Pernahkah kamu membayangkan sebuah film yang ditayangkan di layar lebar diambil menggunakan kamera ponsel? Seiring dengan berkembangnya teknologi, hal tersebut rupanya bukan mustahil untuk terwujud. Senin (13/6) kemarin, Samsung Indonesia menayangkan perdana film pendek berjudul Seperti Sediakala yang seluruhnya direkam menggunakan Samsung Ultra S22 5G.
“Kami bangga bisa meluncurkan Seperti Sediakala. Semoga film pendek ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak talenta muda untuk berani mendobrak batasan dalam membuat movie-like video sekelas profesional dengan memanfaatkan smartphone,” kata Andi Airin, Head of MX Marketing Samsung Mobile Experience Samsung Electronics Indonesia.
Karya pemenang Galaxy Movie Studio 2022
Seperti Sediakala berkisah tentang Intan (Pevita Pearce) yang mengunjungi toko perhiasan untuk membuat cincin pernikahan. Pemilik toko itu bernama Kala (Reza Rahadian) yang secara misterius tahu banyak tentang Intan. Dalam cerita ini, mereka membicarakan konsep jodoh.
Ide cerita Seperti Sediakala berasal dari film pendek Soulmate Is A Strange Concept garapan Serangkai Films. Karya ini menjuarai Galaxy Movie Studio 2022 kategori Director’s Choice. Tim yang didirikan oleh Anggita Puri--yang sekaligus menjadi penulis naskah dan pengarah--tersebut berkesempatan untuk menggarapnya secara lebih profesional dengan mentor Angga Dwimas Sasongko.
Manfaatkan fitur nightography
Puri mengungkapkan, 70% adegan dalam Seperti Sediakala diambil pada malam hari. Ia takjub akan fitur nightography bawaan Samsung Ultra S22 5G yang mampu menangkap cahaya di sekitarnya dengan baik.
“Galaxy S22 Ultra 5G punya kemampuan Nightography yang bisa mengakomodir kebutuhan treatment visual yang ingin kita achieve. Kami banyak ambil scene di kondisi minim cahaya dan malam hari, hasil rekaman dengan Galaxy S22 Ultra 5G pun begitu jelas, warna yang vivid banget, dan detail yang cinematic walau di kondisi low light," katanya.
Terlebih lagi, bentuk fisiknya yang lebih ringan daripada kamera profesional membuat ia dan timnya lebih mudah saat mengambil gambar. Tambahan fitur Cinematic Camera Movement membuat hasil video tetap mulus. Baterainya yang berkapasitas 5.000 mAh alias All Day Battery pun mempersingkat waktu syuting yang hanya perlu satu hari saja.
“Bentuknya yang compact, ringan, dan fleksibel, kami bisa explore banyak angle dan pengambilan scene selama proses shooting, kami jadi lebih leluasa untuk mengeksplorasi kreativitas kami,” imbuh Puri.
Tayang terbatas di bioskop
Seperti Sediakala ditayangkan secara terbatas di bioskop XXI Summarecon Serpong, Aeon Mall Sentul City, Kota Kasablanka, Ambarukmo Yogya, Plaza Senayan, dan Lenmarc mulai tanggal 14 Juni sampai 13 Juli 2022. Kualitas kamera Samsung Ultra S22 5G sebesar 108MP Ultrawide Lens HDR10+ Format yang didukung Pro Mode Camera membuatnya masih cocok untuk disaksikan di layar lebar.
“Smartphone is an active point of view, smartphone dari Samsung sudah punya segala fitur dan kemampuan yang bisa membantu menghasilkan video dengan kualitas profesional,” tutur Angga.
Jadi pengalaman baru
Syuting menggunakan kamera smartphone ini menjadi pengalaman baru bagi pihak-pihak terlibat, termasuk Reza Rahadian. Ia terkesan dengan kinerja Puri dan tim yang berani menantang diri untuk mengeksplor cara baru.
“Ini pertama kali saya syuting dengan tim film komunitas, dan ini jadi pengalaman yang sangat seru karena saya bisa melihat langsung talenta-talenta muda berani mengeksplorasi cara baru dalam berkarya dan keluar dari zona nyaman mereka. Dan hebatnya film ini hanya syuting satu hari saja,” terangnya.
Hal serupa juga diungkapkan Pevita. Selama perjalanan kariernya, ia sudah merasakan syuting dengan berbagai kamera. Namun, dalam kali pertamanya berperan dalam bingkai kamera smartphone ini, ia cukup kagum dengan hasilnya yang tak kalah menakjubkan dari kamera profesional.
“Ini pengalaman pertamaku syuting dengan smartphone, aku pun benar-benar dibuat kagum melihat hasil scene di malam hari yang sangat cantik dan cinematic dari smartphone ini,” ujar dia.
Dengan segala kecanggihan ini, ternyata keterbatasan alat sudah bukan jadi alasan untuk tidak berkarya, ya, Bela?