Beautyfest Asia Medan 2024 memasuki hari kedua. Kali ini, ada sesi talkshow Empowering Women, Fighting Violence and Patriarchy bersama Nindy Julia dari komunitas Perempuan Hari Ini.
Apa saja insight menarik seputar pemberdayaan perempuan yang dibagikan oleh Nindy Julia dalam bincang-bincang yang diadakan di Tiara Convention Center pada Sabtu (3/8) ini? Simak rangkumannya di bawah ini, Bela!
Program komunitas Perempuan Hari Ini
Pernah menjadi korban kekerasan seksual membuat komunitas Perempuan Hari Ini lahir. Sang pendiri memahami betul bahwa di luar sana ada banyak orang yang bernasib sama dengannya. Oleh karena itu, ia tak ingin kelompok ini makin terpinggir.
Nindy Julia mewakili komunitas ini membagikan bahwa Perempuan Hari Ini memiliki sejumlah program dengan semangat pemberdayaan perempuan. Dengan demikian, anggotanya bisa sama-sama berdiskusi, berbagi, dan belajar. Program-program tersebut juga menyasar masyarakat setempat, seperti di lingkup sekolah dan desa.
"Kita juga rutin adakan webinar, seminar. Kemudian waktu itu, kebetulan saya adalah pelatihnya sendiri. Saya mendedikasikan diri saya sebagai pelatih bela diri di Kota Medan untuk memberikan pertahanan diri kepada perempuan karena menjadi gender yang rentan mengalami kekerasan seksual," ujarnya.
Beri pembekalan untuk anggotanya
Perempuan Hari Ini memiliki komitmen yang kuat menjadikan komunitas ini sebagai ruang aman bagi perempuan. Oleh karena itu, mereka melakukan seleksi dan pembekalan agar anggotanya terhindar dari pemikiran patriarki dan merasa bahwa perempuan lain adalah saingannya.
"Sebelum kita edukasi orang lain, ada baiknya kita edukasi internalnya dulu. Jangan sampai nanti di luar sana masih ada omongan seksis atau nganggap perempuan itu saingan. Itu kita bekali saat kita open recruitment, kita lakukan wawancara dulu. Kalaupun sudah jadi anggota, kita sediakan wadah untuk diskusi," kata Nindy.
Oleh karena itu, salah satu misi komunitas Perempuan Hari Ini adalah menghindari sikap misogini atau kebencian terhadap perempuan. Mereka ingin menyuarakan, bahwa perempuan berhak menentukan pilihan hidupnya tanpa dibenci.
"Kita perlu ingat bahwa perempuan lain itu bukan saingan kita. Sekarang zamannya bukan lagi saingan, tapi kolaborasi," terangnya.