jadi caption unggahan Timo saat memperkenalkan deretan peran The Big 4.
Ternyata, kalimat tersebut punya makna yang mewakili garis besar cerita film ini. Sebagaimana karyanya sebelum ini, Timo ingin kembali membawa cerita kekeluargaan. Tak lupa ia membawa sebuah kebaruan di The Big 4.
"Menurut gue masalah keluarga selalu jadi kompleksitas tersendiri, terutama di kita secara pribadi. (Film) Sebelum Iblis Menjemput itu semua temanya tentang keluarga, dan The Night Comes For Us juga semacam tentang persaudaraan yang merenggang. Jadi tema itu masih pengin gue bawa, tapi gue bilang, 'jangan akhiri film ini dengan kehancuran sebuah keluarga,' tapi malah kayak sebuah permulaan baru dari keluarga yang unik," ungkapnya.
Sudah mulai tertarik, Bela? Yuk, langsung melipir nonton The Big 4 di Netflix!